Dan saya nyaman dengan kebaya. Sampai akhirnya diajak ke Busan, hal pertama yang saya ingin lakukan adalah saya tetap ingin sesuatu yang berbau kebaya untuk saya bawa ke luar negeri.
Di usianya yang masih belia, Shenina Syawalita Cinnamon telah menghidupkan banyak peran. Salah satunya dan yang sedang berjaya saat ini adalah karakter Suryani dalam film Penyalin Cahaya, peraih penghargaan Film Cerita Panjang Terbaik Piala Citra FFI 2021 dan 11 kategori lainnya (di antaranya Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Penulis Skenario Asli Terbaik). Lebih dari itu, ia adalah generasi muda penerus tongkat estafet di industri perfilman Tanah Air.
Sosoknya yang ceria dan supel seakan memberikan suntikan energi pagi itu kala Bazaar kembali bertemu dengan sang aktris. Benar, ini bukan kali pertama Shenina melakukan sesi pemotretan dengan kami sebab sebelumnya ia telah tampil di Movie Issue majalah Harper's Bazaar Indonesia Maret lalu. Tawanya hampir tak pernah surut, rasanya cukup berbeda dengan sosok Suryani yang pendiam dan serius. Oleh karenanya, ia sempat "dikirim" ke Bali oleh Wregas Bhanuteja untuk menyendiri dan mendalami peran. "Mulai syuting 9 Januari (2021). Di Desember saya sudah dikirim ke Bali untuk menyendiri karena saya anaknya lumayan happy dan heboh setiap bertemu orang, apalagi kalau dengan orang-orang terdekat suka hyped banget, jadi takutnya buyar," ia bercerita mengawali obrolan kami.
Hasilnya sudah dapat kita ketahui bersama bahwa itu tak sia-sia. Sepanjang penuturannya, dapat disimpulkan bahwa dirinya lah orang yang dicari oleh sang sutradara untuk memerankan karakter Suryani. "Kak Wregas selalu mengatakan kalau saya dan Suryani itu mirip banget dari cara saya menyuarakan sesuatu. Setiap saya merasa ada yang salah, saya harus bersuara," tuturnya. Gadis berusia 23 tahun itu juga mengaku bahwa berkat Suryani ia dapat mengeksplorasi kepribadiannya yang selama ini belum tergali. "Selama ini saya tidak menyadari kalau Shenina dekat dengan Suryani. Ternyata ada sisi pendiamnya. Suryani yang pendiam dan saya yang heboh itu kan sangat berbanding terbalik, tapi saya bisa menjadi orang yang seperti itu. Namun kembali lagi, setiap saya mendapatkan karakter pasti menemukan rasa yang baru keluar di saat saya memerankan karakter itu.
Dan saya nyaman dengan kebaya. Sampai akhirnya diajak ke Busan, hal pertama yang saya ingin lakukan adalah saya tetap ingin sesuatu yang berbau kebaya untuk saya bawa ke luar negeri.
Kemelekatan sosok Suryani lantas ia bawa hingga ke Busan International Film Festival yang dihadirinya pada Oktober tahun lalu ketika Penyalin Cahaya tayang perdana di sana. Di closing ceremony ia tampak mengenakan busana hijau rancangan Sebastian Gunawan. Demikian pula saat menghadiri Festival Film Indonesia 2021, ia tampil dengan padu padan kebaya hijau dari Renzi Lazuardi. Jika Anda perhatikan, Suryani mengenakan kebaya berwarna sama hampir di sepanjang film. Ternyata Shenina sengaja melakukan itu berangkat dari kecintaannya pada kebaya. "Saya suka banget kebaya sejak muda. Saat SMP, saya suka sekali keluar mengenakan kebaya dan celana jeans. Sampai akhirnya saya dipertemukan lagi dengan karakter Suryani yang hampir 70 persen dalam satu film dia mengenakan kebaya," jelasnya. "Dan saya nyaman dengan kebaya. Sampai akhirnya diajak ke Busan, hal pertama yang saya ingin lakukan adalah saya tetap ingin sesuatu yang berbau kebaya untuk saya bawa ke luar negeri. Saya bawa ke Korea supaya mereka tahu, 'Oh ini adalah orang yang kemarin memerankan karakter Suryani, yang dalam satu filmnya dia pakai kain dan kebaya'. Jadi saat mencari dan fitting, saya bersama stylist benar-benar ingin cari yang hijau seperti Suryani."
Penasaran, saya bertanya siapa yang menjadi influence baginya untuk mengenakan kebaya sejak sekolah dulu. Ternyata kecintaan itu tumbuh sendiri dalam dirinya. "Sepertinya diri sendiri, deh. Sadar sendiri," ujarnya. Menurutnya, kebaya cocok bila dipadu padankan dengan apapun dan "Tidak terlalu formal tetapi tetap terlihat cantik dan sangat terlihat seperti perempuan Indonesia seutuhnya." Ia menambahkan ungkapan kekagumannya pada film-film Tanah Air yang mengangkat busana khas itu. "Saya suka banget setiap kali melihat film Indonesia yang recreate kebaya. Seperti film Kartini, kan satu film pakai kebaya. Lalu yang terbaru banget kemarin saya tonton adalah Before Now and Then (Nana). Seakan memanjakan mata. Apalagi warna yang digunakan di film itu bagus-bagus," ucap Shenina yang memang menyukai kain colorful.
Menyambung pembicaraan tentang Indonesia, kami justru mendapatkan cerita-cerita unik lainnya dari Shenina. Kekagumannya pada keragaman budaya dan Bhineka Tunggal Ika negeri tercinta mengarahkan obrolan kami pada kelebihan lain yang ia miliki. "Sejujurnya saya dari kecil tinggalnya di Taman Mini, jadi saya sangat khatam dengan Taman Mini, bahkan saya menari daerah sejak umur empat tahun hingga SMP," ungkapnya. "Tari pertama yang saya ikuti adalah Tari Bali. Dan tidak hanya itu, saya juga mengikuti tari Betawi, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Aceh. Jadi saya benar-benar mencintai Indonesia dalam segala hal, terutama makanan," kata Shenina si penyuka Nasi Padang. Ia akan menyempatkan waktu di sela syuting di luar daerah untuk melakukan jelajah kuliner. "Kalau sekarang disuruh menari pun saya masih mau, sih. Yuk, let's go," imbuhnya dengan nada penuh semangat.
Sebagai pencinta traveling, ia juga bersyukur dapat menjelajah beberapa wilayah Indonesia dan bergabung dalam aksi sosial. Sejauh ini, Sorong, Labuan Bajo, dan Maluku adalah tiga destinasi paling berkesan baginya. Memang ada nama-nama yang rasanya jarang menjadi tujuan wisata secara mass. Ia memilih daerah itu karena kegemarannya pada diving. Jawabannya ini tidak mengejutkan, sebab saat membuka akun Instagram-nya, Anda akan menemukan banyak foto ia berpose di laut. Menariknya, penjelajahannya ke Sorong dilakukannya tepat pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia 2019 lalu dalam rangka aksi suka rela bersama Menghadap Laut yang digagas oleh Susi Pudjiastuti. Kegiatannya diisi dengan mengumpulkan sampah di sepanjang pantai dan diikuti dengan upacara bendera. Ia berharap suatu saat mendapatkan kesempatan itu kembali, untuk melakukan kegiatan bermanfaat bagi lingkungan dan negerinya.
Saya ingin sekali mereka nonton dulu sampai akhirnya kalian tahu bahwa film Indonesia sekarang sudah jauh lebih maju.
Dengan usianya yang masih sangat muda, Shenina tentu masih memiliki jalan karier yang panjang dan impian besar yang ingin ia wujudkan. Selain ingin mencoba genre komedi, salah satu asanya dalah bermain peran bersama Christine Hakim, bintang yang sangat ia kagumi. "Kemarin Bu Christine sempat datang ke lokasi syuting 24 Jam Bersama Gaspar. Dan saya merasa selain beliau adalah sosok senior di dunia entertain, saya merasa bisa banget mendapat banyak pelajaran darinya setiap kali ngobrol dengannya. Jadi saya ingin sekali menghabiskan waktu di satu project untuk bisa berbincang sama beliau dan memetik banyak pelajaran secara langsung, juga melihat beliau di depan frame bersama saya," ucapnya menggelora yang disambut dengan seruan amin oleh kru pemotretan hari itu.
Sebagai salah satu penggerak industri perfilman, lalu bagaimana dengan impiannya terhadap perfilman Indonesia? "Saya ingin sekali sebelum orang-orang menonton film dari negara lain, mereka menonton film dari Indonesia dulu," katanya. Ia memperhatikan bahwa masih ada yang jarang menaruh perhatian pada karya layar lebar anak bangsa. "Jadi saya ingin sekali mereka nonton dulu sampai akhirnya kalian tahu bahwa film Indonesia sekarang sudah jauh lebih maju. Bahkan orang di luar berebut untuk bisa menonton film Indonesia yang masuk ke festival. Bagaimana Anda yang di Indonesia? Bahkan mudah sekali Anda membeli tiket di bioskop mana pun yang aksesnya mudah." Apakah Anda setuju?
Shenina juga berharap ia dapat terus berkarya di industri ini sampai dalam jangka waktu yang panjang. Ia baru saja menyelesaikan syuting film 24 Jam Bersama Gaspar yang akan tayang tahun depan. Di situ ia beradu akting bersama Reza Rahadian, aktor yang dulu pernah ia impikan untuk bermain film bersama. Saat ini, ia sedang sibuk reading untuk project selanjutnya. Apa kira-kira? Mari kita nantikan saja yang baru dari Shenina.