Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

5 Menit Bersama Jonathan Anderson

Simak wawancara eksklusif Bazaar dengan desainer di balik kolaborasi terbaru Uniqlo ini.

5 Menit Bersama Jonathan Anderson
Jonathan Anderson

Setelah mendaulat Christophe Lemaire sebagai direktur artistik-nya hingga berbagai kolaborasi dengan sejumlah figur prominen, Uniqlo kini mempersembahkan koleksi teranyar hasil kolaborasinya dengan Jonathan Anderson.

Tepatnya 22 September mendatang, Jakarta menjadi destinasi peluncuran koleksi yang secara garis besar didominasi oleh busana kasual bagi musim dingin ini.



Jonathan Anderson dikenal sebagai desainer yang inovatif, gemar memadukan elemen maskulin dan feminin sekaligus pada satu look ke dalam tiap rancangannya.

Provokatif, modern juga unik, membuat desainer asal Irlandia Utara tersebut dengan mudah menuai popularitas sejak kemunculan awalnya di London Fashion Week tahun 2008 silam.

Beberapa waktu lalu, Bazaar pun sempat menampilkan sedikit cuplikan rancangan Jonathan Anderson bagi Uniqlo.

Misalnya opsi sweater dan scarf yang didominasi motif garis warna-warni, ataupun motif tartan pada tote bag dan jaket bermaterial parasut.

Di tengah kesibukannya mempersiapkan koleksi terbaru di bawal label pribadinya J. W. Anderson untuk fashion week mendatang, Bazaar berkesempatan untuk berbincang tentang sejumlah hal terkait kolaborasinya dengan Uniqlo, maupun kegemarannya dalam mengumpulkan barang-barang antik.


Harper's Bazaar (HB): Congratulation for your new collaboration with Uniqlo! Bagaimana perasaan Anda?

Jonathan Anderson (JA): Kasual selalu dikaitkan dengan gaya personal saya, dan memang sudah sejak lama saya mengenakan rancangan Uniqlo. Jadi tidak berlebih rasanya jika saya sangat bersemangat dengan kolaborasi ini.




HB: Seberapa penting sebuah kolaborasi bagi Anda?

JA: Bagi saya, sebuah kolaborasi merupakan elemen penting dalam dunia desain sekarang ini, menjadi pola demokrasi yang luar biasa dalam industri fashion. Misalnya dengan Uniqlo, membuat desain saya dapat dinikmati oleh publik dalam cakupan yang lebih luas lagi.


HB: Apa yang menjadi hal paling fundamental dalam proses desain?
JA: Saat brainstorming.


HB: Seperti apa Anda menikmati kolaborasi tersebut? Bagaimana dengan tantangan yang Anda hadapi?

JA: Sebuah keberuntungan bagi saya untuk dapat memadukan dua energi berbeda pada kolaborasi ini, baik klasiknya Bristish design maupun DNA dari label J. W. Anderson sendiri.

Namun tantangannya adalah pada proses penyuntingan. Saya diharuskan untuk memilih beberapa look saja untuk direalisasikan, sekalipun tiap look sebenarnya punya daya tarik masing-masing.




HB: Pola rancangan seperti apa yang Anda kagumi?

JA: Suiting. Sebagaimana kita tahu, Inggris dikenal baik dalam hal manufaktur busana berwujud setelan, dan tak jarang melihat para pria Inggris tampil dengan setelannya. Klasik.


HB: Material busana favorit?

JA: Katun.


HB: Jika berbicara mengenai shopping, item seperti apa yang biasa Anda beli?

JA: Bekerja di industri fashion tidak semata-mata membuat saya gila berbelanja segala sesuatu yang berhubungan dengan fashion. Malah saya lebih suka berbelanja berbagai item kebutuhan interior rumah, barang-barang antik khususnya.


HB: Dua hal yang menggambarkan kepribadian seorang Jonathan Anderson?

JA: Easily bored but spiky.




HB: Your hero?

JA: My parents.


HB: Harapan Anda selanjutnya? Baik secara pribadi maupun bagi label yang Anda pimpin

JA: Belajar untuk menggunakan waktu luang sebagai momen relaksasi, juga tetap menuangkan ide-ide yang lebih kreatif untuk koleksi ke depannya.


Simak juga cuplikan persiapan Jonathan Anderson untuk kolaborasi terbarunya dengan Uniqlo di bawah ini.




(Foto: courtesy of Uniqlo)