Daydreaming with Jisoo

Santai sore bersama Jisoo dan Tommy Hilfiger, dalam balutan warna-warna yang playful dan ceria.
Penulis: Yun Hyeyoung

Harper’s Bazaar (HB): Kami bertemu dengan Jisoo di tengah kesibukannya mempersiapkan perilisan album dan serial drama terbarunya. Hari ini, wajah Jisoo terlihat sangat cerah dan natural saat pemotretan berlangsung.

Jisoo (J): Saat pertama kali ke New York tahun lalu untuk menghadiri pertunjukan Tommy Hilfiger, rasanya saya seperti benar-benar menjadi orang New York! Saya merasa bahwa mengekspresikan brand ini dengan penampilan yang santai dan penuh percaya diri adalah cara yang tepat. Hari ini pun saya menjalani pemotretan dengan membawa kembali perasaan dari saat itu.

HB: Sehari sebelum wawancara ini, Anda merilis aplikasi JISOO. Setelah saya unduh, saya bisa melihat poster album dan berita tentang aktivitas terbaru Anda.

J: Saya merasa perlu tempat yang memudahkan para penggemar mendapatkan informasi dan jadwal saya. Saya ingin semuanya disiapkan secara sempurna! Bahkan sekarang pun saya masih sering bertanya, “Bisa nggak kita tambahkan ini juga?” Aplikasi itu masih terus diperbarui.


Jisoo

HB: Album baru Anda yang dirilis setelah dua tahun akan berisi empat lagu. Saat pertama kali merencanakannya, seperti apa konsep yang ingin Anda tampilkan?

J: Album ini bercerita tentang berbagai kepingan cinta, dan saya ingin menunjukkan nuansa yang dreamy dan misterius. Kalau didengarkan secara keseluruhan, Earthquake dan Your Love menggambarkan momen saat jatuh cinta, sementara Tears dan Hugs & Kisses menunjukkan perasaan sedih atau saat berpisah. Saya ingin menunjukkan bahwa berbagai potongan emosi itu membentuk satu cinta yang utuh.

HB: Apa yang membuat Anda ingin menampilkan perubahan emosi seiring waktu?

J: Saya ingin menggambarkan perasaan yang mungkin pernah dialami semua orang. Saya rasa tidak ada orang yang tidak bisa memahami tema cinta. Lagu utama Earthquake adalah yang pertama saya pilih karena terasa seperti lagu yang tak bisa dikendalikan. Lagu itu terus berubah dari awal sampai akhir, seakan-akan tak bisa ditebak alurnya. Karena menggambarkan momen bergetar itu, saya ingin seluruh album terasa seperti satu film, seolah saya sedang mengalami sebuah kejadian besar.


Jisoo

HB: Katanya Anda terlibat dalam penulisan lirik semua lagu bersama penulis lagu internasional, ya?

J: Menerjemahkan lirik bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea itu bukan hal yang mudah. Alih- alih menerjemahkan secara harfiah, saya lebih fokus pada makna tersembunyi di balik lirik dan mencari kata-kata Korea yang tidak terdengar canggung saat dinyanyikan. Saya sangat ingin mempertahankan penggunaan bahasa Korea di lagu utama. Yang paling saya ingat adalah bagian awal ketika menyanyikan Sim–jang (jantung) diucapkan satu per satu. Awalnya saya ragu, “Benar nggak ya ini?” Tapi sekarang saya rasa itu bagian yang paling cocok dengan lagu ini.

HB: Dua tahun lalu, single Flower menonjol dengan video musik yang spektakuler dan penampilan yang memikat. Kali ini, tak hanya sampul album dengan kontras warna ungu dan hitam, tapi Anda juga merilis empat poster berbeda untuk tiap lagu.

J: Ungu itu warna favorit saya! Buat saya, menampilkan visual saat mendengarkan musik itu sangat penting. Daripada hanya satu foto sampul, saya ingin menyuguhkan foto yang mencerminkan keseluruhan lagu-lagu di album. Setelah syuting selesai, saya mulai mempersiapkannya dan sebenarnya pemotretan selesai lebih awal. Tapi karena saya ingin semuanya terlihat sempurna, prosesnya jadi lebih lama. Saya bahkan mengganti tulisan sampai saya benar-benar puas. Dulu saya bukan tipe perfeksionis…


Jisoo

HB: Di vlog, Anda terlihat sangat simpel. Tapi di tengah banyaknya keputusan yang harus diambil, bagaimana Anda mengelola perasaan?

J: Saya nggak bisa lagi bermalas-malasan. Santai-santai dilarang sekarang. Album ini terasa seperti tantangan besar buat saya. Ini proyek yang saya jalani bersama orang-orang baru, seperti menembus batas. Saya belajar dari nol dan tumbuh bersama mereka, jadi saya merasa sangat terikat dengan proyek ini.

HB: Sekarang juga merupakan waktu di mana kita bisa melihat kembali akting Anda. Anda memerankan karakter Youngju dalam serial bergenre zombie-romance. Sutradara, Yoon Sung-hyun, bahkan berkata bahwa “karakter ini tidak bisa dimainkan oleh siapa pun selain Jisoo.”

J: Sejak pertemuan pertama, sutradara bilang saya mirip Youngju. Dan setelah membaca naskahnya, saya sadar kami memang punya banyak kesamaan. Youngju adalah sosok yang tegas mengambil keputusan dan tetap kuat dalam situasi ekstrem.

HB: Teaser-nya memperlihatkan Anda berlari di gedung tinggi dan pusat kota, bahkan membawa gergaji mesin untuk melawan zombie. Bagaimana kondisi syutingnya?

J: Ini adalah genre zombie yang unik karena ada elemen komedi yang ringan. Awalnya saya bingung harus membuat situasi menegangkan ini jadi lucu. Saya pikir, “Di sini kita nggak takut ya? Aneh juga.” Lokasi syuting kami terbagi dua: tim saya (tim Youngju) dan tim Jaeyoon yang diperankan oleh Jungmin oppa. Saya pergi mencari Jaeyoon dan bertemu orang-orang lain di perjalanan, lalu membentuk tim. Semakin lama syuting, ide-ide konyol pun mulai muncul dari semua anggota. “Tapi ini mungkin aja di drama kita, kan?” Sampai sutradara sering tertawa, jadinya pengambilan gambar tertunda. Tim produksi sampai datang dan bilang, “Syutingnya cukup dulu ya….” Saya harap penonton juga bisa tertawa sepanjang menontonnya.


Jisoo

HB: Anda juga belajar di sekolah aksi. Bagaimana rasanya berakting dengan banyak gerakan fisik? Park Jungmin, pemeran Jaeyoon, memuji energi positif Anda yang tak habis-habis.

J: Saya banyak berlari, menghindar, dan kabur, jadi agak heran juga waktu dipuji. Soalnya, saya bayangkan adegan aksi itu harus bisa mengalahkan belasan orang dengan jurus atau pukulan. Tapi secara fisik, saya nggak merasa terlalu lelah. Saya sudah berusaha keras.

HB: Anda juga akan muncul di film Omniscient Reader’s Viewpoint dan sedang syuting drama Monthly Boyfriend. Dari pengalaman di berbagai proyek, apa yang paling Anda sadari sejauh ini?

J: Dulu saya selalu merasa tegang, tapi sekarang karena sudah mulai tahu alur prosesnya, rasa tegang itu berkurang. Awalnya saya ragu untuk menyampaikan pendapat, tapi sekarang kalau ternyata nggak berhasil, saya tinggal cari cara lain. Saya belajar banyak soal komunikasi. Karena ini kerja tim, semua orang harus sejalan supaya semuanya bisa saling mendukung.

Album ini bercerita tentang berbagai kepingan cinta, dan saya ingin menunjukkan nuansa yang dreamy dan misterius.

HB: Dulu Anda pernah bilang bahwa akting membuatmu bisa merasakan emosi terdalam yang sebelumnya belum pernah kamu rasakan. Sekarang, setelah bertemu dengan banyak proyek baru, apakah pemikiran Anda berubah?

J: Saya masih sangat senang bisa mengalami hal-hal yang belum pernah saya alami lewat karya. Tapi sekarang, saya semakin menikmati proses memikirkan bagaimana cara menampilkan situasi yang sama dengan cara yang berbeda. Setiap adegan terasa seperti berada di persimpangan pilihan. Saat di lokasi syuting, saya melihat hal-hal baru yang tidak saya duga saat membaca naskah sendirian. Emosi yang saya bayangkan bisa berubah setelah melihat dialog atau ekspresi lawan main. Rasanya menyenangkan bisa menciptakan sesuatu bersama-sama.


Jisoo

HB: Salah satu kata kunci yang melekat pada diri Anda adalah “rasa percaya diri yang sehat.” Kenapa bisa begitu? Anda juga pernah berkata bahwa dalam urusan pribadi Anda tidak terlalu mempertahankan harga diri, tapi dalam pekerjaan, harga diri menjadi sumber kekuatan.

J: Dulu saya dengan santai bilang, “Saya nggak punya harga diri kayak gitu.” Tapi lama-kelamaan saya makin ingin melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Saya pikir, kenapa ya harga diri itu muncul? Ternyata itu semua berasal dari cinta dan dukungan para penggemar. Karena mereka mendukung dan mencintai saya, saya juga ingin memberikan yang setara. Saya ingin mereka merasa bangga saat melihat saya di atas panggung atau dalam konten apa pun. Kadang saya bertanya, “Kenapa sih saya sampai ngotot banget melakukan ini?” Lalu saya sadar, semua ini karena cinta mereka yang menjadi energi buat saya. Kalau saya tidak punya rasa itu, mungkin saya nggak akan bergerak sejauh ini. Cinta itu membuat saya terus bergulir… seperti bola salju.

HB: Di vlog Anda, Anda bilang tahun ini ingin menunjukkan semua yang sudah disiapkan. Setelah semua itu selesai dan tahun ini berlalu, Anda ingin merasa seperti apa?

J: Tahun lalu saya terus dalam masa persiapan. Selalu ada di lokasi syuting, rekaman… Tapi sekarang semuanya benar-benar dimulai. Saya harap para penggemar merasa tahun ini penuh dengan hal-hal yang berharga. Karena mereka sudah menunggu lama, semoga mereka bisa menikmati semuanya dengan sepenuh hati.

Portofolio ini:
Keseluruhan busana & aksesori: Tommy Hilfiger
Fotografer & Videografer: Go Wontae
Editor: Seo Kyung Ahn
Makeup: Jung Soo-yeon
Hair: Lee Sun-young
Nails: Park Eun-kyung
Stylist: Choi Ja-young
Prop stylist: Choi Seo-yoon (Da:rak)
Asisten: Kim Jin-woo
Desain: Lee Ye-seul
Cover Layout: Adzkia Asakiinah
Alih bahasa: Andhika Constantine



© 2025 Harper's BAZAAR Indonesia.