So I think thanks to pandemic as well di situ saya benar-benar mengasah diri untuk bisa mandiri.
“Hai semua!” suara riang seorang wanita sontak berhasil memecah sejenak keriuhan kami yang sedang mempersiapkan set untuk sesi pemotretan hari itu. Ternyata sosok bintang yang kami tunggu-tunggu untuk menjadi wajah pertama cover digital Harper’s Bazaar Indonesia di tahun 2023, Jihane Almira Chedid sudah tiba di studio NPM.
Dengan latar set dekor berwarna serba fuchsia yang dipilih sebagai simbol dalam merepresentasikan gelora muda, Jiji (begitu panggilan akrabnya) yang telah dipulas wajahnya dengan tangan andal makeup artist Adit Vagueskin sudah bersiap di posisinya di depan bidikan kamera milik Andre Wiredja serta arahan dari Fashion Editor kami, Yudith Kindangen.
“Wah, sudah lama juga ya saya tidak foto dengan konsep fashion seperti ini,” tutur Jiji. Pernyataan ini spontan mengundang keingintahuan Bazaar, kira-kira bagaimana perasaannya ketika dapat kembali ke proyek-proyek yang sifatnya lebih editorial dan eksploratif?
“Iya memang setelah saya sadari, sudah lama juga tidak foto fashion terutama dengan tema yang glamorous seperti ini. But overall honestly I’m very happy karena saya merasa bisa eksplor diri itu lebih banyak di project-project seperti ini. I can find myself where I didn’t expect myself to be. Jadi misalnya kalau dulu di pageant kan waktu itu peran saya as a queen saja, tapi sekarang in high fashion you can’t really put yourself as misalnya an actor only, tapi kita juga harus bisa menghidupkan set, menghidupkan baju, even the makeup we can’t just say I just want to look pretty. Tidak bisa seperti itu, jadi that’s one thing yang saya temukan very challenging,” jelas Jiji membuka perbincangan bersama Bazaar siang itu.
So I think thanks to pandemic as well di situ saya benar-benar mengasah diri untuk bisa mandiri.
Selama proses pemotretan, Bazaar berkesempatan untuk mengamati dengan saksama sosok yang berhasil mengharumkan nama bangsa dengan menyabet gelar Miss Supranational Asia di tahun 2021 silam. Dari sana Bazaar menarik satu kesimpulan, bahwa di usianya yang masih tergolong belia yaitu 23 tahun, “aura dewasa” menjadi terminologi yang paling tepat untuk mendeskripsikan dara blasteran Lebanon-Jawa ini.
“Kalau yang paling mengasah aura dewasa saya itu justru mungkin dari masa waktu ikut pageant. Kenapa pageant bisa dibilang sangat berdampak besar bagi kehidupan saya? Karena di sana saya benar-benar terjun sendirian. Masuk ke lembaga negara, ketemu dengan orang-orang pemerintahan, semua dijalani sendiri. Saya juga diajarkan untuk harus selalu siap public speaking di depan publik. So basically there is nobody beside you to hold your hand. Kalau sampai saya berbuat kesalahan, ya that’s going to be my own fault dan itu akan menjadi pembelajaran bagi saya sendiri. Sampai akhirnya saya juga sempat berangkat ke Polandia untuk mengikuti ajang Miss Supranational Asia 2021 dan itu di masa pandemi sehingga tidak boleh ada yang mendampingi. So I think thanks to pandemic as well di situ saya benar-benar mengasah diri untuk bisa mandiri,” ceritanya menanggapi deskripsi “dewasa” yang Bazaar sematkan padanya.
Selain berbincang mengenai babak kehidupannya saat masih aktif di dunia pageant, sosok yang kini memperluas titelnya sebagai seorang aktris ini juga baru saja membuktikan kemampuannya dengan dipercaya untuk mengisi bangku pemeran utama perdananya dalam film terbaru yang dirilis beberapa saat yang lalu berjudul Adagium. Berperan sebagai karakter Alenda seorang hacker yang memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, Jiji pun mengaku sangat mengagumi karakter Alenda. “Saya begitu kagum dengan sifat pengorbanannya yang begitu besar yang bukan hanya muncul untuk teman atau keluarga, tetapi juga untuk negara. Bahkan menurut saya ini bisa jadi contoh untuk saya sendiri seorang Jihane, dan untuk penonton bahwa ternyata orang seperti Alenda juga bisa sangat berjiwa besar (walau seorang hacker).”
When I have discipline, when I know what I want, I know the passion, itu yang membuat saya semakin tergerak untuk membuat diri saya semakin baik lagi ke depannya.
Mampu mencapai kesuksesan hingga sekarang tentu dibutuhkan kerja keras dan konsistensi yang tinggi. Lantas apa rahasia di balik spirit pantang menyerahnya?
Jiji pun mulai berkisah, “Dulu saya kira hal yang paling penting adalah motivasi tapi ternyata saya salah, it’s discipline. When I have discipline, when I know what I want, I know the passion, itu yang membuat saya semakin tergerak untuk membuat diri saya semakin baik lagi ke depannya. In anything that I do, I try to be consistent and discipline. Saya harus tahu titik ujungnya itu mau ke mana. Ketika kita sudah tahu targetnya apa, pasti kita akan mencari segala macam jalan untuk bisa ke titik itu, bahkan mungkin walau tanpa ada motivasi atau dorongan dari orang lain, karena itu sudah otomatis menjadi kesadaran diri. So I have to understand what I want, I have to know the peak point and I have to know my timing frame.”
“Selain itu ada satu kalimat yang selalu saya ingat dan jadi pegangan di kala luntur harapan yaitu: ‘Saya sudah sampai di sini masa mau berhenti?’ Itu selalu jadi reminder yang saya pegang tiap kali sedang hilang semangat,” imbuh Jiji.
Untuk itu di tengah jadwal serta kehidupannya yang begitu padat, Jihane mengaku sangat menghargai momen “me time” karena lewatnya ia dapat menemukan kembali ketegangan batin dan menjernihkan kembali pikirannya. “Me time for me is when I have room for myself to think on my own, when I have time to sweat myself karena jujur olahraga adalah aktivitas yang paling melegakan dan paling membuat diri saya bahagia. At least when I feel overwhelmed with my emotions, kalau misalnya lagi marah, lewat boxing saya bisa meluapkan semua energi. Atau when I’m sad I do yoga or meditate to understand myself even deeper. Jadi memang semua olahraga yang saya jalani itu seperti sudah ada intinya masing-masing. Kalau saya ada problem apa, saya meluapkannya secara spesifik ke olahraga tertentu,” cerita Jiji.
So I believe that faithfulness and selflessness itu menjadi kombinasi yang sangat penting dalam mendefinisikan arti cinta.
Sebagai penutup, di bulan Februari yang juga merupakan bulan cinta, Bazaar memanfaatkan momen ini untuk menggali lebih dalam mengenai pandangannya akan definisi cinta bagi wanita berzodiak Aquarius ini. “Menurut saya definisi cinta adalah selflessness. Karena saya percaya when you have selflessness, tanpa pamrih kita akan memberi perhatian, rasa cinta, dan tanpa harus berekspektasi untuk mendapatkan kembali apa yang kita sudah beri. Kedua yang tidak kalah penting menurut saya juga faithfulness. How sincere are you with the person, how sincere are you with the relationship and with the person that you love. So I believe that faithfulness and selflessness itu menjadi kombinasi yang sangat penting dalam mendefinisikan arti cinta,” tutup Jihane.
Portofolio ini:
Fotografer: Andre Wiredja - NPM Photography
Videografer: William Gautama
Fashion Editor: Yudith Kindangen
Digital Editor: Astrid Bestari
Interview: Janice Mae Haslim
Makeup: Adit Vagueskin
Hair: Elyas Haruna
Wardrobe: Stella Rissa, Loewe, Rinaldy Yunardi, Sean Sheila, Peggy Hartanto available at By Pillar
Asisten fotografer: Tofik Hidayat