Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Agenda Weekend di Bulan September: Kunjungi Pameran di Art:1

Karya empat seniman dari New York, UK, dan Jepang dipamerkan oleh Art:1 dan British Council di Jakarta.

Agenda Weekend di Bulan September: Kunjungi Pameran di Art:1

Art:1 bersama British Council mempersembahkan pameran tunggal untuk empat seniman dari berbagai mancanegara, yakni High Society (M1) oleh Pure Evil, Kawaii Aesthetic (G2-M2) oleh Osamu Watanabe, Intuitive Form (M2) oleh Shingo Okazaki, dan Transformation: Through The Veil (M3) oleh Noel St. John Harnden.

Dimulai dari Charles Uzzel Edwards atau kerap dengan julukannya Pure Evil adalah grafiti dan street artist berbasis di London. Ia merupakan anak dari seniman John Uzzell Edwards dan tinggal selama sepuluh tahun di California sejak era ’90-an.

Charles mendapat banyak pengaruh dari suasana seni ala west coast dan sempat bekerja untuk label papan luncur, Anarchic Adjustments. Karya ikonisnya adalah figur kelinci vampir dengan gaya manipulatif bernuansa mistis.

High Society oleh Charles Uzzel Edwards merupakan ekshibisi pertama di Indonesia yang mengambil cerita dari masa kepemimpinan Soekarno. Charles turut menggabungkan motif batik dan sejumlah tokoh ikonis, di antaranya adalah Jackie “O”, Liz Taylor, Marilyn Monroe dan JFK dalam elemen kaleidoscope




Sedangkan Osamu Watanabe merefleksikan karya dari kejadian kesehariannya. Ia sadar bahwa inspirasi itu datang secara intuitif dalam waktu dan tempat yang tidak terduga. Osamu merancang Kawaii Aesthetic dari penglihatannya akan budaya populer Jepang, yaitu kawaii culture.



Bagi masyarakat Jepang, kawaii menyatakan sebuah makna dan nilai tersendiri. Obsesi terhadap objek-objek jenaka memberi aura positif bagi mereka, layaknya sebuah distraction dari tekanan hidup.



Lalu Shingo Okazaki, yang termasuk dalam aliran seni rupa kontemporer. Ia menerapkan prinsip formalisme dengan lukisan abstrak tanpa meninggalkan konsep representasi. Tiap goresan kuas, tumpukan kertas, dan kolase objek menjadi efek dari estetika modern. Beberapa goresan Shingo juga menciptakan ilusi ruang yang memberi kesan surealisme.




Kemudian media visual artist Noel St. John Harnden. Ia tinggal di Brooklyn dan merupakan resident artist untuk NARS Foundation. Ia sering mengusung warna primer dan bold untuk menciptakan karya seni bergaya abstrak.




Saatnya Anda melihat langsung pameran seni ini yang hadir hingga 22 September 2019 di Art:1 New Museum.


(Foto: Courtesy of Art:1 New Museum)