Akhirnya, Klamby sukses menggelar show perdananya di London Fashion Week pada tanggal 20 September 2022 lalu.
Klamby di bawah founder & nakhoda direktur kreatifnya Nadine Gaus, mengangkat tema “The Tea Party”. Sesuai dengan DNA Klamby yang mengusung Indonesian heritage, highlight dalam debut pertama di LFW 2022 adalah Tenun Garut. Kira-kira separuh dari seluruh koleksi menggunakan tenun tersebut.
“Tenun Garut ini masih kurang ter-highlight. Padahal menurut saya tenun itu unik sekali. Sebagai wastra Indonesia, tenun Garut punya potensi besar untuk dikembangkan di global market. Karena secara proses pewarnaannya, tidak hanya bisa dalam warna netral tetapi juga mampu mengeluarkan warna terang sampai warna-warna neon. Lalu secara material pun natural fiber. Global market sangat senang sekali dengan eco-fashion, lebih ramah lingkungan. Tapi memang prosesnya lama,” tutur Nadine.
Proses pengembangan motif dan warna tenun ini diakuinya cukup panjang dan melalui banyak trial and error. Tenun Bulu Sutra Garut yang dibuat dari ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) memiliki tekstur yang menarik dan Nadine mengolahnya ke dalam ragam motif flora seperti melati, magnolia, kenanga, sedap malam, anggrek hitam, begonia, sirih, dan nagasari.
Pada debut show di London Fashion Week ini, sebagian besar koleksinya menampilkan warna-warna terang seperti fuchsia, lime green, kuning, dan biru yang menjadi warna utama di koleksi Klamby untuk musim semi dan panas mendatang.
Salah satu teknik baru yang dikeluarkan adalah teknik laser cut yang muncul dalam jaket, celana dan rok A-line.
Nadine mengatakan bahwa style yang akan menjadi ciri khas Klamby ini, dikembangkan satu tahun yang lalu. “Laser cut-nya menggambarkan monogram Klamby. Secara teknik complicated sekali- sulit untuk menemukan pattern-nya.”
Menarik melihat rok A-line dan atasan laser cut dalam warna cream. Padu padan dua pieces memang banyak dimunculkan.
Tentu saja bukan Klamby kalau tanpa terusan yang memberikan kesan romantis dan feminin khasnya.
Yang menjadi puncak adalah munculnya Patricia Gouw di antara 24 model lokal sebagai penutup koleksi malam itu. Pat mengenakan gaun panjang hitam dengan aplikasi flora.
Aplaus pun diberikan para penonton yang hadir, termasuk duta besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, Raisa, dan Tantri Namirah, saat sang direktur kreatif keluar di penghujung acara.
Setelah show, sejumlah penonton diundang untuk merayakan momen ini dengan jumlah yang terbatas karena London masih dalam suasana duka.
Untuk Klamby ini adalah sebuah milestone. Nadine mengatakan bahwa misinya menembus London Fashion Week adalah sebuah langkah untuk membawa Klamby ke pasar global. “Tahun ini Klamby memiliki misi baru yaitu: to inspire the world through Indonesian heritage by Wearing Klamby,” sambung Nadine.
Dari keikut sertaan perdananya ini, Klamby dimasukkan oleh British Fashion Council (organisasi yang menyelenggarakan London Fashion Week) sebagai salah satu patron-nya di antara patron lainnya seperti Chanel, Burberry, Ebay, Hearst Magazine UK, LVMH, M&S, Matches Fashion, dan lain sebagainya. Para patron ini punya peran dalam mendukung British Fashion Council untuk menghasilkan program penting dan memberikan dampak yang bisa memberikan keuntungan untuk industri fashion secara luas.
Nadine mengatakan roadmap Klamby ke depan telah disiapkan, dan yang jelas ia akan konsisten untuk hadir di London Fashion Week dengan terus mengusung wastra Indonesia.
(Foto: Getty Images)