Ditemui di kediamannya di daerah Menteng, Jakarta, Iwet Ramadhan seorang penyiar radio dan presenter ternama ini tengah membatik di atas sebuah mesin kopi. Kecintaannya pada kain batik sejak kecil membuatnya menjadi seorang desainer batik sejak tahun 2010 silam. Bukan membatik pada sehelai kain konvensional, kali ini Iwet membatik pada sebuah mesin kopi praktis Nescafe Dolce Gusto - Genio. Kegiatannya ini dilakukan dengan menggunakan sebuah canting layaknya membatik diatas kain dan cairan malam atau wax. Hasil karyanya nanti akan dipamerkan pada ajang Asian Design Contest yaitu sebuah kompetisi mendesain Nescafe Dolce Gusto - Genio di seluruh Asia.
"Menurut saya kopi dan batik mempunyai image serius dan konvensional bisa menjadi fun dan modern. Kopi menurut saya adalah minuman berkarakter yang punya cerita. Cerita di balik kopi sama banyak dan menariknya seperti cerita di balik sehelai kain batik." Ungkap Iwet. Cerita-cerita di balik kopi dan kain batik inilah yang hendak dituangkan oleh Iwet Ramadhan ke dalam sebuah desain batik di atas mesin kopi. Menggunakan motif Sampek Engtay, secara luwes Iwet mulai menggambarkan motif batik tersebut ke atas mesin kopi. Sampek Engtay sendiri adalah sebuah legenda kisah cinta abadi hasil akulturasi budaya Cina dan Indonesia, motif yang dibuat oleh Iwet merupakan motif paling cerah yang bisa ditemukan pada batik Pekalongan dan memiliki filosofi yang juga dalam. Terakhir, Iwet menambahkan hiasan kupu-kupu untuk mempercantik desain batiknya.
(Teks dan Foto: Hansel Mario)