Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Curahan Hati Justin Bieber Lewat Unggahan di Instagramnya

Ia membeberkan tentang tekanan hidup sebagai bintang cilik.

Curahan Hati Justin Bieber Lewat Unggahan di Instagramnya

Justin Bieber kini dikenal sebagai sosok yang wajahnya kerap menghiasi headline bertanda PG-13. Ia jarang mendapat kesan layaknya seorang figur yang family-friendly. Penyanyi muda ini pernah terlibat dalam kasus menyetir dalam kondisi mabuk dan diskriminasi ras, juga kerap terkait skandal dan pelanggaran. 

Melalui unggahan Instagramnya minggu lalu, Justin membahas mengenai masalah yang ia hadapi selama fase hidupnya. Tulisannya yang panjang berisi ungkapan hatinya tentang kematangan bintang cilik yang terhambat, pengalamannya saat mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan bagaimana hubungan asmaranya rusak. Poin terakhir di sini tampaknya merujuk pada hubungannya dengan Selena Gomez yang kerap mengalami putus-sambung.

Kendati dilanda masa-masa sulit, kini Justin tampaknya telah mendapat secercah cahaya dalam hidupnya. Ia mengakhiri tulisannya dengan rasa syukurnya atas kehadiran istrinya, Hailey Rhode Bieber. "Saya beruntung Tuhan memberkati saya dengan orang-orang luar biasa yang mencintai saya apa adanya," tulisnya. 



"Sekarang saya berada di masa terbaik dalam hidup: pernikahan! Ini adalah pengalaman yang menakjubkan di mana Anda mengemban tanggung jawab baru. Anda belajar tentang kesabaran, kepercayaan, komitmen, kebaikan, kerendahan hati dan segala hal yang membentuk Anda sebagai pria yang baik," lanjutnya.


Berikut adalah isi pesan Justin:

"Bangun tidur di pagi hari terasa sungguh berat saat Anda dipenuhi pikiran akan hidup, masa lalu, pekerjaan, tanggung jawab, emosi, keluarga, kondisi keuangan dan hubungan. Ketika Anda merasa sedang menghadapi masalah demi masalah, Anda mulai melihat hari-hari dipenuhi dengan ketakutan dan antisipasi akan hari buruk yang akan datang lagi. Sebuah siklus yang diselimuti dengan kekecewaan. Terkadang Anda bahkan sampai pada titik tidak ingin hidup lagi ketika merasa tidak akan ada perubahan."

"Saya bersimpati bagi Anda. Saya tidak bisa mengubah pola pikir saya. Saya beruntung memiliki orang-orang di sekitar yang membantu memberi semangat supaya tetap maju. Anda tahu bahwa saya memiliki banyak uang, pakaian, mobil, penghargaan, pencapaian dan saya masih merasa tidak sepenuhnya senang. Apakah Anda pernah melihat statistik tentang kehidupan bintang anak-anak dan konsekuensi terhadap hidupnya? Anak kecil mendapat tekanan dan tanggung jawab saat otak, emosi dan frontal lobes (bagian otak yang berperan dalam membuat keputusan) belum berkembang dengan sempurna. Tidak ada rasionalitas, penentangan, pemberontakan dan hal lain yang harus kita lalui. Namun ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan ketika Anda tertekan akan popularitas."

"Anda bisa melihat bahwa saya tidak tumbuh di keluarga yang stabil, kedua orang tua saya berusia 18 tahun ketika bercerai dan tidak meninggalkan uang. Mereka juga masih muda dan suka membangkang. Seiring dengan berkembangnya talenta yang saya miliki dan saya meraih kesuksesan, semua terjadi hanya dalam waktu dua tahun. Hidup saya berubah. Dulu saya hanya seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang berasal dari kota kecil. Lalu saya mendapat pujian dari banyak orang. Mereka mengungkapkan rasa cintanya pada saya dan menyanjung saya."

"Saya tidak mengenal Anda namun kerendahan hati tumbuh seiring beranjak dewasa. Anda cukup banyak mendengar akan hal ini sejak kecil dan kini mulai memercayainya. Rasionalitas dan proses membuat keputusan juga berkembang dengan bertambahnya usia (inilah salah satu alasan mengapa Anda tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi alkohol sebelum usia 21 tahun). Setiap orang melakukan apa saja untuk saya sehingga saya tidak pernah belajar tentang pentingnya tanggung jawab. "

"Ketika berusia 18 tahun, saya tidak memiliki keahlian meski mengantongi uang jutaan dolar dan memegang akses untuk mendapatkan apa pun yang saya inginkan. Konsep seperti ini sangatlah mengerikan bagi siapa saja. Saat menginjak usia 20 tahun, saya mengambil langkah buruk, berubah dari figur yang dicintai orang banyak menjadi orang yang sangat dibenci oleh dunia. Berdasarkan penelitian, berada di atas panggung layaknya dopamine dengan dosis yang sangat besar, sehingga Anda akan merasakan sensasi yang sangat sulit untuk dikendalikan. Anda menyaksikan tidak sedikit band dan orang yang terjerumus dalam penggunaan obat terlarang, dan saya percaya hal ini disebabkan oleh kegagalan mereka dalam mengontrol naik turunnya kehidupan sebagai pekerja di dunia hiburan."

"Saya mulai mengonsumsi obat-obatan di usia 19 tahun dan merusak hubungan yang saya jalin. Saya menjadi pemarah serta membenci dan tidak menghargai wanita. Saya bersembunyi di balik sosok saya saat itu dan menjadi jauh dengan orang-orang yang mencintai saya. Sulit rasanya untuk kembali lagi. Butuh waktu selama bertahun-tahun untuk bangkit dari hal-hal buruk yang saya buat, untuk membenahi hubungan yang sudah saya bangun dan mengubah sikap. Saya beruntung Tuhan memberkati saya dengan orang-orang luar biasa yang mencintai saya apa adanya."

"Meski menghadapi tantangan, saya ingin menyampaikan bahwa Anda harus tetap berjuang. Tuhan mencintai Anda. Selalu berbuat baik > Selalu berani dan sayangi orang lain bukan karena standar Anda namun karena cinta kasih Tuhan yang sempurna. "



(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar US)