Jika saya menjalaninya setengah-setengah, hasilnya pasti setengah-setengah juga.
“Mereka bahkan tidak mengetahui saya berasal dari negara apa,” celetuk Rizal Rama, seorang model yang tengah sukses mengepakkan jejak di industri mode internasional. “Southeast Asian models memiliki karakter yang kuat, berbeda dari para model Barat. Meskipun memang sulit untuk mendobrak dunia modeling internasional, tetapi sekali munculnya karakteristik yang kuat, kami langsung terlihat paling berbeda,” ungkapnya, seorang sosok yang baru saja menghiasi Harper's Bazaar US dalam editorial eksklusif bertajuk Singular Beauty. Sepenuhnya pantas disebut kebanggaan fashion Indonesia, model bertampang unik ini membuktikan bahwa modeling bukanlah profesi yang mudah.
Dress, Junya Watanabe available at Papilion Duo Pacific Place. Socks, Thom Browne.
Menyelami suka duka perjalanan kariernya, momen Anniversary Digital Cover kelima ini menjadi selebrasi atas kemajuan industri mode Tanah Air, melalui sorotan pada seorang figur yang berhasil menembus dunia fashion, dari Jakarta hingga Paris. Rizal mengenang awal mula semua ini saat merantau ke Jakarta pada tahun 2019 untuk berkembang, hingga akhirnya terbang ke Eropa pada tahun 2022 dan debut di panggung global.
Percakapan ini juga mengungkap titik mula modeling Rizal yang dimulai di Surabaya pada tahun 2017. “Pada masa itu, saya masih buta tentang dunia fashion. Tapi sekarang saya tahu, industri ini bisa menjadi passion untuk saya,” ujarnya. Pertanyaan yang paling sering didengar seorang model adalah “How did you get scouted?”, dan untuk model berasal dari Kota Pahlawan ini, ia menjawab dengan riang, “Waktu itu saya sedang di kedai kopi, baru pulang sekolah, dan barista di sana menawarkan saya untuk jadi model,” kenangnya. Tak diragukan lagi, tampilan khas dan tinggi semampai Rizal pastinya langsung mencuri perhatian.
Dress dan gloves, Sejauh Mata Memandang.
Seperti semua pencapaian besar, modeling adalah langkah yang kini sepenuhnya diemban dengan tanggung jawab oleh sang model, yang kini juga menjadi mentor di agensi Persona Management, bak membimbing generasi baru untuk mengikuti jejak kesuksesannya.
Jika saya menjalaninya setengah-setengah, hasilnya pasti setengah-setengah juga.
Keseluruhan busana dan aksesori, Studio133 Biyan.
“Yang paling berkesan? Tampilan perdana saya di pergelaran Eropa menjadi sesuatu yang membuka mata saya,” Rizal mengakuinya. “Minggu kedua saya berada di kota Milan yang penuh dengan jadwal pre-casting, untuk kemudian langsung melaju di official fashion week. Selama sepuluh hari itu, saya menghadapi banyak sekali rejection. Namun, pada hari kesembilan saya lolos casting, untuk Fendi”, ujar Rizal. “It was my first international show,” ia sampaikan dengan penuh keceriaan, mengingat runway Fendi Fall/Winter 2022 yang menjadi tonggak bersejarah dalam kariernya.
Atasan, La DoubleJ; Scarf, Missoni, all available at Jade Jakarta. Kacamata, Loewe - Optik Seis.
Dengan haru, ia menambahkan,”'Pada saat show, semuanya terasa biasa saja, namun setelah tampil, lalu keluar mengenakan masker dan kacamata, dikelilingi wartawan, saya menangis”.
Menyelami topik penolakan lebih dalam bersama Rizal, ia dengan tegas mengungkapkan, “Saya memilih untuk mudah move on, mungkin karena sudah terbiasa. Tapi kalau saya terus memikirkan penolakan itu, rasanya hanya membuang waktu, sementara casting berikutnya selalu lebih dari satu.” Itulah inti dari mindset yang membentuk dasar perjalanan karier model 24 tahun ini, yakni mendorongnya untuk terus maju.
Sweater, Acne available at Jade Jakarta.
Keseluruhan busana dan aksesori, Chanel.
Sikap tulusnya juga tercermin saat membicarakan langkah selanjutnya, di mana Rizal memilih untuk membiarkan semuanya mengalir. “Kalau dipikirkan terus, nanti tidak jadi-jadi,” tutupnya dengan penuh kebijaksanaan.
Dress, Junya Watanabe available at Papilion Duo Pacific Place. Socks, Thom Browne.
Menurut Rizal, stereotip bahwa modeling hanya untuk mereka yang ganteng dan cantik saja, sudah sangat ketinggalan zaman. “Setiap negara memiliki selera yang berbeda. Namun yang dicari pasti yang berkarakter dan unik.” Dengan industri fashion yang bergerak cepat, sosok dan wajah yang diinginkan pun akan terus bertransformasi seiring waktu.
Keseluruhan busana dan aksesori, Studio133 Biyan.
Setelah hampir satu dekade menapaki dunia fashion dan menjadi wajah Indonesia di panggung internasional, Rizal berhasil mencatatkan prestasi luar biasa. Sebut saja presentasi koleksi Simone Rocha Fall/Winter 2022, kampanye Balenciaga, hingga terpampang besar dirinya di Tokyo untuk Homme Plisse Issey Miyake. Sebagai pedoman hidup, ia menyimpan kata-kata mendalam dari seorang fotografer yang pernah ia temui, kata-kata yang kini menjadi jangkar untuk menguatkan dirinya.
Sistem itu lebih besar dari kita, dan kita tidak bisa mengubahnya. Namun, itu bukan berarti kita tidak bisa menambahkan sesuatu yang berarti ke dalam sistem dan dunia tersebut.
Perkataan tersebut disampaikan Rizal dengan harapan dapat menginspirasi model-model Indonesia di luar sana. Seperti seorang model yang bersiap memulai langkah di landasan pacu, Rizal menyongsong tahun baru ini dengan keyakinan dan ketenangan, melangkah di jalur kariernya yang penuh warna. “Mungkin di dunia lain saya menjadi gamer atau dokter,” ujarnya dengan nada candaan. Namun saat ini, ia membuktikan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah hal yang harus disembunyikan, melainkan kekuatan dan senjata sesungguhnya yang membedakan dirinya dari yang lain.
Keseluruhan busana dan aksesori, Chanel.