Ini Koleksi Perdana Harlan+Holden 01 Di Bawah Arahan Alessandra Facchinetti

Setelah menaungi nama-nama besar di industri fashion, kini Alessandra Facchinetti beralih menuju industri mode di Asia menjadi Direktur KreatifHarlan+Holden.

Courtesy of Harlan+Holden


Tepat setahun yang lalu Bazaar mendengar ditunjuknya Alessandra Facchinetti sebagai Creative Director pertama untuk label Harlan+Holden. Dan kami sempat bertemu secara langsung di London, dalam rangka pengumuman Alessandra akan bergabung ke dalam brand fashion asal Filipina yang sekarang berbasis dan memiliki kantor pusat di Seoul, Korea Selatan, tersebut.

Bazaar begitu antusias menunggu karya Alessandra, seorang desainer fashion asal Milan yang sebelumnya telah memiliki pengalaman bersama merek fashion premium seperti Gucci, Tom Ford, Valentino, Miu Miu, Moncler, dan Tod’s. Tapi sayang, koleksi yang demikian ditunggu harus tertunda cukup lama disebabkan pandemi virus corona yang berdampak besar ke seluruh sektor, termasuk industri fashion.

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

“Setelah berhenti dari Tod’s, saya memutuskan untuk membuka studio konsultan dan melakukan banyak hal terkait kreativitas di bidang fashion dengan angle serta perspektif yang berbeda, semisal desain kostum. Setelah itu saya juga mulai berpelesir ke Asia seperti China dan Korea, sampai akhirnya saya bertemu Emmanuel Pineda, dan ditawari untuk bergabung dengan mereka di Harlan+Holden,” cerita Alessandra saat itu mengenai keputusannya beralih dari industri high fashion.

Alessandra mengaku sangat berpikir keras di awal pembuatan konsep untuk proyek bertajuk Ain’t Got Time For tersebut, “(Proyek) Ini memiliki sesuatu yang berbeda. Dulu tujuan saya dalam membuat ide berkreasi adalah mimpi, inspirasi, tren. Tapi sekarang saya tertantang dengan proses desain yang amat sangat berbeda. Bagaimana koleksi yang akan saya kerjakan harus memudahkan si pemakai, mempersingkat waktu si pemakai. Membuat Harlan+Holden benar-benar mengubah rutinitas saya, cara bekerja saya. Bagi saya, simplicity yang menjadi DNA brand ini adalah hal baru buat saya. Saya harus memadukannya bersama kepekaan yang saya miliki. Mungkin terlihat basic dan mudah, namun tentu saya berikan twist pada perspektif desainnya. Benar-benar exciting dan refreshing.”

Courtesy of Harlan+Holden

Rupanya momen pernyataan di pagi hari seperti: “Pakai baju apa ya hari ini?” atau jika dikaitkan dengan situasi sekarang adalah: “Apa yang mungkin masih kita perlukan di lemari pakaian ya?” menjadi ide ‘penyingkat waktu’ yang digarisbawahi pada koleksi ini. Menurut Alessandra, pakaian seolah menjadi konsekuensi dan penentu bagaimana kita memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah.

Tapi akhirnya cerita di balik pembuatan koleksi perdana Alessandra untuk Harlan+Holden menjadi lebih bermakna di masa pandemi ini, sebab ia mengerjakannya selama lockdown di Milan, dan itu menjadi tantangan besar keduanya.

Courtesy of Harlan+Holden

“Pada hari-hari isolasi, jauh dari teman dan keluarga, dan hidup dengan begitu banyak ketidakpastian, rumah kita bukan hanya sekadar menjadi tempat tinggal dan berlindung, akan tetapi rumah jadi memiliki konsep yang jauh lebih besar. Rumah menjadi fokus yang menginspirasi kami dalam mengadopsi gaya hidup baru, untuk memperlambat dan memprioritaskan hal-hal yang lebih penting. Sebuah pernyataan yang membuat saya semakin menghargai nilai brand Harlan+Holden,” tulis Alessandra lewat surat perilisan.

Saat menggambar di masa lockdown, membuat Alessandra lebih fokus dalam membuat kunci penting potongan-potongan pakaian seperti apa yang seharusnya kita miliki di dalam lemari. Akhirnya lahirlah koleksi leisurewear Harlan+Holden 01 di tengah pandemi yang mengandalkan fungsi (kemudahan, kenyamanan, dan serbaguna), yang dipadukan dengan estetika Alessandra yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Desain dengan bentuk ikonis dan detail simpilicity sebagai DNA brand.

Courtesy of Harlan+Holden

Tetap terlihat garis volume tegas dan percaya diri, bentuk playful, dan proporsi sempurna yang menjadi ciri khas dari seorang Alessandra Facchinetti. Misalnya: Mantel jenis Double Wool Knot berwarna pink yang menarik perhatian, lewat detail built in scarf dan kimono sleeves, dengan siluet volume yang sophisticated.

Courtesy of Harlan+Holden

Bagi Anda yang sering jatuh hati pada siluet feminin, Bell Cut Dress warna beige dengan kerah crew mampu membuat manipulasi ramping pada tubuh, lewat strategi lipatan jahitan di area pinggul diikuti bentuk volume pada roknya.

Courtesy of Harlan+Holden

Tak hanya koleksi wanita, Harlan+Holden 01 juga mengeluarkan busana pria yang didesain minimalis, warna netral, dan sekali lagi mengedepankan tingkat kenyamanan. Koleksinya meliputi atasan, mantel, celana, hoodie, sampai dengan sweater.

Courtesy of Harlan+Holden

Courtesy of Harlan+Holden

Courtesy of Harlan+Holden

Pada perjumpaan kami yang lalu, Alessandra juga sempat menyiratkan akan membawa label ini menuju fashion berkelanjutan, “Saya juga membicarakan hal tersebut bersama Emmanuel. Ia akan memulainya dari hal yang paling mendasar untuk konsep kali ini. Ia mengontrol segalanya secara langsung, akan ada perubahan pemasok yang transparan. Kami tidak ada sales. Kami akan terus menjual tiap koleksi sampai habis, intinya kami tidak akan membuang apa pun. Kami mulai mengurangi plastik, kertas, dan berhubungan dengan industri yang bekerja menggunakan energi solar,” ujar Alessandra tentang konsep sustainable di Harlan+Holden. Sejalan dengan prioritas orang-orang dalam menghabiskan waktu yang sudah bergeser, bahwa lebih baik berinvestasi pada pakaian yang memiliki fungsi dibanding menjadi penghias tubuh saja.

Koleksi Harlan+Holden 01 dapat dibeli melalui situs online di www.harlanholden.id atau Anda dapat mengunjungi butiknya yang terdapat di Plaza Indonesia, Plaza Senayan, dan Pacific Place Mall.

(Foto: Courtesy of Harlan+Holden; Erica Arifianda)