Diselenggarakan di area White Space yang dihias dengan lampu merah untuk memberi kesan berada di dalam api, Toton memperkenalkan sepuluh rangkaian busana dari hasil eksplorasi alih guna barang-barang besar dengan koleksi yang bertajuk Berdiri di Dalam Api. Karena ketersediaan bahan yang ada, setiap potong busana dirancang unik dan hanya dibuat masing-masing satu. Para model tampil dengan hairdo kepang panjang yang menutupi muka dan terlihat mengenakan reworked garments. Rangkaian koleksi ini terasa sempurna menyoroti elemen eksotis dari seni dan unsur wearability, yang juga merupakan aspirasi dari label Toton.
Dalam upaya untuk menjadi ramah lingkungan, Toton mencoba untuk memberikan arti baru kepada hal-hal yang tampak biasa dengan mengunjungi dan mengelolah kembali ide-ide desain lamanya. Menggunakan perlengkapan rumah tangga seperti taplak meja, tirai jendela, hingga keramik, Toton Januar selaku desainer dari Toton, membawa koleksi dengan penampilan yang tidak terduga namun tetap menarik pada pergelaran kali ini.
Mengaburkan batas antara seni dan pakaian menjadi salah satu konsep yang diusung dan disebut Bust Plates, hasil terjemahan dari persilangan konsep dasar dua koleksi sebelumnya. Seperti mengombinasikan bahan porcelain dari koleksi Fall/Winter 2021 dengan ceramic busts yang memiliki detail puting dari koleksi Spring/Summer 2021.
Bahan-bahan bekas yang telah dikumpulkan diolah menjadi busana dengan inspirasi cara berpakaian tradisional perempuan Jawa. Bentuk-bentukan kebaya ditampilkan lewat padu padan bahan renda seperti yang dapat ditemukan di tirai dan taplak meja, dan juga dari permadani.
Dengan gaun panjang berwarna putih dan motif floral seperti peralatan rumah tangga pada umumnya, dipasangkan dengan ceramic bust dan celana panjang batik. Menggunakan seperti mangkok nasi bermotif biru dan putih yang dipadukan dengan keramik baby pink dengan detail 3D di bagian puting dan pinggang.
Ada juga ansambel gaun renda berwarna wine yang dipasangkan dengan bustier keramik berbentuk mangkok di bagian dada. Kemudian keseluruhan tampilan dipadu dengan kaos kaki panjang dengan detail timbul saduran motif batik klasik seperti Truntum dan Burung Hong.
Kembali mengutamakan unsur padu padan bahan-bahan bekas, koleksi kali ini juga menggunakan jaket dan celana denim daur ulang. Selain itu, ada batik, khususnya batik Sogan dengan nuansa warna coklat yang identik dengan pakaian Jawa juga dipadukan dengan denim untuk membuat tampilan yang baru.
Show dibuka dengan penampilan model berbalut jaket denim yang memiliki detail batik pada bagian depan jaket dan sisa bahan permadani untuk bagian belakang. Agar tetap stylish dan modern, tampilan ini diberi detail scallop cut pada bagian bawah. Kemudian padanan celana yang menggunakan bahan bekas permadani sebagai materi utamanya.
Seperti yang dikatakan Toton, "Langkah kecil ini adalah kelanjutan perjalanan Toton dan pengingat diri bahwa dalam menuju perubahan besar tidak ada usaha yang tidak berarti".
Banyak rumah mode juga telah mengambil langkah lebih jauh untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan Toton kali ini, ia juga ingin membuktikan bagaimana penggunaan kembali bahan-bahan daur ulang menjadi suatu tampilan yang memberikan arti baru. Sehingga hal ini seharusnya tidak menjadi hambatan dalam proses kreatif, namun menjadi pengingat diri bahwa dalam menuju perubahan besar tidak ada usaha yang tidak berarti.
Seluruh perhiasan yang digunakan dalam presentasi Toton di OPPO Bazaar Fashion Festival ini adalah koleksi dari Amero Jewellery.
Berlokasi di Senayan City dengan dua panggung pergelaran, yakni Main Stage dan White Space, acara yang dimulai dari tanggal 5 - 7 Agustus lalu ini menyajikan 9 show koleksi desainer Indonesia, dari show tunggal dan juga yang kolaborasi. Lewat tajuk Senayan City Glorify Indonesia, turut hadir desainer Bin House, Ghea Fashion Studio, Ghea Resort by Amanda Janna, Hian Tjen, Klamby, Lulu Lutfi Labibi x Hara, Nada Puspita, Sapto Djojokartiko x The Good Things, Sonderlab by Adrian Gan, Tangan x Anton Ismael, dan juga Toton.
Baca juga:
Hian Tjen Memeriahkan Perayaan OPPO Bazaar Fashion Festival 2022 Lewat Koleksi Bertajuk "Lithe."
(Penulis: Aimee Mihardja, Layout: Tevia Andriani, Foto: Courtesy of Saeffie Adjie Badas)
