Indonesia di Kancah Dunia

Petty Elliot dan bukunya, Papaya Flower


Frankfurt Book Fair, Jerman

Menyambut keterlibatan Indonesia sebagai guest of honor dalam event Frankfurt Book Fair 2015, tim Indonesia pun berangkat ke Frankfurt pada awal Oktober lalu untuk mengikuti perhelatan pameran buku terbesar di dunia ini. Frankfurt Book Fair adalah pameran buku yang telah berlangsung sejak 500 tahun lalu, dan merupakan ekshibisi buku paling prestisius dengan peserta lebih dari 7000 exhibitors.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah Gourmet Gallery, tempat peserta pameran dapat memamerkan kekayaan kuliner yang mereka bawa. Tahun ini tiga chef Indonesia yakni, William Wongso, Petty Elliott, dan Sandra Djohan, menjadi duta kuliner Indonesia. Selain unjuk kebolehan dengan memasak hidangan Indonesia untuk para pengunjung pameran, ketiganya juga mempromosikan buku masak yang hendak diterbitkan. Tentunya kehadiran Indonesia tak hanya sekadar memperkenalkan kekayaan sastra nusantara yang terkenal, tapi juga menunjukkan kelimpahan kuliner Indonesia yang berasal dari berbagai daerah.

The Enchanting Textile Indonesia, Italia

Membawa warisan tekstil adiluhung Indonesia, Himpunan Wastraprema dengan penuh rasa bangga membawa kain tradisional Indonesia ke Milan, dalam pameran The Enchanting Textile Indonesia. Bekerja sama dengan Fondo Ambiente Italiano di Villa Necchi Campiglio, pameran ini akan dilangsungkan dari 23 Oktober – 26 November 2014. Selama pameran, Himpunan Wastraprema akan menghadirkan beragam wastra antik nusantara, bazaar kerajinan dan kain tradisional, serta peragaan busana kain adati oleh Ghea Panggabean. Pameran ini juga akan dihadiri oleh 200 undangan eksklusif untuk menyaksikan Tarian Bedhaya Duradasih, yang begitu sakral. Beberapa kain yang akan dipamerkan antara lain Batik Iwan Tirta motif Sapanti, Songket Limar Palembang, batik Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro dan masih banyak lagi. Upaya ekshibisi tak lain merupakan pelestarian aset budaya, sekaligus memamerkan kekayaan teknik dan filosofi dalam tiap guratan kain nusantara.

(Daniar Cikita. Foto: Dok. Bazaar, Courtesy of Himpunan Wastraprema)