Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Begini Rumitnya Proses Di Balik Pembuatan Gaun Chanel yang dikenakan oleh Marion Cotillard saat Hadir di Festival Film Cannes 2021

"Ini hampir lebih seperti sebuah karya seni ketimbang gaun belaka, dan itulah yang saya sukai darinya"

Begini Rumitnya Proses Di Balik Pembuatan Gaun Chanel yang dikenakan oleh Marion Cotillard saat Hadir di Festival Film Cannes 2021

Menjadi pembawa acara dari upacara pembukaan Festival Film Cannes 2021, sebuah ajang yang selalu menjadi sorotan bagi mereka yang suka melihat deretan penampilan mode di karpet merah, tetapi menjadi lebih istimewa di tahun ini, terutama setelah 18 bulan pemutaran perdana dan upacara penghargaan dibatalkan akibat imbas dari pandemi. Dengan kembalinya Cannes 2021, bintang-bintang A-list dan tim penata gaya mereka berhasil menarik semua perhatian, tak terkecuali dengan aktris asal Prancis, Marion Cotillard, yang berhasil mencuri atensi di pertunjukan tadi malam ketika hadir mengenakan gaun rancangan Chanel yang mengilap.

Gaun menawan itu dibuat dengan layer renda dan hiasan berpayet perak, yang berasal dari salah satu koleksi adibusana terbaru, yang tepatnya dipresentasikan di koleksi musim panas lalu di tengah pandemi. Marion mengatakan bahwa begitu ia melihatnya, ia tahu ia harus memakainya segera setelah ada kesempatan.

"Ketika saya pertama kali melihat gaun ini di bulan Juli 2020, saat presentasi kecil dari koleksi couture yang tidak bisa ditampilkan di runway, saya langsung ingin memakainya," ujarnya kepada Bazaar. "Walaupun saya tidak tahu acara apa yang akan diadakan, tetapi segera setelah kami mendengar bahwa festival akan berlangsung, saya pikir Cannes adalah tempat terbaik untuk mengenakan gaun yang begitu spektakuler. Ini memiliki nuansa yang sangat artistik dan feminin, seolah-olah material perak itu dituangkan ke atas model renda. Ini hampir lebih seperti sebuah karya seni ketimbang gaun belaka, dan itulah yang saya sukai darinya."

Ya, kita semua pun pasti setuju bahwa gaun itu seperti sebuah karya seni. Menurut Chanel, dibutuhkan 322 jam untuk menciptakan gaun itu, yang menampilkan tiga jenis renda yang diposisikan di atas silk tulle berwarna putih, dengan efek mirror aluminium yang dibuat dengan metode melampirkan silikon di piring kaca dan memanaskannya di renda.

(Foto: Courtesy of Chanel)
(Foto: Courtesy of Chanel)

Level detail dan keahlian ahli tinggi inilah yang membuat koleksi haute couture begitu luar biasa – dan merupakan sesuatu yang disukai oleh Marion selama bertahun-tahun karena kemungkinannya yang tak terbatas, jelasnya.

"Haute couture selalu membuat saya terpesona karena ini lebih dari sekadar fashion. Ini memberi desainer, dalam hal ini Virginie [Viard], begitu banyak kebebasan untuk berkreasi karena tidak ada batasan. Ada sesuatu yang sangat artistik tentangnya, dan itu benar-benar mengekspresikan kepribadian dari sang desainer."

Tak lupa, Marion juga turut memuji tim yang bekerja di studio Chanel, dengan mengatakan bahwa ia "tercengang oleh semangat mereka" dan energi yang mereka pancarkan.

"Saya juga sangat tersentuh dan penuh emosi serta kegembiraan karena para penjahit yang membuat gaun yang saya kenakan untuk film yang saya bintangi Annette ketika menaiki tangga di Cannes," katanya tentang pemutaran perdana dari film yang ia bintangi tadi malam. "Itu selalu menjadi momen yang sangat luar biasa, karena tiba-tiba mereka melihat gaun itu dikenakan, dibuat secara khusus dengan mengukur orang yang akan memakainya, dan semuanya akhirnya masuk akal."

Ini adalah momen yang selama ini ditunggu-tunggu oleh sang aktris (dan seluruh tim di balik film barunya Annette) dan ia jelas sangat gembira karena akhirnya dapat merayakannya.

"Saya sangat antusias dengan festival ini dan untuk datang ke pembukaan tahun ini dengan film yang saya bintangi Annette, sebuah film yang mengajak orang untuk mengalami petualangan sinematografi yang hebat, dan ini membuat saya gembira," jelasnya. "Kami telah menunggu selama satu tahun untuk menayangkan film ini, kami seharusnya berada di Cannes tahun lalu, jadi ini adalah momen yang luar biasa untuk dapat kembali ke sini dan menyajikannya ke dunia yang perlahan-lahan hidup kembali, dengan keinginan dan kebutuhan akan seni."

(Penulis:Amy de Klerk; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)