Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Happily Ever After: Konsep Pernikahan yang Perlu Pemahaman Lebih Dalam Lagi Menurut Daniel Mananta dan Viola

Jangan berikan ekpektasi kepada pasangan Anda, karena kebahagiaan harus berasal dari diri sendiri terlebih dahulu.

Happily Ever After: Konsep Pernikahan yang Perlu Pemahaman Lebih Dalam Lagi Menurut Daniel Mananta dan Viola
Courtesy of Instagram @vjdaniel

Seri Brunch with Dave Hendrik kembali hadir menghibur para penontonnya pada akhir pekan, dengan topik perbincangan Perbedaan yang Menyatukan. Mengundang salah satu sosok legendaris di dunia hiburan Indonesia, Daniel Mananta. Tidak hanya sendiri, ia juga hadir bersama istrinya, Viola, yang juga akan bersama-sama berbincang mengenai kehidupan berumah tangga. Dalam satu sesi pertanyaan mengenai kekeliruan konsep pernikahan yang telah dibayangkan saat sebelum menikah, Daniel dengan tegas menjawab pendapatnya. Menurutnya, itu adalah hal terbesar yang banyak sekali orang dambakan sebelum mereka menikah. Pada kenyataannya, hidup ini tidak seindah menonton film pangeran dan putri kerajaan. Tanpa penjelasan yang rumit, mari langsung simak perbincangan Dave dengan Daniel dan Viola di bawah ini:

"Oke, buat Daniel sama Viola, apa salah paham terbesar mengenai pernikahan buat kalian?" tanya Dave. 

"Kehidupan Disney, saya udah menyebutkannya, and they lived happily ever after. Nah, saya mungkin akan, mungkin ini sesuatu yang apa ya, aduh gimana ya, mulainya dari mana ya. Karena saya punya sangat banyak hal yang perlu dijelasin mengenai hal ini. Pertama begini, pertama kita sebagai seorang yang single, kita punya yang namanya dream, hope, and goal, pas sendiri ya. Kita punya impian, kita punya goal, ambisi, kita punya cita-cita, dan lain-lain. Nanti kalau misalnya saya nikah, saya pengen nanti pasangan gue seperti ini, nanti dia akan melayani saya seperti ini, aduh gue akan, apapun itu. Ketika nikah mimpi itu, impian, cita-cita, goal Anda, akan buat pasangan tersebut jadi apa? Ekspektasi. Anda kan harusnya adalah orang yang memberikan saya semua yang saya impikan, semua yang gua cita-citakan, dan semua goal saya, ambisi-ambisi saya, itu harusnya Anda yang akan memberikan saya hal tersebut.

Kebahagiaan saya, harusnya ketika saya menikah Anda yang harusnya memberikan kebahagian tersebut. Coba pikirin deh ya, misalkan gini nanti suatu saat ketika saya menikah, pasangan saya akan memberikan saya kebahagiaan, dan akhirnya saya akan lengkap, ya kan kebanyakan orang mikir seperti itu khususnya yang lagi single. Nah, bayangin kalau orang tersebut si orang impian Anda ini, pasangan impian Anda ini, dia juga lagi single dia berharap Anda yang akan bertanggung jawab atas kebahagiaannya dia. Anda bakal mikir, gila, itu orang egois banget, dia pikir saya siapa kasih dia kebahagiaan, enggak lah ya kan. Kalau kita putar balikan itu yang ada kok tuh orang kayaknya egois banget gitu. Nah, tapi di saat yang bersamaan kalau kita yang mengharapkan kebahagiaan dari orang lain, kita gak egois. Karena kita enggak bisa lihat egois tuh di kaca."

Nantikan video perbincangan lengkap Dave Hendrik dengan Daniel Mananta dan Viola dalam episode Brunch with Dave Hendrik yang akan segera tayang di kanal YouTube Harper's Bazaar Indonesia.         

(Penulis: Gracia Sharon, Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia, @vjdaniel)