Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Perbedaan Antara Celana Palazzo dan Celana Kulot

Dapatkah Anda membedakannya? Simak perbedaan keduanya berikut ini.

Perbedaan Antara Celana Palazzo dan Celana Kulot

Ketika membicarakan model celana, ada beberapa tipe celana panjang yang kerap dikenakan oleh hampir semua wanita dan tidak mengenal tren dikarenakan desainnya yang mengkomplementasi segala tipe tubuh sehingga wajib dimiliki di dalam lemari.

Namun, ada dua tipe celana yang sering kali salah disebutkan oleh beberapa orang dan ada sebagian orang yang keliru menyebutkannya yakni celana kulot dan celana palazzo. Yang mana kedua tersebut termasuk dua celana wajib dimiliki oleh para wanita dikarenakan modelnya yang versatile.

Bentuk celana palazzo dan celana kulot yang memang memiliki kesamaan di bagian lingkar paha, yang mana keduanya sama-sama didesain dengan siluet longgar di bagian tersebut membuat banyak orang tak menyadari perbedaan kecil di antara keduanya.

Sebelumnya, mari ketahui terlebih dahulu sejarah di balik celana model palazzo dan model kulot yang cukup menarik dan dapat menambah wawasan ilmu mode milik Anda.

Mari kita mulai dari celana kulot. Kata kulot sendiri berasal dari bahasa Prancis culotte yang berarti celana, celana panjang, celana pendek, atau celana dalam. Yang mana kata culotte sendiri diambil dari kata Prancis lainnya yaitu culot, yang berarti bagian yang lebih rendah.

Celana kulot awalnya justru tidak dikenakan oleh wanita, namun diperuntukkan untuk para pria kelas atas di Eropa di pertengahan era renaissance sampai di awal abad ke-19. Pada saat itu, para pria mengenakan celana kulot yang memanjang sampai hanya ke bagian bawah lutut dan didesain dengan siluet yang ketat. Pada saat itu, celana kulot dikenakan dengan menggunakan kancing, strap, tali pengencang atau gesper. Selain di Eropa, pada akhir abad ke-18, para politisi di Amerika Serikat turut mengenakan celana kulot seperti presiden George Washington hingga James Monroe.


Lalu, kapan celana kulot mulai dikenakan oleh wanita seperti saat ini?

Celana kulot sendiri baru populer di era tahun 1980-an, saat itu celana kulot dipopulerkan oleh Putri Diana yang juga merupakan sosok ikon mode. Namun, sebelumnya di era Victoria, celana kulot juga sudah dikenakan wanita namun dalam bentuk split untuk menemani wanita menunggang kuda dan menciptakan ilusi seakan para wanita tetap terlihat mengenakan rok.


Sementara itu, latar belakang berbeda datang dari kisah sejarah di balik celana model palazzo yang tak kalah populer di kalangan para wanita. Celana palazzo dikenal sering dikenakan aktris di era tahun 1930 dan 1940-an, beberapa aktris yang mengenakannya termasuk Marlene Dietrich, Greta Garbo, dan Katharine Hepburn.

Tidak banyak wanita yang mengenakan celana palazzo kala itu, dikarenakan saat itu wanita masih dianggap tabu untuk mengenakan celana. Bahkan, pada tahun 1960-an, ada banyak restoran dan tempat publik yang melarang wanita mengenakan busana modern.

Popularitas celana model palazzo baru semakin memuncak pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Kriteria sebuah celana yang dianggap celana palazzo terdapat di bagian atas celana yang membalut bagian paha dan pinggang secara merata, lalu diakhiri dengan siluet longgar yang mengembang saat menyentuh betis hingga ke mata kaki.

Lalu apa yang membedakan antara celana kulot dan celana palazzo?

Perbedaan keduanya berada di panjang celana yang memiliki perbedaan cukup signifikan.

Celana kulot akan selalu didesain dengan panjang yang berhenti tepat di bawah lutut kaki. Sementara, celana palazzo rata-rata didesain hingga menyentuh bagian mata kaki.


(Courtesy of Moda Operandi)

Perbedaan lainnya juga terletak dari rupa keduanya saat dikenakan secara langsung, jika celana tersebut menciptakani ilusi layaknya sang pemakai mengenakan rok maka celana tersebut adalah celana kulot.

Namun, jika celana memiliki panjang yang hampir menyentuh lantai serta memiliki efek bell bottom di bagian bawah, maka celana tersebut dipastikan merupakan celana tipe palazzo.


(FOTO: Courtesy of Victoria Beckham, Moda Operandi, Carolina Herrera, Biyan, & Andres Otalora)