Portrait of Nusantara, sebuah karya visual dalam format digital spread sebagai bentuk selebrasi dan penghormatan pada tradisi, warisan, budaya, dan keberagaman Indonesia. Lewat rangkaian visual ini, kekayaan makna wastra Nusantara dihadirkan kembali dalam napas yang segar, menginspirasi setiap orang untuk mengekspresikan kain sebagai gaya personal setiap individu di Indonesia. Dokumentasinya diwujudkan melalui kejernihan dan presisi lewat teknologi terkini dari vivo.
Melalui pemotretan ini, kami ingin merayakan diversitas warisan budaya Indonesia dari sudut pandang Fashion Director Harper’s Bazaar Indonesia, Michael Pondaag. Seluruh momen berharga ini diabadikan oleh fotografer Hadi Cahyono untuk menangkap esensi perpaduan keanggunan mode dan pesona budaya yang hidup dalam setiap detailnya.
Bersamaan dengan peluncuran terbaru V60, vivo menghadirkan sebuah smartphone menggunakan fitur kamera canggih dengan resolusi tinggi yang dikembangkan bersama ZEISS. Setiap ragam hias, tekstur, gerak, hingga siluet busana terekam dengan ketajaman memukau, berpadu dalam kanvas visual yang menuturkan kisah warisan di era modern, ditangkap menggunakan vivo V60.
Keindahan yang Menyatukan

Pada Chinoya:
Keseluruhan busana dan scarf, Ghea Fashion Studio.
Pada Chelsea:
Keseluruhan busana, Sapto Djojokartiko.
Kalung, Ghea Fashion Studio
Potret Warisan
Pada Chelsea dan Chinoya:
Keseluruhan busana dan aksesoris, Ghea Fashion Studio
Pada Douglas:
Keseluruhan busana, Deden Siswanto
Pada Reti:
Kebaya, Bin House.
Kalung, Ghea Fashion Studio
Simfoni Wastra
Pada Douglas:
Kemeja Batik, Bin House.
Pada Reti:
Kebaya dan Kain, Bin House.
Beskap, milik stylist
Pesona Rupa
Pada Chinoya:
Keseluruhan busana dan scarf, Ghea Fashion Studio.
Pada Chelsea:
Keseluruhan busana, Sapto Djojokartiko.
Kalung, Ghea Fashion Studio
Sinergi Keberagaman
