Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Koleksi Debut Duo Raf Simons & Miuccia Prada

Keduanya menunjukkan hasil karya mereka untuk pertama kalinya.

Koleksi Debut Duo Raf Simons & Miuccia Prada

Seluruh pengagum mode baru saja menyaksikan sejarah mode di tanggal 24 September, ketika Miuccia Prada dan Raf Simons menunjukkan koleksi mereka untuk pertama kalinya. Setelah banyak diskusi yang menebak siapa figur yang akan menggantikan Miuccia Prada dan ditanggapi sang desainer dengan memilih Raf Simons sebagai rekan direktur kreatif, mulai saat ini hingga ke depannya setiap koleksi Prada akan diciptakan bersama dengan Raf.

Kala itu, kita pun menyaksikan buah karya keduanya yang mereka manifestasikan bersama. Dilaksanakan di sebuah auditorium kosong dengan latar belakang tirai dan kamera menggantung untuk membuat para penonton dapat melihat setiap look dengan detail. Setiap model yang terlibat termasuk model yang baru saja merasakan jalan di atas runway untuk pertama kalinya, yang dianggap sebagai metafora atas kerja sama antara Raf dan Miuccia. Setiap nama model yang terlibat kemudian juga difitur di bagian layar agar para penonton dapat mengenal wajah mereka.

Lalu bagaimana dengan koleksi pakaiannya sendiri? Keduanya mengatakan lewat sebuah wawancara bahwa setiap potong busana di koleksi ini adalah hasil kombinasi buah pikir keduanya. Koleksi ini mengikuti pakem yang selama ini sudah dilakukan Miuccia Prada saat menciptakan desain, yakni dengan memprioritaskan fungsionalitas yang dapat membuat sang pemakai terlihat menawan. Yang menarik perhatian dari koleksi ini terdapat di logo Prada berbentuk segitiga, yang muncul di koleksi busana siap pakai, sekaligus koleksi tas dan perhiasan. Sepasang sepatu ala sepatu penyihir dengan kitten heels juga dapat dipastikan akan menjadi alas kaki paling diminati di musim selanjutnya.


Pengaruh kedua desainer sangat jelas, kita semua dapat melihatnya dari segi siluet yang tampak subtil dengan konsep wearability yang pintar dari Prada, tetapi tetap dengan napas feminin khas Miuccia Prada. Busana hoodie yang dikenakan dia tas rok midi serta sepasang kitten heels juga mengkonfirmasi ciri khas Prada sebagai rumah mode.

Nyatanya, koleksi ini memang terinspirasi dari ide seragam, dengan visual yang mengidentifikasi sang label dengan sempurna. Tidak ada ornamen maupun dekorasi berlebihan, justru hanya atasan tanpa lengan dan gaun yang simpel, celana straight leg panjang dan luaran dari bahan nylon hasil recycled. Seluruh material seketika mengupayakan garis desain yang berkelas dengan ciri khas yang melebur dengan baik secara modern.

Kali ini, Raf mengajak rekan yang telah lama berkolaborasi bersamanya, yakni seniman asal Belgia, Peter de Potter, yang menambah grafik dari arsip Prada, sebagai tambahan elemen nuansa yang baru di koleksi ini.


Ada unsur sederhana dan fungsionalitas tinggi di koleksi ini yang membuat koleksi ini terlihat relevan dengan situasi saat ini. Kompartemen kantung ditambahkan di beragam sudut yang tentunya selain fungsional juga menambah kesan chic serta setiap potong busananya juga mengambil desain klasik yang mungkin sudah ada di dalam lemari kita, namun dengan reinterpretasi berbeda. "Hal yang baru sedang tidak relevan saat ini," ucap Miuccia. "Fashion harusnya memberikan reaksi kepada realita yang ada."

Melalui sebuah wawancara setelah pergelaran dimulai yang melibatkan pertanyaan yang dikemukakan oleh publik, Miuccia Prada menegaskan betapa usaha untuk menciptakan lingkungan yang inklusif di industri mode harus terlalu berlanjut tanpa banyak basa basi.

"Saya ingin menggaris bawahi betapa pentingnya mode berkelanjutan dan inklusivitas," ucapnya. "Hal ini semakin penting untuk perusahaan dan setiap orang dan saya pikir kita semua harus terus memikirkannya. Saya membaca di suatu sumber bahwa kita harus bergerak dan beraksi, bukan hanya menyatakan ide kita, tetapi kita harus benar-benar berubah menjadi semakin baik."

Miuccia dan Raf pertama kali bertemu di tahun 2005 dan kemudian Raf didapuk oleh suami Miuccia, Patrizio Bertelli, untuk memimpin Jil Sander yang dibawah naungan Prada Group.

"Kami memang sudah saling tertarik dengan sesama karya kami, ide untuk bekerja sama ini datang begitu saja, tidak sulit dan tidak mudah," ucap Raf. "Saya merasa nyaman dengan situasi ini. Setiap keputusan dibuat semakin menguat terutama ketika Miuccia juga merasa yakin dan hasilnya pun akan memuaskan."

Ketika ditanya bagaimana mereka mendefinisikan "Prada", Raf mengungkapkan bahwa esensi label ini sudah ia pelajari bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum ia bekerja untuk Prada.

"Saya berbicara kepada tim dan Miuccia tentang saya yang hanya orang baru dan baru saja bergabung, saya melihat dan berpikir serta menciptakan perspektif saya terhadap perusahaan Prada," ucapnya. "Bagaimana saya melihatnya? Untuk banyak tahun, 25 tahun atau lebih, sebelum saya bahkan mulai mendirikan label saya sendiri, saya sudah melihat perusahaan ini sebagai komunitas dengan sikap, kepandaian, dan estetika yang penuh ciri khas. Yang mana ciri khasnya sedikit susah dijelaskan, namun Anda akan merasakannya dan hal itu memang nyata."

(Penulis: Ella Alexander; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar UK)