Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Spirit Kolaboratif antara Tangan dan Anton Ismael, Adrian Gan dan Sonderlab, serta Lulu Lutfi Labibi dan Hara dari Panggung OPPO Show Jadi Penutup OPPO Bazaar Fashion Festival 2022 

Kerjasama antar desainer dan seniman Tanah Air menghasilkan koleksi-koleksi penuh pernyataan.

Spirit Kolaboratif antara Tangan dan Anton Ismael, Adrian Gan dan Sonderlab, serta Lulu Lutfi Labibi dan Hara dari Panggung OPPO Show Jadi Penutup OPPO Bazaar Fashion Festival 2022 
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Untuk babak terakhir ajang OPPO Bazaar Fashion Festival, desainer-desainer Tanah Air menggaet sejumlah seniman, musisi, dan sederet label lokal untuk menyuguhkan koleksi yang distingtif dan penuh pernyataan.

Untuk pembukaan OPPO Show, Tangan bekerja sama dengan seniman Anton Ismael untuk koleksi bertema Untitled. Unsur dekonstruksi yang menjadi identitas khas Tangan kembali terpampang di panggung, kali ini dibuka dengan sebuah resitasi oleh Anton Ismael dan persembahan performance art yang begitu captivating.

Tangan
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Koleksi Tangan kali ini menampilkan lima busana yang merupakan prototype dari koleksi-koleksi sebelumnya, dari rentang tahun 2018 hingga 2021. Ada permainan distorsi melalui rekonstruksi celana yang menjadi atasan crop, jaket yang disulap menjadi rok, serta kemeja “kembar” yang dikenakan dengan cara pakai berputar. Sesuai dengan konsep “pengalaman tanpa batas,” ada pula sentuhan bermakna dari Anton Ismael melalui coretan tak beraturan layaknya seorang anak kecil yang senantiasa terbuka terhadap segala kemungkinan dan pengalaman.

Tangan
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Tangan
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Presentasi OPPO Show selanjutnya datang dari Adrian Gan dan Sonderlab. Kali ini, 3 label lokal yang tersedia di Sonderlab, yaitu Dibba, Kallarona, dan Money Man mempersembahkan koleksi yang mempertahankan identitas masing-masing brand, lalu diolah melalui gubahan adibusana seorang Adrian Gan.

Sonderlab
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Kolaborasi Dibba dan Adrian Gan menekankan corak warna-warni maksimalis yang sudah lekat dengan identitas Dibba. Visual margasatwa malam dan tumbuh-tumbuhan bernuansa psikedelik dengan aksen neon yang dikontraskan warna hitam dan material menerawang lewat ragam setelan dan aksesori. Ada pun dekorasi beading berpayet pada rangkaian celana, atasan, dalaman jaring-jaring, serta kalung choker. Sebuah koleksi yang sangat wearable dan penuh statement. 

Dibba
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Selanjutnya ditampilkan seolah berganti hari, kolaborasi antara Kallarona dan Adrian Gan menyusul di panggung dengan visual terang matahari yang terbit di atas perairan laut. Sederet model melintasi runway penuh semangat dengan palet netral cerah seperti kuning, biru, dan cokelat. Latar belakang lagu island music mendampingi siluet-siluet ringan bernuansa kehidupan perairan. Kemudian tumpukan material jaring-jaring dengan visual distressed yang mengundang unsur terdampar dielevasi melalui aksen ikatan tali, detail serut, serta embellishment payet bunga.

Sonderlab
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Persembahan selanjutnya datang dari Money Man yang tampil melalui lensa Adrian Gan, menghadirkan rangkaian busana street bernuansa kontraktor dan utilitarian. Permainan dimensi dan rasio mencuri perhatian lewat jaket raksasa yang lengannya hampir menyentuh lantai runway. Perpaduan tekstur, corak, dan warna mendominasi runway dengan siluet-siluet yang bold. Aksesori topi, rompi, dan harness kembali menekankan unsur kontraktor dengan konteks avant garde. Sebuah koleksi yang berhasil memadukan unsur sehari-hari dengan pendekatan demi couture.

Sonderlab
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Sonderlab
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Selanjutnya, Lulu Lutfi Labibi menjadi desainer penutup OPPO Bazaar Fashion Festival tahun ini dengan persembahan musikal dari Rara Sekar. Suara merdu Rara menyambut para model yang dibalut dengan siluet-siluet asimetris hitam dengan aksen lurik. Ada pun motif subtil dengan teknik batik yang mengingatkan unsur cipratan gerimis. Kepala model dibalut dengan bahan stoking yang menciptakan efek rambut basah seolah di tengah kehujanan. Satu per satu, para model mengambil posisinya di panggung pentas dan menyilangkan kedua tangan di dada seolah sedang sujud. Pergelaran ditutup penuh semarak tepuk tangan hadirin yang sukses terpanah oleh suasana dan koleksi persembahan Lulu Lutfi dan Hara di kesempatan kali ini.

Lulu Lutfi
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Lulu Lutfi
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Lulu Lutfi
(Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)

Diselenggarakan di Senayan City, terdapat dua panggung yakni Main Stage dan White Space, event yang dimulai dari tanggal 5 hingga tanggal 7 Agustus ini menyajikan 9 show koleksi desainer Indonesia, dari show tunggal dan juga yang kolaboratif. Lewat tajuk Senayan City Glorify Indonesia turut hadir Bin House, Ghea Fashion Studio, Ghea Resort by Amanda Janna, Hian Tjen, Klamby, Lulu Lutfi Labibi x Hara, Nada Puspita, Sapto Djojokartiko x The Good Things, Sonderlab by Adrian Gan, Tangan x Anton Ismael, dan juga Toton.

(Penulis: Hans Hambali, Layout: Tevia Andriani, Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)