Just be you always, stay motivated, and don’t let anyone bring you down!
Pada pagi hari mendekati waktu brunch, para tim Bazaar sudah berkumpul di studio NPM untuk menunggu Alyssa Daguisé tiba. Tak berapa lama setelah seluruh tim Bazaar tiba, bel studio pun berbunyi dan sosok Alyssa telah berdiri di depan pintu mengenakan ansambel kasual yang sederhana tanpa riasan apa pun yang justru semakin menunjukkan kecantikan dan sinar wajahnya walau tentunya setengah wajahnya tertutup oleh masker medis. “Halo semuanya,” sapa Alyssa kala memasuki studio. Saya pun langsung mengarahkannya untuk melakukan tes swab terlebih dahulu sebelum proses makeup dimulai. Setelah dipersilakan masuk dan hasil antigen telah keluar, saya langsung mengajak Alyssa untuk ke ruang makeup dan hal pertama yang mencuri perhatian saya adalah botol minum air putih ekstra besar yang dijinjingnya saat itu.
Setibanya di ruang makeup, perbincangan kami dimulai dengan awal pernyataan rasa kagum saya terhadap botol minum berisi air putih yang ia jinjing. “Saya membawa botol minum yang dapat menampung air putih sebanyak 2 liter ini karena saya sering lupa meminum air putih ketika sedang syuting atau photoshoot,” jelas Alyssa. “Karena minum air putih yang cukup dan tepat waktu sangat baik untuk kulit,” tambahnya. Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan hampir jam 12 siang, sebelum melakukan wawancara lebih lanjut saya pun bertanya kepada Alyssa, apa yang ingin ia pesan untuk makan siang. “Saya mau Caesar Salad dengan ikan salmon,” pesannya. Pemilihan menu makan siangnya semakin meyakinkan saya kalau ia adalah sosok yang memperhatikan kesehatan kulit dan dirinya dari apa yang ia konsumsi.
Sambil menunggu makan siang datang dan proses makeup dimulai oleh makeup artist hari itu yakni Sissy Sosro, saya mulai bertanya apa saja kesibukan Alyssa setelah kembali ke Jakarta setibanya dari Paris yang merupakan kediamannya juga selama ini. “Saat ini saya sedang melakukan beberapa photoshoot dan meeting karena saya sedang membuat sebuah label dan saat ini dalam tahap finalize. Selain itu, saya juga memiliki film remake Korea yang akan diproduksi oleh MD Entertainment. Saya akan bermain sebagai tokoh antagonis dan memulai reading pada bulan Februari ini,” tuturnya. Sebelumnya, Alyssa pernah membintangi sebuah film komedi berjudul Pelukis Hantu, sehingga peran antagonisnya kali ini ia anggap sebagai bentuk tantangan baru.
Mendengar Alyssa yang akan mendirikan label sendiri, saya pun tertarik untuk menggali lebih dalam tentang keputusannya untuk menetap di Indonesia dan membahas lebih lanjut tentang brand yang akan ia luncurkan. “Saya sudah plan untuk menetap di sini, dan brand saya nanti adalah label pakaian ready-to-wear untuk wanita. Saat ini sedang tahap produksi, dan kemungkinan akan selesai dalam kurun waktu dua sampai tiga bulan. Namun, saya tipe individu yang perfeksionis sehingga untuk urusan photoshoot, teaser, atau video belum selesai,” ucapnya seraya sambil tertawa. “Nantinya, brand ini akan mengusung gaya minimalis dengan desain clean yang dapat dikenakan untuk siang sampai malam hari. Akan ada pakaian dari linen, silk, hingga blazer multifungsi yang dapat dikenakan sebagai dress maupun blazer. Seluruh isi koleksi brand saya nantinya sangat versatile sehingga mudah untuk mix and match,” jelasnya dengan excited.
Kembali membahas caranya untuk melakukan perawatan diri, saya pun penasaran ritual kecantikan apa saja yang ia lakukan setiap harinya dari pagi hingga malam. “Setelah bangun tidur, saya langsung minum segelas air putih karena penting sekali untuk kulit, pergi ke kamar mandi, mencuci muka, lalu mengaplikasikan pelembap wajah dan sunscreen untuk menghadapi hari dan melindungi kulit wajah saya,” ucapnya yang juga membagikan kecintaannya kepada produk yang melembapkan kulit dan betapa ia tidak dapat hidup tanpa lip balm. “Saat akan menghadiri meeting, saya pastinya mengenakan sedikit makeup agar terlihat rapi,” tambah Alyssa.
Mendengar rutinitas kecantikan Alyssa yang terdengar sederhana namun sangat berguna sekali untuk kebutuhan kulit setiap wanita, membuat saya bertanya-tanya dari mana Alyssa mengetahui langkah-langkah tersebut, apakah mungkin dari ibunya sendiri karena ibu adalah sosok yang kerap menjadi inspirasi untuk anak perempuannya. Namun, Alyssa justru menyangkal dan membeberkan warisan perawatan kecantikan yang ibunya ajarkan kepadanya. “Mama saya bilang bahwa yang paling penting itu eye cream. Karena mungkin wajah kita sempurna, tetapi mata menjadi tatapan pertama yang orang perhatikan saat bertemu kita. Walau begitu, akhirnya kami setuju. Intinya kandungan nutrisi dari apa yang kita makan dan air putih jauh lebih penting,” ceritanya.
“Selain mendengarkan ibu saya, Hailey Bieber juga menjadi role model saya soal kecantikan. Saya pernah lihat ia mengatakan kalau kulit sudah dinutrisi dari dalam, maka kita cukup mengenakan sedikit makeup karena less is more. Itulah mengapa saya menjadikannya sebagai role model,” tutur Alyssa saat saya bertanya siapa beauty muse yang menuntunnya soal kecantikan.
“Jika less is more, lalu apakah pendapat kamu terhadap aesthetic beauty? Apakah kamu berani mencobanya?” tanya saya kepada Alyssa. “I think that’s okay, kita memang ada di lingkungan yang mementingkan self-care dan self-love, mungkin terdengar superficial untuk melakukannya tetapi menurut saya kalau memang Anda ingin mencintai diri Anda dengan melakukannya, ya tidak apa-apa. Jika suatu hari Anda tidak ingin melakukannya lagi juga tidak apa-apa,” ungkap Alyssa. Membahas kecantikan, saat ini definisi kecantikan telah berevolusi. Jika dahulu hanya ada satu standar kecantikan yang menjadi acuan, kini arti kecantikan di setiap individu sudah berubah termasuk di diri Alyssa. “Kecantikan di masa kini tak melulu soal fisik, namun lebih ke dalam (diri). Bagaimana Anda memperlakukan orang lain, membuat orang lain merasa senang terhadap dirinya, dengan menjadi seperti itu maka Anda sudah cantik dari dalam dan kecantikan tersebut akan terpancar dari luar juga,” ucap Alyssa dengan nada serius. Ia pun menambahkan pesan motivasi untuk generasi muda saat ini yang banyak menerima tekanan dari lingkungan sosial maupun media sosial.
Just be you always, stay motivated, and don’t let anyone bring you down!
Tak hanya kecantikannya yang menarik atensi banyak masyarakat, kita semua tahu selama ini Alyssa yang memiliki nama lengkap Alyssa Paramitha Daguisé juga dikenal akan ciri khas gaya fashion miliknya yang chic. Alyssa yang juga menempuh studi mode di Paris kemudian mengutarakan kecintaannya terhadap fashion yang mendalam. “I connect to fashion in a deep level, fashion is fun and full of experiences. Kita semua memiliki pandangan berbeda tentang fashion sehingga fashion sudah seperti personality karena kita semua mengekspresikannya dengan cara berbeda-beda dengan selera yang tak sama,” jelas Alyssa yang langsung bersemangat membicarakan karakteristik gayanya yang lebih mengarah kepada gaya casual chic.
“Saya mengadopsi gaya tersebut mungkin karena adanya darah Prancis di dalam diri saya. Orang Prancis menyukai gaya seperti itu. Saya mendapatkan pengaruh ini dari keluarga saya, sisi Prancis saya, dan ibu saya. Ibu saya gemar tampil chic karena dulunya tinggal di London dan saya sering melihat album foto yang menunjukkan ibu saya mengenakan celana denim high waisted, kaus dengan jaket biker atau blazer, ibu saya dan darah Prancis saya menjadi pengaruh utama ketika bergaya,” ceritanya.
Tentu saja semua orang menyadari transformasi gaya mereka dari masa ke masa, begitu juga dengan Alyssa yang awalnya hanya bermain-main saja dengan fashion saat masih kecil. Gayanya saat masih menduduki bangku SMA dan sekarang sangatlah berbeda dan ia pun mengakuinya, “I used to go to my mum’s closet and play around with her clothes, she would get mad cause I made everything messy. Itu yang membuat saya sadar kalau saya memiliki sejarah panjang dengan mode. Bahkan saat saya masih SMA, saya bangun lebih awal agar dapat menyusun ansambel apa yang akan saya kenakan di hari itu,” kisahnya sambil mengingat masa SMA kala itu.
Saya pun berbincang lebih lanjut dengan Alyssa. Sejatinya, setiap individu yang memiliki ketertarikan dengan mode, tentu gemar menciptakan wujud ansambel yang mengartikan jati diri mereka, ditambah saat ini power dressing sudah berganti arti. Alyssa pun turut menyuarakan arti power dressing versi dirinya. “Menurut saya, power dressing adalah pakaian yang membuat kita merasa percaya diri, tidak harus blazer atau tipe pakaian tertentu. Karena dengan mengenakan sesuatu yang dapat membuat diri kita merasa powerful, saya akan langsung menganggap bahwa ansambel itu adalah power dressing saya.”
Setelah perbincangan tentang mode, saya pun menuturkan kepada Alyssa bahwa saya tahu tentang dia sejak ia terpilih sebagai One Less Lonely Girl (OLLG) saat penyanyi fenomenal Justin Bieber konser di Jakarta tahun 2011 lalu. Akibat terpilihnya ia sebagai OLLG, nama dia sempat menjadi perbincangan di media sosial Twitter. Hingga akhirnya ia menjalin hubungan dengan Al Ghazali, putra dari musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty. Walau hubungan keduanya sudah ditunjukkan ke publik sejak lama, saya pun memutuskan untuk menggali hubungan mereka berdua secara langsung. “Kita bertemu di suatu tempat dan teman kami mengenalkan kami berdua. Awalnya saya tidak tahu dia siapa karena saya dibesarkan di keluarga yang tidak banyak menonton televisi nasional,” ungkapnya. “Teman saya bilang ia terkenal sekali, tetapi saat itu saya tidak memedulikannya karena sedang fokus dengan sekolah. Saya bahkan bilang ke kedua orang tua saya kalau saya tidak akan memiliki pacar karena sekolah menjadi prioritas,” jelasnya seraya tertawa.
Kesan pertama saya saat bertemu dengan Al, saya jadi mengetahui kalau ia terkenal dan good looking. That’s it, tetapi saya tidak berpikir ke depannya akan menjalin hubungan atau ada apa-apa dengan dia. Selama dua tahun, Al mengejar saya karena saya sangat fokus dengan sekolah.
Tak terasa, hubungan keduanya telah menginjak enam tahun, Alyssa merasa bahwa ia dan Al sudah melewati banyak tantangan bersama dan usaha keduanya menjadi faktor utama awetnya hubungan yang mereka jalani. “Karena dua orang di dalam hubungan ini mau berusaha, hubungan kami menjadi sepanjang ini. Kami sangat menghormati satu sama lain dan area kehidupan pribadi masing-masing. Al juga sosok yang sabar dan sangat pengertian” ucap Alyssa.
We both have gone through a lot, we can accept each other in a way so we can grow together.
Saya lalu bertanya kepada Alyssa, apakah kiat atau trik sederhana yang menjadi fondasi utama dalam hubungannya dengan Al. “Komunikasi. Setiap bulan atau kapan saja saat dibutuhkan, kami melakukan review tentang hal yang mungkin dapat kita perbaiki ke depannya dan apa yang kami rasa mulai berkurang. Kami berpikir apa solusinya, ini adalah cara yang bagus agar pasangan kita tahu apa yang kita inginkan, dan dia juga memiliki ruang untuk menyampaikan keinginannya,” ucapnya dengan bijak. Alyssa langsung menambahkan, “Jika Anda berada di sebuah hubungan serius, selalu jelaskan keinginan Anda. If you need more date night, talk about it. More dinner or quality time? Talk about it. Karena orang tidak bisa membaca pikiran kita. Just put your ego aside and ask!”
Selain saling memahami dan komunikasi, aspek apalagi yang juga penting berada di dalam hubungan kalian?” lanjut saya. “Keluarga, mereka memainkan peranan penting di hubungan kami karena mereka membuat hubungan kami semakin kuat. Dan lagi pula, kami sudah bersama selama enam tahun jika kami tidak dekat dengan keluarga satu sama lain, pasti ada masalah ya,” jawabnya sambil tertawa.
Pertanyaan saya terakhir meluncur, “Lalu apa rencana kalian berdua dalam 10 tahun lagi?” Ia lantas meneruskan, “Ten years? I have no idea. Selama kami ada untuk satu sama lain, ya nikmati saja. Tentu sudah ada pembahasan tentang masa depan kami, buat kami itu penting. Tetapi saat ini, kami hanya go with the flow. Kami akan mengikuti apa yang Tuhan berikan ke jalan kami, if it’s the time then it’s time, then you’ll know,” tutupnya dengan santai.