Di tengah-tengah lautan pakaian beraliran minimalis yang sedang marak di dunia mode, Bertrand Guyon justru membawa para pencinta mode ke dunia lain milik Schiaparelli.
Setelah sebelumnya Bertrand memboyong para pencinta mode ke negeri dongeng lewat koleksi psychedelicyangmemamerkan model dengan mengenakan topeng-topeng hewan.
Di koleksi musim semi 2019 kali ini, Bertrand Guyon selaku direktur kreatif Schiaparelli, mengajak para pencinta mode untuk menjelajahi dunia astronomi dan dunia flora. Yang mana merupakan dunia yang telah lama digemari oleh sang pendiri rumah mode, Elsa Schiaparelli.
Sebelum membahas koleksi rumah mode Schiaparelli lebih dalam, mungkin belum banyak yang mengenal tentang rumah mode Schiaparelli, yang termasuk salah satu rumah mode tertua di dunia.
Label Schiaparelli yang didirikan oleh Elsa Schiaparelli ini, telah berdiri sejak tahun 1927 di kota Paris. Elsa yang kemudian dikenal sebagai 'musuh' sang desainer Coco Chanel ini, telah mengawali karier di dunia mode lewat kreasinya menciptakan koleksiknitwear.
Ia juga terkenal akan rancangan yang dipengaruhi aliran seni surealis, sehingga membawanya berkolaborasi dengan seniman legendaris, Salvador Dali dan Jean Cocteau.
(Schiaparelli Couture Fall 2018)
Kemudian di tahun 2015, rumah mode yang kerap ditunggu-tunggu pergelarannya ini pun resmi mengangkat desainer Bertrand Guyon sebagai direktur kreatif.
Sebagai direktur kreatif terbaru, Bertrand banyak mengeksplorasi elemen-elemen kesukaan Elsa Schiaparelli ke dalam rancangan desainnya, seperti astrologi, flora, dan aliran surealis yang membuat rumah mode ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan rumah mode lainnya.
Dan di musim spring/summer 2019, pergelaran Schiaparelli menggebrak dunia. Dibuka dengan langkah seorang model yang terlihat seperti baru mendarat dari luar angkasa ke bumi, berbalut gaun ornamen bintang dengan aksi lengan volume.
Simbol bintang yang menghiasi gaun ini, diaplikasikan Bertrand sebagai objek yang merepresentasikan minat Elsa Schiaparelli pada dunia perbintangan semasa hidupnya.
Di look nomor 2, Bertrand mengadopsi kecintaan Elsa terhadap dunia flora yang dipresentasikan lewat sebuah gaun tumpuk bermaterial tule warna merah muda. Hiasan bunga ukuran besar hadir sebagai aksen gaun yang sukses memancing atensi sekaligus menambah efek teatrikal pada ansambel ini.
Selanjutnya, seorang model melenggang dengan balutan feathers yang dibentuk sebagai mini dress dengan efek gradasi beberapa warna yaitu warna biru, merah muda dan fuchsia.
Tidak hanya gaun, pada koleksi couture ini Bertrand juga merancang sepasang blazer dengan rok yang bertabur ornamen bunga putih. Aksesori kain seperti syal yang dililit menyerupai pita berukuran besar menjadi bentuk pernyataan dari keseluruhan look ini.
Gaun yang bertajuk Meteorid Swarm Capeini hadir mengundang decak kagum. Sebuah kostum berbentuk bola yang terbuat dari bulu-buluan tampil memesona dengan gradasi warna ungu lembut yang dikombinasikan warna kontras, seperti merah marun yang menyembul di pinggir bulu, dan sukses menghipnotis siapapun yang melihat.
Bertrand memahat bagian depan gaun dengan siluet yang diadopsi dari aliran seni surealis, yang selama ini memang telah menjadi ciri khas rumah mode Schiaparelli.
Musim ini ruffles tampaknya tetap mendominasi panggung couture. Gaun yang dihiasruffles berwarna fuchsia ini tampil dengan aksesori pita yang mencolok dan ditambah aksesori kacamata bergaya modern, memberikan efek futuristis terhadap ansambel ini.
Permainan warna yang genius kreasi Bertrand mendominasi koleksi Schiaparelli musim ini. Selain warna, trik Bertrand dalam menggabungkan konsep futuristik di antara gaun-gaun feminin dan romantis (seperti yang terlihat pada gaun di atas) menjadi bukti kepiawaiannya dalam berkarya.
Selanjutnya, pergelaran yang tiap look-nya menuai decak kagum ini kembali menciptakan kejutan dengan ansambel yang dikenakan model Erin O'Connor. Erin yang sedang berbadan dua tampil mengejutkan di penghujung pergelaranSchiaparelli Haute Couture 2019. Ia tampil berbalut gaun tumpuk berukuran besar dengan sepatu Converse yang terlihat kontradiktif sebagai alas kaki di panggung couture.
(Layout: Tevia Andri; Foto: Courtesy of Imaxtree.com)