Tips dan Opini Dokter Tompi Mengenai Bedah Plastik

Bazaar menggali lebih dalam dan mengungkap bagaimana bedah plastik adalah sebuah bentuk seni yang membutuhkan selera estetika dari ahlinya.

Foto: Rio Prasetia untuk Harper's Bazaar Indonesia


Siapa bilang bedah plastik malah mengubah wajah sebenarnya?Dr. Teuku Adifitrian SpBP, yang akrab dengan dipanggil dr. Tompi, justru menyatakan bila bedah estetik itu fungsinya untuk membuat versi yang lebih cantik, bukan mengubah si A menjadi si B. Dan hal itu ia terapkan hingga sekarang.

Simak obrolan Bazaar dengan dr. Tompi beberapa tahun lalu. Kala itu bedah plastik sudah cukup populer dengan hadirnya klinikspesialis bedah plastik di Indonesia.

Karina Lopulisa, yang saat itu menjadi Beauty Editor Harper's Bazaar Indonesia melakukan wawancara langsung kepada dr. Tompi, untuk mengupas seni bedah plastik dan definisi kecantikan wanita Indonesia saat ini. Berikut adalah perbincangan mereka:

Harper's Bazaar (HB): Apakah latar belakang Anda sebagai penyanyi mempengaruhi diri Anda sebagai dokter spesialis bedah plastik?

Dr. Tompi (T):Secara tidak langsung. Di dunia hiburan, saya jadi terbiasa melihat wanita cantik. dan dengan berada di dunia entertainmentsaya juga jadi lebih tahu apa yang diinginkan wanita saat ini. Karena cantik pun mengikuti zaman. Contohnya adalah gigi.

Zaman sekarang hampir semua wanita menginginkan tampilan gigi kelinci, padahal sewaktu saya kecil, gigi kelinci saya malah jadi bahan tertawaan. Definisi cantik itu pada dasarnya adalah apa yang diterima oleh umum saat ini. Selain itu latar belakang sebagai penyanyi juga mempermudah komunikasi saya dengan pasien.


HB: Apakah Anda melihat bedah plastik sebagai sebuah bentuk seni?

T: Bedah estetik adalah bentuk seni. Di bidang ini, walaupun memiliki fondasi dasar, namun tidak ada takaran baku untuk melakukan bedah plastik. Pada akhirnya kita akan bermain dengan selera dokter spesialis bedah plastik tersebut. Jika tidak memiliki tastekeindahan tentunya tidak cocok di bidang ini.


HB: Apakah Ada adalah salah satu dokter yang turut menyambut perkembangan teknologi atau Anda lebih memilih untuk tetap setia dengan teknik manual?

T: Saya sangat terbuka dengan teknologi, namun teknologi pun tidak bisa berdiri sendiri. Teknologi tetap membutuhkan sentuhan seorang dokter. Ada seninya. Sama saja dengan perancang busana. Sekolah mode hanya akan mengajarkan cara membuat pola, cara memotong, dan cara memilih bahan.

Dengan bahan yang sama, hasilnya belum tentu sama. Bedah plastik pun demikian. Dengan mesin yang sama, jika tangan yang melakukan berbeda maka hasilnya pun akan berbeda.

Teknologi itu hanya sebagai alat untuk mempermudah dokter. Dokter tinggal menyocokkan teknologi tersebut dengan sifat biologis sang pasien. Jadi menurut saya tidak ada alasan untuk menolaknya.

HB: Sebutkan top 5 masalah fisik wanita Indonesia yang menyebabkan mereka datang berkonsultasi dengan Anda?

T: Paling banyak itu hidung, yang kedua mata, yang ketiga pipi, yang keempat payudara, dan yang kelima adalah body contour. Untuk hidung saya bisa mengerjakan tiga hingga empat prosedur sehari.


HB: Semasa berkarier, apakah Anda pernah melakukan prosedur yang tidak biasa atau menerima permintaan yang tidak biasa dari seorang pasien?

T: Biasanya permintaan tidak biasa adalah ketika pasien memiliki request yang terlalu berlebihan. Ada pun prosedur tidak biasa yang jarang dikerjakan di tempat lain yaitu breast augmentation dengan menggunakan bius lokal. Sisi positifnya, pasien tidak perlu puasa dan bisa langsung pulang.


HB: Apakah Anda pernah menolak melakukan prosedur pada pasien?

T: Cukup sering saya menolak permintaan calon pasien. Alasannya? Karena saya tidak bisa memenuhi ekspektasi pasien yang terlalu tinggi dan masuk akal. Prinsip saya sederhana, jika saya tidak bisa mengubahnya menjadi lebih baik maka saya tidak akan mengerjakannya.

HB: Fitur selebriti siapa saja yang seringkali diinginkan oleh wanita Indonesia? (wawancara dilakukan pada tahun 2013)

T: Dari Olla Ramlan, Agnes Monica, Kim Kardashian, Angelina Jolie hingga Kristen Stewart. Namun saya selalu mengatakan, yang kita inginkan adalah hasil akhir yang cantik bukan fitur wajah orang lain. Karena fitur mereka belum tentu cocok untuk wajah Anda.

Pada dasarnya semua orang berbeda. Kita tidak bisa menerapkan bentuk mata Kaukasia pada wanita Asia. Ada patokan dan aturan yang perlu dipatuhi. Yang penting adalah proporsi wajah yang harmonis.


Berkaitan dengan prosedur bedah plastik, dr. Tompi pun memberi tips berikut ini:

- Untuk mencegah operasi yang berulang-ulang, apa pun yang ingin dikerjakan, sebaiknya adalah keinginan pasien sendiri. Bukan keinginan pasangan, orang tua, maupun teman.

- Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai prosedur yang akan dikerjakan. Hingga Anda tidak mudah terdokrinasi. Pilih dokter yang bisa diajak berkonsultasi.

- Cari tahu latar belakang dokter bedahnya. Pastikan dokter tersebut benar-benar dokter spesialis bedah plastik.

- Luangkan waktu yang cukup untuk proses penyembuhan. Jangan terburu-buru dan langsung kembali beraktivitas sehingga memperbesar terjadinya risiko komplikasi.


(Artikel ini disadur dari artikel di majalah Harper's Bazaar Indonesia edisi Juni 2013; Foto: Rio Prasetia)