Cate Blanchett memang dikenal selalu bijaksana dan berhati-hati saat mempertimbangkan apa yang ia kenakan di karpet merah. Dengan bantuan stylist Elizabeth Stewart, aktris terkenal ini telah mengenakan beberapa penampilan paling ikonis sepanjang masa, dari memakai koleksi dari Balenciaga di Met Gala 2007, gaun Mary Katrantzou berpotongan lipit di Penghargaan Golden Globe tahunan ke-77 hingga gaun kuning Valentino di Academy Awards ke-77.
Memang, ia berhasil menduduki puncak setiap daftar tamu dengan pakaian terbaik, menjadi model atau patokan untuk apa yang dikenakan saat menghadiri upacara, pemutaran perdana film, dan acara penghargaan lainnya. Sekarang, ia menggunakan pengaruhnya untuk memberi perhatian pada efek merusak dari pakaian VIP pada masyarakat.
Menjelang Festival Film Venesia yang akan dihelat pada 2 September mendatang, Cate yang didaulat sebagai presiden dari dewan juri menyempatkan diri untuk berbincang dengan WWD tentang bagaimana ia membatasi jumlah pakaian yang ia pilih untuk ia kenakan saat menghadiri acara. Dan bagaimana ia juga mendorong bintang lain untuk melakukan hal yang sama.
"Saat kita dapat kembali ke kehidupan normal kita, ini juga adalah kesempatan untuk kembali melakukan evaluasi diri— dan industri hiburan juga selalu melakukan ini, melihat ke masa lalu, memberi penghormatan, dan menggunakan inspirasi itu untuk mengukir momen baru," katanya pada WWD. "Lihat saja Hamlet, kami menceritakan kembali cerita itu berulang kali, dan setiap kali kami menceritakannya ada hal-hal baru yang ditemukan. Dan ini bukanlah sesuatu yang aneh. Saya juga bukan satu-satunya orang yang melakukan ini. Ini adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang positif. Ini memang bukanlah suatu keharusan, melainkan ini adalah insiatif. "
Tujuan Cate melakukan ini adalah agar desainer dan para selebriti yang mengenakan pakaian ke acara penghargaan dapat memikirkan tentang bagaimana pakaian-pakaian yang mereka kenakan itu diproduksi dengan cepat, dan untuk benar-benar memahami bagaimana keseluruhan sistem tersebut tidak berkelanjutan. "Ini semua sudah mengakar di fondasi, tapi kami telah melihat selama dekade terakhir banyak perubahan yang terjadi, seperti koleksi yan dahulu musiman, sekarang trans-musiman, lalu berubah ke multiseasonal, dan label-label juga merancang untuk toko fisik mereka," katanya. "Ketika Anda tahu dunia mengonsumsi 18 miliar potong pakaian dalam setahun, dan kenyataan bahwa angka ini melonjak 400 persen dari satu dekade lalu, Anda akan benar-benar tersentak."
Tentu saja, Cate sadar bahwa masalahnya tidak bisa diselesaikan dalam semalam, tetapi ia percaya bahwa rumah mode haruslah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki diri. "Saya pikir sudah banyak label fashion yang telah terlibat dalam gagasan keberlanjutan, tetapi ini juga berbicara bagaimana kita mengubah model bisnis kita," lanjutnya. "Itu tidak dapat dilakukan dalam 24 jam, tetapi yang pasti ini kita harus mengambil tindakan yang nyata. Saya telah membicarakannya dengan Mr. Armani dan Sarah Burton [dari Alexander McQueen], dan saya juga telah berbicara lama dengan Roksanda [Ilinčić] tentang bagaimana kami dapat melakukan semacam koleksi bersama yang merayakan daur ulang dan penggunaan kembali kain."
Ia juga mengatakan bahwa ia tidak bisa menjadi satu-satunya orang yang bergerak dalam tujuan ini. Ini akan membutuhkan ketekunan untuk benar-benar menggerakkan masa. "Dunia tidak akan berubah hanya oleh satu tampilan sederhana di satu industri tertentu," katanya. "Namun, yang saya pelajari dari pandemi yang sedang berlangsung ini adalah bahwa semuanya terhubung, dan perubahan besar hanya dapat terjadi jika adanya kolaborasi. Jika kita membahas tentang perubahan iklim, maka itu selalu seputar pengorbanan, dan bukan kemungkinan."
(Penulis:Barry Samaha; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)