Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Nostalgia Panorama Fashion Era '50-an ala Fetty Rusli

Mengangkat tajuk "Crossing", Fetty Rusli mengajak pencinta fashion menikmati fashion scene era '50-an dengan nuansa feminin yang kental.

Nostalgia Panorama Fashion Era '50-an ala Fetty Rusli

Pada awal semester kedua tahun 2018, perancang busana Fetty Rusli menggelar peragaan busana tunggal yang bertempat di ballroom Hotel Shangri-la Jakarta. Kali ini ia mengemas aktivitas 'people-watching' dalam panggung fashion show yang disulap bagaikan sebuah persimpangan jalan di salah satu kota di Eropa.


Fetty Rusli mengaku terinspirasi dari kegiatan people watching di persimpangan, di mana ia dapat menyaksikan begitu banyak orang dengan gaya personal mereka masing-masing sibuk lalu lalang mewarnai jalanan. Panorama inilah yang kemudian ia tuangkan ke dalam latar panggung runway koleksi terbarunya.


Sedikitnya 53 rancangan yang mengedepankan panorama fashion di era '50-an berhasil ditampilkan oleh Fetty Rusli. Koleksi yang didominasi oleh gaun cocktail serta gaun pengantin ini dibalut dalam nuansa feminin yang sangat kental, dengan sentuhan napas seduktif yang tetap chic dan elegan.

Siluet ala '50-an seperti rok pensil dengan potongan pinggang yang tinggi, rok lebar dengan petticoat di bagian dalamnya, hingga korset yang mengaksentuasi lekuk tubuh wanita dengan sempurna, konsisten diaplikasikan ke dalam sebagian besar rancangan Fetty Rusli.


Aksen glamor dan flirty seperti feather, payet, hingga pita menjadi pemanis yang kian menguatkan esensi tampilan feminin pada setiap desain. Dengan opsi material tulle, organza, serta satin, Fetty Rusli seolah mengajak para perempuan untuk merayakan sisi femininnya dalam balutan fashion.

Demi menyuguhkan nuansa yang lebih modern, tubeless jumpsuit bergaya minimalis dengan celana berpotongan lurus turut ambil bagian di koleksi yang terbagi atas lima babak berdasarkan pilihan warna yang diangkat. Adapun kelima palet tersebut terdiri atas merah, hitam, biru lembut, krem, dan putih gading.


Segelintir motif juga turut dihadirkan ke dalam koleksi, seperti motif garis, kotak-kotak, dan polkadot. Motif-motif ini tampak selaras berdampingan dengan rangkaian rancangan yang dihiasi oleh ornamen detail mewah seperti bordir, pleats, maupun bahan lembut bertahtakan beading.


Kendati hampir keseluruhan busana cukup tampak avant-garde, Fetty Rusli justru menawarkan ide bagi para pencinta fashion untuk dapat tampil berani dan percaya diri mengaplikasikan gaya street style dengan busana-busana bertemakan '50-an yang mewah, elegan, serta flirty dan playful pada saat yang bersamaan.

Ide ini patut untuk diapresiasi, karena memang sudah sepatutnya perempuan bebas bermain-main dengan fashion seraya merayakan sisi keperempuanannya. Embrace your femininity!


(Foto: Saefie Adjie Badas)