Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Dedikasi Khusus Kepada Tekstur di Koleksi Dior Couture Musim Gugur/Dingin 2022

Maria Grazia Chiuri mengajarkan betapa tekstil, kerajinan tangan yang cermat, dan tekstur adalah fondasi sebuah busana adibusana yang bernilai tinggi.

Dedikasi Khusus Kepada Tekstur di Koleksi Dior Couture Musim Gugur/Dingin 2022

Setelah membawa kita menyaksikan sebuah presentasi megah di tengah stadion Panathenaic di Athena. Dior kembali mengajak kita menyusuri keindahan karya seni di museum Rodin, Paris untuk koleksi adibusana musim gugur/dingin 2021-2022. Kali ini, ia ingin memperingati fondasi terpenting koleksi adibusana yakni pemilihan tekstil yang tanpa cela, permainan tekstur yang kaya, dan kerajinan tangan penuh kecermatan yang apik.

Presentasi adibusana ini sendiri menjadi debut Dior menggelar pergelaran fisik setelah sebelumnya hanya melakukan presentasi digital akibat pandemi. Untuk koleksi ini sendiri, Maria mengacu kepada busana daywear dan bahan tweed yang kaya akan tekstur sekaligus akan menyempurnakan setiap langkah sang pemakai akibat proporsi tekstil yang apik. Estetika pada busana di koleksinya kali ini datang juga dari beragam motif checks, tweeds, dimensi, permainan strukstur yang inovatif. Konstruksi busana di koleksi ini kemudian disempurnakan oleh salah satu elemen yang tak kalah penting di koleksi adibusana yakni tenun dan sulam, yang tak semata dihadirkan sebagai penyegar mata namun juga sebagai sensori yang memuaskan indra peraba. Tekstur lain seperti lipitan dan bahan rajutan turut serta diolah oleh sang direktur kreatif untuk melengkapi narasi yang ingin ia sampaikan di koleksi ini.

Keputusan Maria mengusung segala tekstur yang kaya di koleksi ini, diawali oleh pengalaman Maria membaca buku karya seniman dan kurator tekstil Clare Hunter yang berjudul Threads of Life. Ia pun kemudian menjadikan buku tersebut sebagai inspirasi utama saat mendirikan koleksi musim gugur/dingin 2022 miliknya. Obsesinya terhadap tekstur di koleksi ini kemudian ia salurkan ke bagian latar belakang presentasi yang dipenuhi bordiran yang terinspirasi dari Salle aux Broderies yang berada di Colonna Palace, Roma. Ia mendapuk seniman Prancis Eva Jospin, untuk menciptakan bordiran terbaik sebagai latar belakang presentasi yang memiliki komposisi tekstil terbaik ini.

Untuk palet warna, Maria kembali mengacu kepada warisan sang rumah mode dengan menggunakan warna biru muda, nude, motif floral, serta look dengan bar jacket ikonis yang semuanya merupakan kesukaan pendiri rumah mode Dior, Christian Dior.

Berikut adalah ansambel lengkap dari koleksi adibusana musim gugur/dingin 2021-2022 persembahan Dior.

Perpaduan tweed dan alterasi motif checks hitam dan putih.

Mantel dengan perpaduan beberapa aplikasi motif floral sekaligus kegemaran sang pendiri, Christian Dior.

Eksplorasi motif tenun dan sulam di atas mantel berpotongan klasik.

Variasi sensori dari bahan tweed diikuti tambahan bulu dan dalaman bahan mesh yang memperkaya tekstur di keseluruhan ansambel.

Bar jacket yang merupakan warisan Christian Dior dipadankan dengan rok A line motif floral sebagai perayaan new look yang merupakan mahakarya sang rumah mode.


Mantel vest dari bahan tweed serta fringe dengan konstruksi apik yang mendukung setiap gerakan.

Rok lipat dari bahan tenun serta atasan menerawang bertabur fringe yang sensual.

Gaun dengan teknik lipitan yang paten dengan indah mengikuti derap langkah akibat permainan tekstur dan bahan yang tiada dua.

Gaun V dari bahan fringe yang akan memuaskan panca indera sang pemakai saat dikenakan.

Gaun bertabur 3D applique di atas tekstil menerawang bernapas romantis dengan tudung senada yang menyiratkan sisi misterius.

(FOTO: Courtesy of Dior)