Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Bagaimana Christopher Briney Menghidupkan Conrad Fisher Menjadi Kekasih Fiksi Paling Ikonis di Layar Kaca?

Sang aktor di “The Summer I Turned Pretty”, Fashion Week, dan perbandingan dengan Leonardo DiCaprio.

Bagaimana Christopher Briney Menghidupkan Conrad Fisher Menjadi Kekasih Fiksi Paling Ikonis di Layar Kaca?
Foto: Courtesy of BAZAAR US

Christopher Briney masih merasa sulit untuk mempercayai bahwa ia kembali berada di Paris.

BACA JUGA: Musim Panas Belum Berakhir: The Summer I Turned Pretty Akan Berlanjut ke Layar Lebar

Kemarin, Christopher, yang berperan sebagai Conrad Fisher dalam drama romantis populer Prime Video The Summer I Turned Pretty, kembali ke Kota Cahaya bersama para pemeran inti serial tersebut untuk merayakan apa yang seharusnya menjadi episode terakhir. (Paris, tentu saja, adalah lokasi di mana, spoiler alert! Belly dan Conrad akhirnya mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya dan bersatu kembali.) Namun, hanya beberapa jam setelah episode terakhir musim ketiga yang diberi judul At Last tayang, para penggemar mengetahui bahwa mereka belum benar-benar melihat akhir dari kisah geng Cousins Beach. Sebuah film panjang, yang ditulis oleh Jenny Han dan penulis bersama Sarah Kucserka, resmi diumumkan yang berarti kisah cinta Belly dan Conrad masih akan berlanjut.

Bagi siapa pun yang telah mengikuti kisah tarik-ulur antara Isabel “Belly” Conklin (Lola Tung), Conrad Fisher (Christopher Briney) dan tentu saja Jeremiah Fisher (Gavin Casalegno), karena ini adalah segitiga cinta yang melibatkan dua saudara. Selama tiga tahun terakhir, kabar tersebut hampir sulit dipercaya. Dengan 25 juta penonton, deretan meme tak berujung, dan banyak ulasan, The Summer I Turned Pretty telah menjadi fenomena budaya. Christopher sendiri telah menempatkan Conrad Fisher dalam jajaran “Pacar TV Terbaik” yang akan selalu dikenang. (Silakan merujuk pada The Peach Scene, di sini.)

“Masih terasa mengejutkan bagi saya bahwa ada orang yang datang (untuk melihat kami) dan rasanya gila bahwa mereka membawa kami ke Paris untuk (acara menonton finale bersama penggemar),” ujar Christopher melalui Zoom, saat mengenakan blazer kulit hitam sambil bersantai di sebuah hotel butik di Paris. “Saya rasa kami semua duduk bersama hanya berpikir, Apa? Ini sungguh gila. Apa yang sedang kami lakukan? Saya benar-benar tidak bisa memahami semua ini, sejujurnya.”

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Di tengah hiruk pikuk tersebut, Christopher berusaha untuk tetap hidup senormal mungkin. Mudah saja melabelinya sebagai It Boy, namun hal itu meremehkan kerja penuh pemikiran yang telah ia lakukan dalam menghidupkan karakter Conrad Fisher. Perannya penuh lapisan, rapuh, dan sinematis, jenis akting yang mampu menyentuh satu generasi. Karena itu, serta kesuksesan global serial ini ia berpikir dengan cermat mengenai langkah apa yang akan diambil setelah The Summer I Turned Pretty. Namun, Christopher juga tidak terburu-buru menerima peran hanya demi relevansi. Sesuatu memberi keyakinan bahwa ketika babak TSITP akhirnya ditutup, ia akan baik-baik saja.

Selanjutnya, sang aktor berbicara tentang reaksi publik terhadap episode terakhir serial tersebut, apa yang akan hadir lewat TSITP: The Movie, dan bagaimana perasaannya terkait perbandingan dengan Leonardo DiCaprio.

Kita mengetahui minggu ini bahwa The Summer I Turned Pretty belum benar-benar berakhir, akan ada film yang segera hadir! Apakah para pemeran sudah mengetahui sebelumnya bahwa Jenny Han akan memperluas cerita ini ketika kalian sedang syuting episode-episode terakhir?

“Kami tahu bahwa hal itu selalu menjadi kemungkinan, tetapi kami baru benar-benar mengetahui kepastiannya baru-baru ini. Jadi sebelumnya seperti ada masa menunggu untuk memastikan apakah ini benar-benar momen terakhir mereka atau bukan.”

Ketika mengetahui proyek film ini benar-benar akan dibuat, apa reaksi awal Anda?

Wah, akhirnya jadi juga!” (tertawa) Ya, saya penasaran bagaimana Jenny akan mengembangkan karakter-karakter ini lebih jauh lagi.

Sejak episode pertama, serial ini langsung sukses, namun rasanya popularitasnya terus bertambah dari musim ke musim. Bagaimana rasanya melihat perhatian terhadap serial ini semakin meluas terutama dengan segala antisipasi menjelang episode terakhir?

Sungguh menyenangkan melihat orang-orang berkumpul mengelilingi dunia ini dan memiliki opini serta teori masing-masing. Saya berusaha sebaik mungkin untuk menjauh dari semua itu dan membiarkan mereka bersenang-senang. Tugas saya adalah memainkan peran saya, lalu merilisnya dan membiarkan penonton berpikir sesuai perspektif mereka. Namun dari yang saya dengar, banyak orang yang sangat mendukung Conrad, dan itu luar biasa. Saya memang memainkannya (di musim ini) seolah-olah ia akhirnya mendapatkan apa yang pantas ia dapatkan, ia memperoleh momennya pada akhirnya.

Saya suka cara Anda mengatakan itu seperti, “Saya rasa orang-orang mendukungnya?” Faktanya, banyak orang yang benar-benar mendukung Conrad Fisher.

Saya memang berusaha untuk menjauh dari semua itu, tetapi saya mendengar bahwa mereka memang mendukungnya.

Mari kita bicara tentang Conrad sebagai karakter, karena saya merasa kita benar-benar melihatnya berkembang dalam dua musim terakhir ini, bukan hanya secara usia, tetapi juga kedewasaan emosional. Kita melihatnya menghadapi duka dan cinta pertama. Bagaimana Anda menggambarkan evolusi emosional Conrad?

Sulit untuk mendefinisikannya hanya dalam beberapa kata, tetapi saya benar-benar merasa bahwa ia telah belajar untuk lebih mengutamakan dirinya sendiri dan menjaga perasaannya. Anda sering melihatnya mendahulukan orang lain, yang sebenarnya bukan hal buruk, tetapi sering kali ia mengorbankan kerentanannya sendiri demi itu. Mengalami duka, memutuskan untuk menanggung semuanya agar orang lain tidak perlu melakukannya padahal kenyataannya, itu mungkin bukan cara terbaik untuk menghadapi sesuatu seperti itu. Hanya saja itu satu-satunya cara yang ia tahu. Ia sudah punya waktu untuk tumbuh dan menjauh dari Cousins, terutama di musim ini dengan lompatan waktu yang kita dapatkan. Ia punya waktu untuk belajar cara lain menghadapi masalah dan ia akhirnya punya terapis yang bisa menjadi tempat ia mencurahkan pikirannya serta belajar dari semua pengalaman itu.

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Melihat kembali reaksi penonton terhadap Conrad selama bertahun-tahun, banyak yang benar-benar mengapresiasi bagaimana Anda menampilkan “seni merindu” di layar. Menurut Anda, apa yang diperlukan untuk memerankan sosok pria perindu yang sempurna? Dan adakah aktor utama yang Anda jadikan inspirasi sepanjang perjalanan ini?

Saya rasa, apa pun yang saya lakukan, pastinya ada yang saya “pinjam” dari orang-orang yang memengaruhi saya, orang-orang yang saya hormati, dan karya yang saya kagumi. Tapi saya tidak tahu, tujuan saya sejak awal hanyalah membantu menceritakan kisah ini... dan mungkin itu kemudian ditafsirkan sebagai kerinduan. Menurut saya pribadi, saya lebih melihatnya sebagai proses menemukan diri sendiri dan (Conrad) yang akhirnya menerima perasaan-perasaan yang ia alami.

Saya tahu Anda pernah mengatakan mencoba menjaga jarak dari semua percakapan di luar sana, tetapi akun resmi Prime Video di Instagram sempat membandingkan Anda dengan Leonardo DiCaprio muda. Apakah Anda sempat melihat itu?

Maksud saya, saya mendengar tentang hal itu dan percayalah, saya merasa tersanjung. Saya penggemar berat. Saya menyukai karyanya. Dia jelas menjadi salah satu inspirasi saya. Saya bahkan tidak tahu apakah saya akan menjadi aktor jika bukan karena beberapa karyanya, tetapi dia adalah legenda. Saya merasa terhormat, tetapi saya masih harus banyak membuktikan diri sebelum bisa mulai memikirkan hal itu.

Anda seperti, ‘Terima kasih! Tapi…’

Benar, kan? Terima kasih, tapi ayolah!

Ada banyak adegan musim ini yang begitu disukai penggemar dan benar-benar menyentuh hati mereka. Apakah ada adegan tertentu yang terasa sangat sulit untuk difilmkan musim ini? Dan sebaliknya, apakah Anda punya adegan favorit?

Ada banyak hal yang sulit. Rasanya bisa sangat menegangkan ketika berpikir, “Ok, besok harus ada air mata yang jatuh di wajahku, bagaimana aku bisa sampai ke sana?” Tapi dalam situasi seperti itu, saya hanya percaya kalau saya sudah melakukan persiapan, saya tahu apa pekerjaannya, dan kalau saya bisa melepaskan diri, itu akan datang dengan sendirinya.

Adegan favorit saya dari semua buku selalu adegan Conrad dan Laurel di kedai, dan kami berkesempatan untuk merekam itu; Jackie (Chung, yang memerankan Laurel) luar biasa. Menurut saya, di momen itu banyak yang terungkap tentang apa yang diprioritaskan karakter-karakter ini, dan mereka benar-benar jujur satu sama lain, baik diucapkan secara terbuka atau tidak, setidaknya ada pemahaman bersama tentang posisi Conrad dalam semua ini. Dan ia hanya mencoba membantu. Menurut saya itu banyak bercerita tentang siapa dirinya dan bagaimana ia memilih untuk membantu. Saya rasa kita selalu bisa punya lebih banyak (adegan Laurel dan Conrad), tapi mereka memang punya ikatan yang spesial.

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Para penggemar senang karena mereka bisa melihat lebih banyak momen Anda bersama Lola Tung di film mendatang. Bagaimana rasanya bekerja bersamanya selama tiga musim terakhir?

Selalu menyenangkan. Saya merasa beruntung bisa bekerja dengannya dan dengan semua orang di serial ini. Mereka benar-benar grup yang luar biasa, dan saya mendapatkan teman-teman hebat; kurasa itu hal terbaik yang saya dapatkan dari sini. Hal yang paling membuatku merasa beruntung adalah punya orang-orang ini dalam hidup saya, dan mengetahui kalau kami masih bisa terus bekerja bersama adalah sebuah hadiah.

Saya harus menanyakan mengenai New York Fashion Week, karena Anda benar-benar hadir di berbagai kesempatan. Bagaimana rasanya mulai terjun lebih jauh ke dunia fashion?

Ada banyak orang hebat dan pemikir luar biasa di dunia itu. Jujur saja, saya merasa kemampuan berpakaian saya sendiri kurang baik. Semua kredit untuk penampilan saya sepenuhnya harus diberikan kepada penata gaya saya (Daniela Viviana Romero). Namun, saya menyukai keseluruhan peristiwa tersebut menurut saya, ada sesuatu dalam sebuah peragaan busana yang terasa begitu kuat dan berpengaruh untuk disaksikan. Mungkin terdengar agak pretensius, tetapi dengan musik dan produksinya, semuanya bisa begitu mengesankan. Saya merasa sangat bersyukur dapat menghadiri peragaan-peragaan itu minggu lalu. Minggu tersebut cukup panjang, tetapi akhirnya saya bisa melewatinya.

Saya tahu beberapa orang di sekitar saya melihat Anda mengenakan sweater rajut COS itu, dan mereka langsung berkata, “Saya akan membelikan ini untuk pacar saya.”

Sweater itu sungguh luar biasa! Sangat nyaman. Bahkan saat itu saya tidak mengenakan kaus di bagian dalam, dan sweater tersebut sama sekali tidak membuat gatal, itu adalah ukuran penting bagi sebuah sweater yang memang layak dipakai.

Jika melihat ke depan pada film mendatang, apa yang Anda harapkan dapat terwujud dalam kisah selanjutnya? Ke mana Anda ingin melihat perjalanan cinta Belly dan Conrad?

Saya sendiri belum benar-benar tahu. Sejak awal, pemahaman saya adalah membiarkan karakter-karakter ini berakhir sebagaimana buku menutup ceritanya. Namun, saya rasa Jenny telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam memperluas dunia cerita ini, membuatnya lebih matang, dan menambahkan kedewasaan pada para karakter. Saya kira kami meninggalkan semua tokoh di titik di mana mereka telah banyak berkembang dan, semoga, siap untuk benar-benar menjadi diri mereka sendiri. Tentu, hal itu akan menghadirkan ketegangan dan drama baru, tetapi saya merasa antusias melihat mereka tumbuh lebih dewasa.

Di luar dunia The Summer I Turned Pretty, apa yang sedang Anda persiapkan dan membuat Anda bersemangat?

Saat ini saya berada dalam periode yang cukup unik, di mana saya beruntung dapat lebih selektif mengenai proyek apa yang akan saya ambil berikutnya. Banyak orang sedang mengerjakan karya-karya menarik, ada pula seniman hebat, dan meski belum ada yang bisa saya umumkan sekarang, saya sangat bersemangat untuk segera bekerja dan mengeksplorasi sesuatu yang baru.

Saya senang ketika seorang aktor dapat selektif, hal itu membuat proyek yang akan datang semakin dinanti.

Itu adalah salah satu hak istimewa terbesar sebagai seorang aktor. Saya menyadari betul bahwa saya sangat beruntung berada dalam posisi ini.

BACA JUGA: 

Lipstik Apa yang Dipakai Belly di Episode Final The Summer I Turned Pretty?

Lola Tung Ucapkan Selamat Tinggal pada Karakter Belly Lewat Dua Tampilan Memukau di Paris

(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Amadea Saskia Putri; Foto: Courtesy of BAZAAR US)