Barbados berencana untuk menggantikan Ratu Elizabeth II dari posisi pemimpin negara dan mengganti sistem menjadi negara republik. Proses pergantiannya akan selesai pada perayaan kemerdekaan Barbados dari Inggris yang ke-55 pada November 2021 mendatang.
Perpindahan ini dapat mendorong pulau-pulau lain di Karibia untuk memisahkan diri dari monarki Inggris. Gerakan Black Lives Matter juga memberi tekanan kepada Perdana Menteri setempat untuk melepas berbagai ikatan dengan sejarah kolonial.
“Waktu yang tepat bagi kami untuk meninggalkan sejarah kolonialisme,” ungkap pemerintahan Barbados. “Ini adalah pernyataan resmi tentang siapa diri kami dan apa yang mampu kami raih,” ungkap Perdana Menteri, Mia Mottley.
Beberapa kepulauan di Karibia lainnya juga telah memisahkan diri dari monarki Inggris termasuk Guyana, Trinida dan Tobago, serta Dominika, yang melepas ikatan di era '70-an. Jamaika juga menyatakan kemungkinan untuk menjadi republik di masa yang akan datang.
Pihak kerajaan telah mengetahui tentang rencana Barbados – koresponden BBC, Jonny Dymond menyatakan bahwa rencana ini telah dibicarakan beberapa kali. Barbados merupakan salah satu pulau terkaya di Karibia. Semula, pulau ini bergantung pada ekspor gula dan kini berkembang dalam sektor pariwisata.
(Penulis: BAZAAR UK; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)