Indonesia kembali menorehkan jejak penting dalam olahraga padel internasional lewat prestasi membanggakan yang diraih oleh atlet terbaiknya, Zar Lasahido.
Pemain padel peringkat satu Indonesia itu berpasangan dengan Christian Didier Chin Zao Quan, atlet padel terkuat asal Malaysia, dalam turnamen bergengsi FIP Bronze Thailand Koh Samui 2025. Kompetisi ini berlangsung pada 25–28 September di Pulau Koh Samui, Thailand. Kehadiran Zar dan Didier di turnamen resmi ini membuktikan bahwa kombinasi kekuatan Indonesia dan Malaysia dapat bersaing dengan pasangan-pasangan tangguh dari berbagai negara.
Turnamen FIP Bronze Koh Samui sendiri merupakan bagian dari kalender resmi Federation of International Padel (FIP), yang setiap tahunnya selalu menarik perhatian atlet kelas dunia.
Ajang ini tidak hanya sekadar kompetisi biasa, melainkan juga sarana penting untuk mengumpulkan poin peringkat internasional yang akan menentukan posisi pemain di kancah global. Dengan total hadiah senilai €7,000, turnamen ini menghadirkan atmosfer persaingan yang ketat sekaligus gengsi besar bagi siapa pun yang berpartisipasi. Tidak mengherankan jika para pemain top dunia hadir untuk memperebutkan prestise yang ditawarkan.
Keberhasilan Zar Lasahido melangkah hingga ke babak perempat final menjadi bukti nyata bahwa Indonesia semakin diperhitungkan di dunia padel internasional. Sebagai atlet yang membawa nama bangsa, pencapaian Zar bukan sekadar kemenangan pribadi, melainkan juga menegaskan tren positif yang sedang dibangun atlet-atlet Indonesia di panggung olahraga global. Prestasi ini menambah daftar panjang kontribusi atlet Tanah Air dalam turnamen resmi FIP, terutama di ajang internasional yang diselenggarakan di luar negeri.
Dalam pernyataannya, Zar mengungkapkan betapa berartinya pencapaian ini baginya. Ia menuturkan bahwa setiap kemenangan yang diraih pada ronde sebelumnya, semakin menambahkan rasa percaya diri bagi dirinya dan sang partner.
Menurutnya, hasil tersebut membuktikan bahwa atlet dari Indonesia maupun kawasan Asia mampu menyaingi lawan-lawan tangguh di kancah internasional. Meski menyebut pencapaiannya ini sebagai tahap awal, Zar berharap dapat menginspirasi lebih banyak pemain padel muda untuk yakin pada kemampuan mereka. Dengan begitu, generasi baru bisa berani bermimpi tampil di panggung dunia dan menorehkan prestasi serupa.
Tidak berhenti sampai di situ, perjalanan Zar Lasahido akan berlanjut ke ajang yang lebih besar. Ia akan menjadi bagian dari tim nasional Indonesia dalam turnamen World Asia Cup pertama yang akan diadakan di Doha, Qatar, pada 17–24 Oktober 2025.
Turnamen ini dianggap sebagai tonggak penting bagi perkembangan padel di Asia karena untuk pertama kalinya negara-negara di kawasan ini berkumpul dalam sebuah kompetisi resmi tingkat dunia. Zar menyatakan dirinya sangat menantikan kesempatan ini, karena menurutnya membela Merah Putih adalah bentuk kehormatan tertinggi. Ia bahkan menegaskan bahwa persiapan dan latihan keras terus ia jalani demi memberikan hasil maksimal di ajang tersebut.
Keikutsertaan Zar di World Asia Cup tentu membawa harapan baru, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi perkembangan padel di kawasan Asia. Dengan performa menjanjikan yang ia tunjukkan di Koh Samui, Indonesia menatap masa depan olahraga ini dengan optimisme lebih besar. Kesempatan untuk melaju di turnamen tingkat lebih tinggi seperti FIP Silver, Gold, bahkan Premier menjadi target realistis yang bisa dicapai dalam waktu dekat. Dukungan penuh terhadap atlet nasional pun menjadi kunci agar momentum ini terus terjaga dan berkembang.
Secara keseluruhan, pencapaian Zar Lasahido bersama Christian Didier di FIP Bronze Koh Samui merupakan inspirasi nyata bagi generasi atlet Asia berikutnya. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa kolaborasi antarnegara di kawasan ini mampu menandingi dominasi pemain dari Eropa maupun Amerika Latin.
Lebih dari sekadar hasil, perjalanan Zar adalah simbol dari semangat pantang menyerah, kebanggaan membawa nama bangsa, dan motivasi bagi komunitas padel Asia untuk terus memperluas pengaruhnya di panggung internasional. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan berkelanjutan, bukan mustahil padel Indonesia maupun Asia akan semakin diperhitungkan di dunia.
