Self awareness itu penting. You know what is bad and what is good for you.
Jam menunjukkan hampir pukul setengah delapan pagi ketika Patricia Gouw datang dan menyapa tim Harper's Bazaar Indonesia yang sudah siap menyambutnya di studio. Tak perlu waktu lama, bintang cover digital kami ini pun segera melakukan proses swab antigen sebelum kemudian berjalan menuju meja rias yang telah disiapkan untuk memolesnya wajahnya. Aura sang model yang ceria dan jenaka langsung dapat terasa saat ia mulai bersuara yang kemudian meramaikan suasana pagi di awal pekan itu.
Patgouw, demikian sapaannya, populer sebagai model yang juga sudah malang melintang menjadi pembawa acara di dunia entertainment. Ia dikenal dengan penampilan yang selalu energik dan stand out di depan kamera di mana pun ia berada. Namun, bagaimana sosoknya di belakang kamera? "Saya masih manusia biasa," tuturnya dengan gaya bicaranya yang khas. "Banyak orang selalu mengatakan, 'Pat, energimu kok nggak habis-habis?' Saya itu kalau di rumah atau di mobil diam," ceritanya. Pekerjaannya di dunia hiburan membuatnya mengerti mengapa anggapan seperti itu ada. Oleh karenanya, ia ingin meluruskan bahwa ada masa-masa di mana ia harus all-out untuk bekerja dan waktu ketika ia tenang. "Tetapi sifat saya saat off air dan on air itu sebenarnya tidak ada bedanya," imbuh Pat.
Sebagai manusia biasa artinya perjalanan hidup Patgouw pun tak lepas dari rintangan. Kepada Bazaar ia menceritakan kenangan masa kecilnya yang membantunya berkembang sebagai seorang pebisnis saat ini. Patgouw mengatakan, "Dari saat saya berada di sekolah dasar kelas dua, saya harus menjual pensil untuk mendapatkan uang jajan. Jadi saya sudah terbiasa jualan sejak sekolah dasar, dan tanpa disadari saya diajarkan untuk menjadi seorang pebisnis. Maksud orang tua saya supaya saya menghargai uang sekecil apapun dan tahu bagaimana susahnya mencari uang." Karena berjualan dirasa semakin menyenangkan baginya, ia pun terus melakukannya hingga awal kariernya sebagai model, namun kali ini dengan berjualan baju demi mendapatkan keuntungan tambahan. Bakat dan minat dalam berbisnis yang sudah dimiliki dari kecil ini kemudian tidak menghentikannya untuk terus belajar dan bekerja sama dengan berbagai brand.
Di sela-sela bercerita, tak jarang Patgouw menyelipkan candaan dengan gaya bicaranya untuk mencairkan suasana. Siapa sangka, di balik sifatnya yang selalu tampak ceria itu ia juga menyimpan kenangan sedih yang harus ia lalui. "Jadi dulu kepribadian saya yang sesungguhnya sangat energik dan ekspresif ini tidak disukai oleh keluarga saya, sehingga saya merasa tidak bisa mengekspresikan diri saya karena adanya standar dari keluarga untuk menjadi wanita yang feminin dan alim," katanya ketika ia mulai mengingat masa lalu saat tinggal bersama orang tuanya di bawah satu atap. Standar tersebut ternyata membuat ruang geraknya cukup terbatas meskipun tidak mengurangi keharmonisan hubungannya dengan keluarga.
Berada dalam keterbatasan seperti ini nyatanya tidak menghalangi Patgouw untuk terus mengembangkan dirinya. Wanita bernama lengkap Patricia Gunawan ini pun percaya bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi serta hikmah di baliknya dan setiap orang memiliki siasatnya masing-masing. Alih-alih fokus pada masalahnya, ia fokus pada bagaimana solusinya. Salah satu langkah yang diambilnya adalah berusaha berdamai dengan dirinya sendiri dengan cara mengenal situasi sendiri. "Finding the right community juga penting. Dulu saya mencari teman-teman yang benar-benar bisa menerima saya apa adanya. Percaya dalam Tuhan juga pastinya," tambahnya.
Self awareness itu penting. You know what is bad and what is good for you.
Tidak sebatas itu, Patgouw juga melakukan meditasi sebagai bentuk dari self healing. Ia melakukannya sejak diterpa masalah tahun lalu, tepatnya ketika ia kehilangan uang sebesar dua miliar rupiah yang sudah disiapkannya dengan sungguh-sungguh untuk membeli rumah. Kejadian ini bermula ketika sang ibu menginvestasikan uang tersebut ke sebuah Koperasi Simpan Pinjam yang sayangnya mengalami kasus gagal bayar. "Long story short, uang itu tidak kembali. Saya depresi dan sempat menyalahkan orang tua saya hingga tidak berbicara dengan mereka selama dua bulan," ungkapnya. Kekecewaan itu membuatnya untuk memutuskan pergi ke Bali selama tiga bulan lamanya. Selain bermeditasi di sana, ia juga melakukan olah raga serta praise and worship untuk menenangkan diri. Hingga akhirnya, "Saya sadar bahwa Tuhan masih memelihara saya meski uang saya hilang. Caranya? Saya masih ada tabungan dan bisa menyewa villa (di Bali). Teman-teman saya banyak yang kehilangan pekerjaan dan mereka bisa tinggal bersama saya. Saya masih bisa menjadi berkat untuk mereka," ungkap Patgouw.
Wanita berzodiak Cancer tersebut pun menyadari bahwa memendam kesal bukanlah sesuatu yang baik bagi jiwanya. "Momen zen adalah ketika saya sudah memaafkan orang tua saya dan diri saya. Saya menyadari bahwa kehilangan uang itu bukanlah kesalahan ibu saya karena saya yang memberikan otoritas kepadanya untuk memegang uang itu. Tentu saja, tujuan ibu saya adalah untuk mencari media yang aman dan bisa memberi keuntungan. Apalagi dengan kejadian ini mungkin membuat ibu saya merasa lebih sedih dan saya juga tidak mau ibu saya menyalahkan dirinya sendiri. Semua itu terjadi karena oknum investasi yang tidak bertanggung jawab," ia bercerita. "Dan jika diambil hikmahnya: Tuhan izinkan kejadian ini menjadi momen pemulihan hubungan saya dan ibu saya. Yang paling penting lagi adalah orang tua saya dalam keadaan sehat. Saya anggap uang dua miliar tersebut untuk keluarga saya dalam keadaan sehat semuanya. Saya ikhlaskan karena saya tahu Tuhan mau memberi saya sesuatu yang lebih besar," tuturnya.
We just do our best, let God do the rest
Saat menceritakan kiprahnya di dunia modeling, Patgouw mengungkapkan bahwa Asia's Next Top Model tahun 2016 adalah momen breakthrough dan salah satu pengalaman berkesan baginya. Kala itu, ia berusia 25 tahun saat bergabung di kompetisi yang melambungkan namanya. Awalnya ia mengaku kurang percaya diri, namun setelah sahabatnya terus meyakinkannya, ia akhirnya meluangkan waktu untuk mengikuti casting di tengah jadwalnya sebagai seorang pembawa acara. Di sinilah nasib baik berpihak padanya sebab ia mampu bertahan hingga menjadi finalis dan banyak mendapatkan pengalaman berarti. Patgouw berkata, "Menjadi salah satu kontestannya saja saya sudah bersyukur banget. Menurut saya, untuk menjadi runner up adalah bonus yang tidak pernah saya bayangkan." Baginya kunci suksesnya hanya satu, yaitu terus melakukan yang terbaik di setiap hal yang ia kerjakan.
Bermula dari kontestan, sekarang kita bisa melihat wajahnya duduk sebagai salah satu juri di Indonesia's Next Top Model di mana ia bersanding dengan Luna Maya, Panca Makmun, dan Deddy Corbuzier. "Pastinya saya happy banget dan itu benar-benar bonus dari Tuhan karena saya tidak pernah menyangka diberi opportunity ini. Saya disandingkan dengan Luna Maya yang sudah 20-an tahun berada di industri ini, Mas Panca yang sudah 35 tahun, dan Mas Deddy yang sudah 30-an tahun di industri entertainment. Saya yang baru lima-enam tahun ini sudah menjadi salah satu juri bersama mereka," terangnya. Hal ini pun mendorongnya untuk terus belajar guna mengingat kembali pelajarannya sebagai seorang model hingga sempat mengambil kelas modeling bersama Ria Juwita." Karena saya harus serius sebagai juri. I am also a mentor. Challenge yang diberikan ke kontestan harusnya saya juga bisa dong. Jadi saya harus belajar dulu. Saya harus memberikan yang terbaik untuk kontestan karena saya pernah berada di posisi mereka."
Tak terasa sudah satu jam lamanya kami berbincang. Sudah saatnya Patgouw bersiap untuk melakukan sesi pemotretan di Moja Museum yang berlokasi di kawasan Gelora Bung Karno dan kemudian melanjutkannya ke Zodiac Space & Bar di area Senopati. Dengan gemulai ia berpose di depan fotografer yang menggunakan vivo V21 untuk mengabadikan setiap gerakannya di tengah ruangan yang temaram. Usai sesi pemotretan, Patgouw menyempatkan diri untuk melihat hasilnya. "I am surprised ini akan menjadi cover digital untuk Bazaar," katanya. Ia mengagumi performa kamera smartphone tersebut yang mampu menghasilkan foto yang jernih di kondisi minim cahaya. Tak heran, vivo V21 memang dibekali dengan Rear Camera yang terdiri dari konfigurasi tiga kamera yakni kamera utama beresolusi 64 MP Night Camera, kamera Super-Wide Angle beresolusi 8 MP dengan sudut pandang 120 derajat, dan kamera Super Macro beresolusi 2 MP. Sementara untuk selfie, kamera depannya memiliki resolusi 44 MP AF Super Night Selfie yang dapat membuat hasil foto tetap jelas baik dari jarak dekat maupun jauh dalam kondisi minim cahaya sekalipun.
Berbicara mengenai tampilan luar ponselnya, Patgouw mengungkapkan kekagumannya pada desain Diamond Flare yang dapat memantulkan kilau warna saat berada di bawah cahaya. "Desainnya sangat modern dan sophisticated. Jadi dengan adanya case seperti ini, kita nggak perlu beli extra case lagi karena sudah cantik banget. Bisa juga menjadi aksesori fashion." jelasnya. "Ukuran dan ketebalannya juga pas," tambahnya saat menanggapi smartphone yang memiliki Ultra Slim Design ini. Ya, vivo V21 dirancang dengan ketebalan 7,38mm dan berat 171 gram, sehingga memang ringan dan nyaman untuk digenggam meski dalam waktu yang lama.
Belajarlah dari mendengar sebelum itu terjadi pada kamu. Walaupun itu terjadi pada kamu, kamu sudah tahu solusinya apa
Dari banyaknya cerita yang disampaikan, wanita yang kini menekuni hobi bersepeda itu secara tak langsung membagikan inspirasinya lewat pengalamannya. "Sebenarnya menurut saya menginspirasi itu adalah bonus juga, sih. Saya cuma memberikan pengalaman yang pernah saya alami. Apa yang saya keluarkan pasti saya pilah, mana yang baik mana yang tidak. Kalau yang tidak baik, bisa menjadi suatu pembelajaran bagi mereka," ucapnya.
Sebagai seorang content creator, ia juga membagikan beberapa tip yang bisa Anda simpan sebagai catatan. "Sekarang kita bisa dapat ide dari mana saja, misalnya dari Instagram, YouTube, dan Pinterest. Buatlah moodboard dan kemudian tentukan apa saja yang dibutuhkan," jelasnya. And how to be stylish? " Knowing your body is a must. Carilah figur yang badannya sama dengan Anda. Ini akan memudahkan Anda untuk mendapatkan inspirasi," ucapnya. Yang tak kalah penting menurutnya adalah sering-seringlah belajar dan melihat tutorial dari berbagai sumber.
Lalu, apa gudang inspirasinya dalam hal fashion? "Biasanya dari majalah, juga Instagram fashion blogger yang juga teman-teman sendiri, seperti Anaz Siantar dan Ayla Dimitri. Kalau desainer banyak, mulai dari Hian Tjen, Yogie Pratama, Yefta Gunawan, Yosafat Dwi Kurniawan, dan Wilsen Willim." tambahnya. Dan dari mana ia sendiri mendapatkan inspirasi dalam kehidupan? "Saya selalu diajarkan oleh ayah saya, belajarlah dari mendengarkan dan melihat. Saya lebih banyak belajar dari pengalaman teman-teman sekeliling saya," jawabnya. "Kalau in general (saya mengagumi) Anne Avantie dan Kiki Siantar karena saya ingin menjadi wanita seperti mereka, wanita yang independen. Mereka memiliki keluarga namun tetap berkarier," tutupnya.