Banyak orang melihat perilaku konsumtif sebagai hal yang kurang positif, tapi kita bisa melihatnya dari perspektif yang berbeda. Apalagi jika Anda memililki jiwa pebisnis atau berencana untuk membangun usaha sendiri.
Karena dari budaya konsumtif itu muncul prospek dan lahan bisnis yang mungkin bisa Anda jajaki. Kini bisnis start-up kian merebak terutama di dunia fashion, kuliner, dan jasa. Dan beberapa pelaku atau figur di balik label-label sukses itu berbagi kiat untuk menjalankan bisnis start-up di dunia F&B dan fashion.
Berikut kutipannya untuk Bazaar:
Mikael Mirdad, founder BIKO Group (Lola, Fujin, Pao Pao, Beer Garden, Kopitiam Tan)
Figur di balik kesuksesan Beer Garden, Kopitiam Tan, Pao Pao, Lola, dan Fujin ini mendeskripsikan, "Yang pertama adalah menemukan partner bisinis yang tepat dan yang mampu mengisi kekurangan Anda. Misalnya Anda jago memasak, maka pilih rekan yang kuat dalam sisi bisnis dan manajemen.
Kedua, Anda harus sadar bahwa bisnis F&B membutuhkan banyak energi dan dinamis. Jadi jangan pernah memulai bisnis F&B kalau Anda masih mengerjakannya paruh waktu. Bisnis ini merupakan full-time job Anda, jadi jangan berharap semuanya akan berjalan secara otomatis.
Dan yang ketiga adalah be passionate. Karena passion adalah tiket Anda untuk melewati tantangan."
Chitra Subyakto, Sejauh Mata Memandang
Sang desainer menjelaskan, "Tipsnya adalah, mimpi setinggi mungkin. Lalu Anda harus punya plan yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Hal yang penting lainnya adalah mempelajari cash flow, funding, dan finance. Anda harus menekuninya sejak awal.
Berikutnya adalah menampung feedback dari customer dan teman-teman, itu penting sekali karena mereka adalah pembeli setia. Anda juga harus mengerti dan mempelajari tantangan dari sebuah alur proses produksi seperti deadline, harga, ongkos produksi, dan sebagainya.
Brand positioning juga penting dan harus didukung oleh tim marketing dan communication plan. Lalu Anda juga harus menguasai kunci dari pemasaran dan distribusi sehingga semua orang tahu hal apa yang unik dari produk kita, siapa pembelinya, dan apakah harganya sesuai dengan target market."
Putri J. Ghariza, Aesthetic Pleasure
Popon, begitu panggilan akrabnya menuturkan, "Pertama harus mempersiapkan business planning dengan matang dan tidak boleh asal-asalan. Kedua, mengerti betul apa yang dikerjakan atau memiliki passion yang sangat besar dalam bidang tersebut.
Lalu jalin link dan koneksi dengan berbagai orang (pihak). Banyak belajar, melihat sekitar, dan mendengar pengalaman orang lain jadi bukan dari teori buku saja. Yang pasti menjadi seorang entrepreneur tidak semudah yang dibayangkan, pastikan ketika banyak halangan dan tantangam harus tetap tekun dan berjuang."
(Anindya Harahap, Foto: Courtesy of BIKO Group, Courtesy of @aestheticpleasure_)
Foto Ilustrasi: Sejauh Mata Memandang, Ilusi Biru, Fotografi oleh Nicoline Patricia Malina, Editor Fashion: Michael Pondaag, Stylist assistant: Arinta Wirasto & Michelle Othman, Model: Chloe Clau, Makeup & Hair: Phillips Kwok for Purbasari Makeup, Lokasi: Pantai Sire, Hotel Tugu Malang.