Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Angelina Jolie Bagikan Momen Langka bersama Anak-Anaknya

Angelina juga menceritakan perlakuan manis yang mereka berikan kepadanya saat hari ibu.

Angelina Jolie Bagikan Momen Langka bersama Anak-Anaknya

Dalam wawancaranya dengan salah satu majalah lifestyle, Angelina Jolie berbagi momen langka ketika keenam anaknya tumbuh menjadi remaja yang mandiri. Melihat anak-anaknya yang berusia 11 sampai 18 tahun tumbuh dewasa merupakan suatu hal yang menyedihkan sekaligus menyenangkan bagi seorang aktris dan aktivis tersebut.

“Ketika anak-anak masih kecil, Anda akan merasa seperti seorang ibu,” ia menjelaskan. “Namun ketika anak-anak beranjak dewasa, Anda akan mulai mengingat kembali bahwa Anda sendiri juga pernah menjadi seorang remaja. Anda akan melihat mereka pergi ke klub punk dan akan mulai berpikir mengapa Anda tidak boleh ikut. Saya sedang berada di momen yang menyenangkan di mana saya menemukan kembali diri saya sendiri."

Bulan lalu, Angelina baru saja mengantar putra sulungnya, Maddox Jolie-Pitt ke universitas di Korea Selatan. Kala itu Angelina berkata kepada siswa dan sesama orang tua bahwa dia berusaha untuk tidak menangis ketika anaknya mulai memasuki babak baru dalam perjalanan kehidupannya.

Angelina adalah seorang sutradara dan produser multi-hyphenate yang sangat sibuk, namun anak-anaknya selalu hadir untuk memberi dukungan dan memanjakan dirinya. “Ketika hari ibu tiba, anak-anakku membuatkan sarapan pagi dan membelikan aku bunga, mereka memperlakukan aku seperti seorang ratu,” ia menjelaskan.


Angelina bersama keempat anaknya (Knox, Zahara, Vivienne, dan Shiloh) saat menghadiri penayangan perdana dari film Disney’s Dumbo.


Angelina yang juga merupakan duta dari Guerlain, pernah mengatakan kepada Bazaar.com bahwa “kebaikan” merupakan nilai utama yang ia ajarkan kepada anak-anaknya. “Anak-anakku adalah pribadi yang kuat, mereka sangat open minded dan sangat baik,” dia berkata. “Saya mencoba memberikan teladan dengan bersikap baik dan ramah, serta penuh kasih dan toleran, seperti ibu saya. Namun, ketika perkelahian terjadi, saya ingin mereka juga merasa memiliki kekuatan. Jadi, saya berharap mereka belajar untuk menjadi baik, dengan sedikit jiwa petarung di dalam diri mereka."

 

 

(Penulis: Erica Gonzales; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)