And at that time I felt like it could be a good restart.
Sosok bintang sampul kami untuk edisi terbaru ini sungguh istimewa. Bagaimana tidak, bukan hanya sudah menjadi sahabat lama Bazaar sejak kurang lebih satu dekade yang lalu, mengukir memori lewat berbagai perjalanan dinas bersama dari New York sampai Korea Selatan. Figur yang satu ini sungguh spesial di hati Bazaar sebab ia merupakan wajah perdana untuk cover digital Harper’s Bazaar Indonesia yang pertama kali tayang di awal tahun 2020, ialah Pevita Pearce!
"What? Pemotretan kita yang waktu itu sudah empat tahun yang lalu? It was such an honor, thank you banget bisa jadi cover digital pertama Harper's Bazaar Indonesia. It's one of my all time favorite magazine apalagi kita sering sekali trip bareng. New York sampai Korea. We've come a long way," seru Pevita antusias membuka perbincangan kami seraya wajahnya dipulas untuk sesi pemotretan cover digital keduanya siang itu.
Dan di pertengahan tahun 2024 ini, kami yang kembali dipersatukan dengan dara blasteran Wales-Banjarmasin ini langsung antusias melakukan catch up session. Yuk, simak obrolannya:
Harper’s Bazaar Indonesia (HBI): Hi Pev! How’s your life update terutama setelah terakhir kita berjumpa?
Pevita Pearce (PP): Most of the time saya lagi sibuk traveling back to back. Nah! What's interesting is… kemarin tuh pas saya baru landing di Jakarta saya dapat notification bahwa tahun ini saya udah 16x traveling (domestik dan internasional). Lalu kalau yang berhubungan dengan industri film, saya juga baru merilis serial perdana yang saya direct sendiri judulnya The One.
HBI: Wow. Congrats Pev! Gimana rasanya bisa bekerja
di belakang layar?
PP: It was such an interesting experience. Jadi selain
nge-direct, saya juga nulis naskahnya bareng teman-teman yang
lain. Ini menjadi sebuah pengalaman yang baru buat saya karena bisa
melihat production dari angle yang berbeda karena kan
kalau di depan layar yaitu akting hanya sebatas meng-create dan mendalami
psikologi karakternya saja. Sedangkan saat saya duduk di bangku sutradara,
saya banyak belajar hal baru yang saya tadinya tidak terbayang.
Misalnya as a director kita harus memikirkan konsep, ide,
sampai eksekusi. Bahkan setelah itu masih ada proses editing
lagi. Terus ruang kolaborasinya juga jauh lebih besar ketimbang saat
menjadi aktor aja karena kita beneran memikirkan seluruh detailnya.
Jadi totally different skill juga yang digunakan.
HBI: Masih berkaca dari pertemuan kita sebelumnya, Anda pernah bilang
kalau: "selalu berusaha untuk mendorong diri keluar dari zona
nyaman. Maka dari itu, saya sebenarnya jarang bermain di genre yang
sama berulang-ulang." Lantas adakah genre film yang mungkin menjadi
target Anda selanjutnya?
PP: Yang belum pernah saya coba dan ingin sekali saya coba itu adalah
genre biopik. Saya rasa ini bakal jadi sesuatu yang interesting
karena sudah ada panutan sosok aslinya. Jadi saya memang tertarik
sekali. Mudah-mudahan kalau misalkan ada yang cocok, cerita dan
konsepnya juga menarik, I think it would be an interesting project.
Memang sudah bukan rahasia lagi jiwa kreatif dalam diri wanita berzodiak Libra ini begitu kuat. Tidak hanya terlihat dari bagaimana ia terus "pushing the boundaries" lewat karakter-karakter yang ia ambil hingga mencoba mengepakkan sayap berkarya di belakang layar, nyatanya sisi eksploratifnya juga tampak nyata dalam berbagai lini kehidupan pribadinya bahkan sampai ke gaya personalnya.
And at that time I felt like it could be a good restart.
HBI: Apakah Anda termasuk pribadi yang eksploratif dalam hal gaya personal hingga tatanan rambut?
PP: Overall iya, karena seperti yang di-mention
sebelumnya, saya sangat jarang untuk melakukan hal yang sama berulang
kali seperti salah satunya menentukan genre film. Ini juga
berlaku ketika memilih style rambut. Saya lumayan berani
mencoba berbagai macam hairstyle. Kalau perihal potongan
rambut sebetulnya deep inside saya juga nature-nya
eksploratif, cuma memang setiap saya konsultasi mau potong rambut
model apa, ujung-ujungnya saya mengurungkan niat untuk mencoba model
rambut yang belum pernah saya coba sebelumnya. Jatuhnya mungkin bisa
dibilang lebih berhati-hati ya. But fun fact! Sebetulnya waktu
itu saya sudah hampir mau potong rambut model pixie dan bahkan
sampai ingin botakin rambut. Waktu itu bisa kepikiran ingin seperti
itu karena inspired dari Natalie Portman. And at that time
I felt like it could be a good restart.
HBI: Dengan Anda yang suka mengeksplorasi berbagai model tatanan
rambut, apa yang Anda lakukan untuk tetap menjaga kesehatan rambut Anda?
PP: Yang paling utama buat saya adalah tidak pernah melewatkan hair treatment dengan hair mask setiap seminggu sekali. Saya memang suka explore berbagai style rambut, kalau lagi kerja Itu juga bisa satu hari ganti model rambut lima sampai enam kali. Jadi rambut saya terpapar dengan banyak panas dari berbagai alat styling rambut seperti catokan hingga curling. Untuk bikin rambut saya kuat dan sehat lagi untuk bisa di-styling lagi kuncinya rutin treatment dengan hair mask.
HBI: Apakah Anda punya satu produk perawatan rambut andalan yang harus selalu digunakan?
PP: Produk perawatan rambut andalan yang sudah jadi holy grail
saya selama ini adalah TRESemme No.3 Hair Mask. Kenal produk ini
karena waktu itu direkomendasikan sama salah satu teman yang
juga adalah professional hair stylist. Saya sangat
merekomendasikan hair mask ini karena dapat secara efektif
merawat dan menutrisi rambut saya yang rusak karena terlalu sering
di-styling secara mendalam. What's amazing about this
TRESemme No.3 Hair Mask ini adalah manfaatnya yang bisa langsung
dirasakan dalam satu kali pemakaian. Nah, contohnya nih
pas saya lagi syuting Sri Asih, itu durasi syuting kan
cukup intens dan ada beberapa adegan-adegan yang mengharuskan rambut
saya dikuncir sehingga itu buat rambut saya rusak dan sempat rontok
parah karena terlalu kencang. Itu berlangsung dalam jangka waktu yang
cukup panjang. Jadi ketika saya dapat waktu day off, saya
pasti langsung menyempatkan diri untuk perawatan rambut yang saya
lakukan secara pribadi di rumah dengan TRESemme No.3 Hair Mask ini.
Surprisingly kemarin saya juga baru tahu bahwa produk ini
berhasil menang kategori Best Hair Treatment ya di Bazaar
Beauty Awards 2024. Very well deserved! Steps-nya simple
sekali tapi hasil yang ditawarkan langsung kelihatan seperti habis
perawatan di salon. So easy and yet effective.
So I hope and pray that life will be better for everyone.
HBI: Mari berandai-andai, if you
have a time machine dan Anda
bisa bertemu dengan versi diri Anda dari yang 10 tahun yang lalu, apa
pesan tentang kecantikan yang mungkin ingin disampaikan?
PP: Kebetulan saya lumayan disiplin sama
skincare
dari umur 13 tahun. Jadi I'm quite
happy with that, tapi mungkin
I should have balance it dengan
makan makanan yang lebih sehat dan juga start
early dengan treatment
perawatan rambut. Tidak gonta-ganti
produk dan pilih sampo dan kondisioner yang sesuai serta kualitasnya
HBI:
What are your hopes for the future?
PP: Better life for all of us. Not only for life, tapi
juga untuk dunia yang lebih damai. Global warming yang lebih
baik. So yeah my hopes for better life for everyone. Tidak
tahu kenapa tapi from my personal experience saya merasa world
lagi chaotic banget. So I hope and pray that life
will be better for everyone.