Di antara sekian banyak jenis puasa dan diet, ada sebuah konsep yang tengah ramai dipraktekkan. Dikenal dengan istilah puasa atau diet intermittent, cara ini terbukti jitu.
Untuk soal turunnya berat badan, dapat dikatakan sudah merupakan bonus pasti bagi para pelaku diet intermittent. Jenis diet ini sempat menimbulkan pro dan kontra, mengingat intermittent tidak mengizinkan para pelakunya untuk mengonsumsi apapun dalam jendela waktu tertentu.
Berbagai penelitian pun dilakukan oleh berbagai pusat ilmiah hingga universitas ternama. Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata fakta membuktikan, para pelaku puasa intermittent jauh lebih sehat daripada sebelumnya.
Tekanan darah menjadi normal, gula darah menurun, bahkan ketajaman fokus berpikir hingga indera perasa dan penciuman pun meningkat drastis. Bagi Anda yang penasaran dengan diet atau puasa intermittent, berikut sejumlah fakta rangkuman Bazaar yang perlu Anda ketahui.
Jendela waktu 16/8
Jendela waktu merupakan pola mendasar dari konsep puasa atau diet intermittent. Anda harus menghitung dan membatasi waktu makan sekaligus puasa. Pola yang paling banyak diaplikasikan adalah jendela waktu 16/8.
Pola tersebut mengharuskan Anda menahan nafsu makan selama 16 jam penuh dan untuk 8 jam selanjutnya, silahkan memakan apapun yang diinginkan. Di kurun waktu 16 jam tersebutlah, tubuh akan memiliki cukup waktu untuk mencerna dengan sempurna dan hal ini berdampak baik bagi kesehatan. Akan tetapi, Anda masih diizinkan untuk meminum kopi hitam atau teh tanpa gula.
Menurunkan berat badan dengan cepat
Seperti Bazaar bahas sebelumnya, turunnya berat badan merupakan bonus tersendiri yang akan Anda dapatkan saat mulai menjalani puasa intermittent. Menahan nafsu makan pada awalnya tentu bukan merupakan hal mudah.
Hal ini diungkapkan oleh beberapa pelaku puasa intermittent. Sekitar kurun waktu seminggu atau 10 hari setelahnya, tubuh akan mulai menyesuaikan diri. Rasa lapar pun tidak akan terasa seperti saat pertama Anda memulainya. Turunnnya angka timbangan juga sudah terlihat.
Memperbaiki kadar kolesterol
Sebenarnya tidak hanya menurunkan kadar kolesterol, diet dan puasa intermittent juga mampu mengatasi masalah tekanan darah hingga gula. Waktu cukup yang diberikan bagi organ tubuh untuk rehat sekaligus bekerja memberikan efek baik bagi kesehatan.
Hasil nyata dari puasa intermittent ini juga telah dinyatakan akurat oleh beberapa lembaga ilmiah ternama. Mungkin Anda tertarik untuk dapat segera membuktikannya?
Meningkatkan ketajaman pikiran dan indera tubuh
Studi dari fakta ini didasarkan kepada spesies hewan buas yaitu Singa. Makhluk yang satu ini biasanya berpuasa selama kurun waktu tertentu, sebelum memutuskan untuk mencari mangsa selanjutnya.
Dalam kurun waktu puasa tersebut, seekor Singa dikatakan memiliki naluri penciuman, pendengaran, rasa, hingga kemampuan berpikir yang lebih tajam. Demikian halnya berlaku saat kita melakukan puasa intermittent.
Efek nyata mulai terasa sekitar dua minggu
Walaupun awalnya terasa berat, para pelaku diet dan puasa intermittent akan segera memperoleh hasil signifikan dalam kurun waktu minimal dua minggu. Sejumlah efek positif yang Bazaar sempat bahas barusan akan mulai terasa.
Tubuh juga mulai terbiasa dengan pola makan intermittent yang terus direpetisi setiap harinya. Berat badan menurun, kondisi kesehatan meningkat, ketajaman berpikir semakin terasah, dan kepekaan indera tubuh akan didapatkan para pelaku diet dan puasa intermittent.
Selamat mencoba dan segera membuktikannya!
(Foto: Courtesy of lightfieldstudios©123RF.com, Instagram @eatthisnotthat @kengeiger @_intermittent_fasting, @intermittentfasting)