Mendaki gunung adalah bentuk refleksi diri dan mengajarkan saya untuk menghargai alam."
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, Tatjana Saphira tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan terus mengeksplorasi kedalaman dirinya. Melalui sebuah wawancara bersama Harper’s Bazaar Indonesia, Tatjana berbagi tentang kecintaannya pada seni, pengalaman hidup yang membentuknya, dan caranya menjalani hidup dengan penuh makna.
Bagi Tatjana, seni bukanlah sekadar profesi atau hiburan semata. Seni adalah sebuah jembatan yang menghubungkan dirinya dengan dunia luar, sebuah media untuk mengekspresikan diri dan menjelajahi dunia batinnya.
"Seni adalah hal yang bisa menjembatani our true selves dengan dunia luar. Itu bisa membuat lebih terkoneksi dengan diri kita sendiri dan menjadi medium untuk mengomunikasikan kesehatan kita, atau hal-hal penting lainnya yang perlu dibahas dan didiskusikan," ungkap Tatjana.
Ia meyakini bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan, membangkitkan emosi, dan menginspirasi perubahan. Melalui seni, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan orang lain, serta menemukan makna yang lebih dalam dalam kehidupan.
Di antara berbagai bentuk seni, musik memiliki tempat khusus di hati Tatjana. Musik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupannya sehari-hari. Sumber kebahagiaan yang selalu menemaninya.
"Yang sedang saya nikmatin banget dan yang gak bisa jauh-jauh itu musik. Karena musik itu merupakan... kayak it's an integral part of my day gitu. Salah satu sumber kebahagiaan saya," ujarnya dengan antusias.
Musik memberikan warna dan ritme dalam hidupnya, menginspirasinya untuk terus berkarya dan menjalani hari-hari dengan penuh semangat.
Mendaki gunung adalah bentuk refleksi diri dan mengajarkan saya untuk menghargai alam."
Tak hanya melalui seni, Tatjana juga menemukan makna hidup melalui pengalaman dan tantangan yang ia hadapi. Salah satu pengalaman yang paling berkesan dan transformatif baginya adalah mendaki Gunung Rinjani.
"Awalnya deg-degan, bahkan dua minggu sebelumnya sudah panik. Tapi ternyata perjalanannya selama 4 hari 3 malam cukup lancar. Saya belajar untuk berani keluar dari zona nyaman, terutama saat kamping di gunung," kenangnya.
Pengalaman mendaki gunung mengajarkannya tentang keberanian, ketahanan, dan pentingnya menghargai alam. Ia belajar untuk menghadapi ketidaknyamanan, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, dan menemukan kekuatan dalam dirinya.
Dalam berbusana, Tatjana mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan. Ia menyukai gaya yang simpel namun tetap mencerminkan kepribadiannya.
"Perubahan sih pasti ada, tapi kalau saya sendiri memang melihat cara berpakaian saya itu lebih ke praktis. Saya menjunjung tinggi kenyamanan karena kalau kita gak nyaman dengan apa yang kita pakai pasti kelihatannya akan off aja gitu," jelasnya.
Meskipun mengutamakan kenyamanan, ia juga tetap terbuka untuk mengeksplorasi gaya baru dan mencoba hal-hal yang berbeda. Baginya, fashion adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan perkembangan dirinya.
Kebaikan adalah kekuatan, bukan kelemahan. Ia menuntun kita pada kehidupan yang lebih bermakna.
Sebagai seorang aktris dengan jadwal yang padat, Tatjana menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Ia memiliki cara tersendiri untuk mengelola waktu dan prioritas agar tetap produktif tanpa mengabaikan kebutuhan dirinya.
"Sebenarnya tidak terlalu sulit, intinya kita harus tahu prioritas. Kalau lagi padat, mungkin pekerjaan dulu yang diprioritaskan. Tapi kalau lagi senggang, ya lakukan hal-hal yang bikin senang," ujarnya.
Tatjana menekankan pentingnya fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam mengelola waktu. Ia tidak terpaku pada rutinitas yang kaku, melainkan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada.
Selain kenyamanan, Tatjana juga mencari elemen lain dalam gaya berbusananya, yaitu kemampuan untuk mengekspresikan karakter dan meningkatkan rasa percaya diri. Ia menemukan hal tersebut dalam rancangan Givenchy, sebuah merek fashion yang dikenal dengan elegansi dan keberaniannya.
"Saya suka Givenchy karena very edgy dan cutting edge, tapi desainnya juga timeless. Cocok untuk perempuan yang versatile," tuturnya.
Tatjana mengapresiasi Givenchy karena mampu menciptakan busana yang elegan namun tetap modern dan relevan dengan zaman. Baginya, Givenchy merepresentasikan kepercayaan diri, kekuatan, dan kebebasan untuk mengekspresikan diri.
Tatjana adalah sosok yang tidak pernah puas dengan keadaan dan selalu mencari tantangan baru. Ia percaya bahwa keluar dari zona nyaman adalah kunci untuk terus berkembang dan mencapai potensi terbaik dirinya.
"Buat saya, kalau sudah mulai merasa nyaman, itu bahaya. Kita akan jadi malas dan tidak termotivasi untuk mengembangkan diri," ungkapannya.
Ia selalu terbuka untuk mencoba hal-hal baru, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. Baginya, setiap tantangan adalah peluang untuk belajar, bertumbuh, dan menemukan hal-hal baru tentang dirinya sendiri.
Di tengah kesibukannya, Tatjana tidak pernah lupa untuk meluangkan waktu untuk refleksi dan introspeksi diri. Ia menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional agar tetap seimbang dan bahagia.
"Refleksi diri membantu saya untuk lebih memahami diri sendiri, mengenali kekuatan dan kelemahan saya, serta menemukan cara untuk terus berkembang menjadi lebih baik," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan menghargai setiap momen. Baginya, kebahagiaan sejati datang dari dalam diri dan kemampuan untuk menerima diri sendiri apa adanya.
Seiring perjalanan waktu dan berbagai pengalaman hidup yang dilaluinya, Tatjana mengalami perubahan dalam nilai-nilai dan cara pandangnya dalam melihat kehidupan. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah pemahamannya tentang kebaikan.
"Mungkin soal being kind to everyone. I think it's something that's very important to me now, more than it ever was. Tentu saja, semua orang pasti diajarkan untuk berbuat baik" ungkapnya.
Ia menceritakan bahwa di masa kecil, ia sering merasa kecewa ketika kebaikan yang ia berikan tidak dibalas dengan perlakuan yang sama. Hal ini sempat membuatnya sakit hati dan mempertanyakan makna kebaikan itu sendiri.
Namun, seiring berjalannya waktu, Tatjana belajar untuk melepaskan ekspektasi akan balasan dan memahami bahwa kebaikan adalah sebuah tindakan yang dilakukan tanpa pamrih.
"Di masa kecil, saya sering merasa kecewa karena kebaikan yang saya berikan tidak selalu dibalas dengan perlakuan yang sama. Sempat timbul rasa sakit hati, tetapi kini saya menyadari bahwa berbuat baik seharusnya tidak mengharapkan imbalan. Kebaikan yang tulus itu memberikan rasa kebebasan, bukan berharap balasan dari orang lain.”jelasnya.
Ia percaya bahwa kebaikan yang dilakukan dengan tulus akan selalu berbuah manis, meskipun tidak selalu dalam bentuk balasan yang nyata. "The universe will find its way of reaping your kindness," tambahnya.
Tatjana Saphira adalah sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa kecantikan, bakat, dan kecerdasan dapat berjalan berdampingan. Melalui perjalanan hidupnya, ia mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan, mengejar mimpi, dan menemukan kebahagiaan dalam setiap aspek kehidupan.