Tak ada kata canggung dalam perjumpaan pertama Bazaar dengan bintang kami pagi itu di studio baru NPM. Di sela-sela proses persiapan, sosok yang kami tunggu-tunggu, Bryan Domani akhirnya melangkah masuk menyapa kami.
“Halo semua, salam kenal!” tuturnya memecah sejenak keriuhan kami para crew yang bertugas. Setelah menyapa kami satu per satu, pemilik nama lengkap Bryan Elmi Domani ini pun segera bergegas masuk ke ruang makeup untuk memulai sesi transformasinya hari itu.
"I always take time for myself"
Berkesempatan untuk mengamati lebih dekat hingga bercengkrama dengan Bryan, banyak fakta baru yang Bazaar berhasil kumpulkan, salah satunya adalah ternyata memiliki rutinitas di pagi hari merupakan salah satu hal yang sangat penting. “Bangun tidur ku terus mandi….” jawabnya bercanda sambil menyanyikan lagu kanak-kanak yang tentunya sudah tak asing lagi di telinga kita. “I always take time for myself. Biasanya setelah bangun, matikan alarm, saya lalu tidur kembali. Setelah akhirnya bangun sepenuhnya, biasanya saya membiasakan diri untuk tidak langsung memegang handphone dan beranjak keluar ke area taman untuk menyiram tumbuhan, mengingat kompleks rumah saya masih sangat asri,” timpalnya.
Tumbuh dan besar di berbagai kota di penjuru dunia, pria kelahiran München, Bayern, Jerman, 22 tahun yang lalu ini sempat menghabiskan masa kecilnya di Guam. Sebelum akhirnya pindah ke Jamaika dan Filipina yang mana ia tinggal masing-masing empat tahun di kedua negara tersebut. Lalu baru berakhir di Indonesia tepatnya di Pulau Dewata yang kemudian ia pilih menjadi titik akhir yang ia panggil sebagai rumah.
Untuk itu keluarga menjadi salah satu bagian paling penting dalam kehidupannya. "My family, my girlfriend yang juga sudah menjadi bagian dari keluarga saya adalah the most important thing in my life. Jadi mama, papa, Megan (adik), sama my girlfriend. Mereka adalah my number one supporter and fans."
Sudah aktif berkarya di industri hiburan Tanah Air di usia yang tergolong masih belia, ibarat sedang melamar pekerjaan, maka lembar CV-nya bisa dibayangkan sudah penuh dengan torehan prestasi. Mulai dari bidang tarik suara hingga kini seni peran, sudah pernah "ditaklukkan" olehnya.
Kendati demikian, Bryan mengaku bahwa dirinya bukanlah pribadi yang cepat berpuas hati. “Jujur saya sudah senang sekali bisa berada sampai sejauh ini, sudah sampai di titik ini, tapi tentu masih jauh dari kata puas. Masih banyak ambisi dan impian yang belum kesampaian dan ingin saya wujudkan. Seperti salah satunya adalah saya ingin sekali bermain di film bergenre horor, hingga terlibat di project garapan Bang Joko dan The Mo Brothers,” ceritanya.
“Tidak bisa… ini sama saja seperti menyuruh saya memilih antara makan atau minum,” jawaban Bryan jika diminta untuk memilih antara akting atau bermusik.
Walau kini lebih fokus membangun nama besar di dunia akting, nyatanya saat diajak untuk berandai-andai memilih antara musik atau akting, begini jawaban sulitnya: “Tidak bisa, ini sama saja seperti menyuruh saya memilih antara makan atau minum. Saya sebagai Bryan membutuhkan dua-duanya, jadi tidak bisa kalau disuruh memilih. Untuk itu kalau ditanya rindu bermusik atau tidak, jawabannya tentu rindu sekali, karena memang awalnya kan saya background-nya di musik, berkarya di atas panggung lebih tepatnya. Tapi we never know ya, saya sampai sekarang masih tetap aktif menulis lagu, tapi, kapan rilisnya itu yang belum tahu,” tutur pria yang memilih cleft chin (dagu belah) sebagai satu bagian di wajahnya yang ia rasa paling atraktif & dibanggakan.
Kembali mengenang babak kehidupannya saat masih tergabung dalam boyband Super7, Bryan yang kala itu lebih dikenal dengan nama panggung "BD" (yang merupakan kepanjangan dari namanya sendiri, Bryan Domani). Ia juga turut mengambil kesempatan untuk berterima kasih pada seluruh penggemar setianya yang telah mendukung perjalanan kariernya hingga detik ini. “Jadi menariknya sekarang saya bisa tahu orang-orang yang kenal saya itu baru atau sudah lama dari cara mereka memanggil saya, kalau mereka memanggil saya dengan sebutan ‘BD’, itu berarti mereka sudah mengenal saya dari zaman saya masih berada di boyband," terangnya.
Jika tak tampil di depan layar, Bryan mengaku mungkin akan mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang chef. “Mungkin jadi koki kali ya karena saya suka sekali masak. Kebetulan my dad juga seorang executive chef, jadi mungkin kalau tidak jadi seorang aktor, saya akan mendalami dunia kuliner," ungkap Bryan yang mengaku paling mahir memasak hidangan western. “Oh! atau pilihan lain juga jadi florist karena saya suka sekali dengan bunga. Fun fact, saya sering sekali kalau lewat toko bunga, suka beli bunga untuk dikasih ke teman dan keluarga," imbuhnya.
Lalu bunga favorit? Tanya saya spontan. "Hmm... tough question. Lebih ke tergantung mood kali ya, tapi mungkin kalau favorite flower to give of course setangkai bunga mawar, cause its simple, and it means a lot. Sunflowers and daisies are also nice. Oh yeah, tulips! Salah satu bunga terindah, tapi sayang tidak bisa bertahan lama di iklim Indonesia," jelas Bryan menutup perbincangan.
Ingin mengenal lebih jauh Bryan Domani? Nantikan juga deretan konten digital mulai dari 10 Things You Didn't Know about Bryan Domani, Bryan Domani Reacts to Your Comment, hingga What's Inside Bryan Domani's Bag yang akan segera tayang di seluruh media sosial Harper's Bazaar Indonesia!
Stay tuned!