Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kim Kardashian Boikot Instagram dan Facebook, Ada Apa?

Ia adalah salah satu selebriti yang melakukan protes yang melawan penyebaran kebencian, propaganda, dan misinformasi.

Kim Kardashian Boikot Instagram dan Facebook, Ada Apa?

Kim Kardashian, Jennifer Lawrence, dan Leonardo DiCaprio adalah beberapa selebriti yang memboikot Instagram dan Facebook dalam protes yang melawan penyebaran kebencian, propaganda, dan misinformasi. Mereka akan membekukan akun mereka selama 24 jam sebagai bentuk solidaritas kampamye #StopHateforProfit yang dilakukan oleh aktivis hak sipil.

“Saya tidak bisa duduk diam ketika media-media ini terus membiarkan banyak orang meyebarkan kebencian, propaganda, dan misinformasi – yang memecahkan Amerika,” ungkap Kim yang juga menutup aktivitas media sosial dari brand pakaiannya, Skims.

“Berbagai misinformasi yang menyebar di media sosial memiliki dampak yang serius terhadap proses pemilihan kita dan melemahkan sistem demokrasi kita.”



Selebriti lain yang juga bergabung dalam gerakan ini antara lain Kerry Washington, Jennifer Lawrence, Sacha Baron Cohen, dan Mark Ruffalo. Kerry ingin menghentikan penyebaran misinformasi yang mematikan, memecah belah dunia, dan mengancam demokrasi, sedangkan Sacha menekankan bahwa kebencian, kebohongan, dan konspirasi yang memprovokasi masyarakat.



Kampanye ini dimulai sejak Juni dan menuduh Facebook yang menaungi Instagram dan WhatsApp, tidak memberikan usaha mereka untuk menghentikan ujaran kebencian dan penyebaran berita-berita bohong. Mark Zuckerberg selaku pemilik media sosial tersebut akan melakukan berbagai upaya, menjelang pemilihan umum di Amerika Serikat, untuk mengidentifikasi unggahan yang berbahaya atau bohong.

“Pemilihan umum 2020 telah menimbulkan suasana panas,” tulisnya dalam pernyataan resmi. “Saat ini, Facebook akan mengambil langkah lebih untuk membantu semua orang tetap aman dan tetap mendapatkan informasi yang akurat.”

Sejak itu, hampir 90 perusahaan telah memboikot Facebook dengan menghentikan periklanan mereka yang menyebabkan penurunan saham media sosial tersebut secara drastis.

(Penulis: BAZAAR UK; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK).