Apa jadinya jika Eiffel Tower menjadi ganda? Karl Lagerfeld membuktikan hal tersebut tampak mudah untuk diwujudkan.
Berlokasi di Grand Palais, sebuah replika menara ikonis Paris tersebut menjadi instalasi megah yang menghiasi presentasi haute couture Chanel untuk musim gugur mendatang.
Seakan memunculkan kembali memorabilia kota yang dijuluki La Ville Lumière tersebut, Karl turut mempersembahkan atraksi busana bernuansa klasik yang sarat akan keanggunan seorang Gabrielle Chanel di era 20-an silam.
Tweed, leather dan feather memantapkan 64 look yang ia persembahkan kali ini. Presentasi haute couture musim gugur 2017 tersebut dibuka dengan langkah Faretta dalam balutan coat dress berpotongan tegas warna abu-abu, berwujud lonceng di area pinggul dan padanan puffy shoulders.
Palet favorit sang desainer menjuarai tampilan, sebut saja hitam, maroon, gradasi abu-abu, hingga navy blue yang dapat Anda lihat pada puluhan bouclé coat maupun evening gown.
Keseluruhan rancangan dikombinasi dengan aksesori boater hat berwujud tweed maupun bermaterial leather serta silk yang menawan juga patent leather boots dan anting mutiara berukuran besar.
Konstruksi masterpiece selanjutnya dapat Anda saksikan pada deretan look akhir, terutama evening look dengan sejumlah architectural gown berdetail art deco, aplikasi floral rosette hingga crystal detailing yang memberi injeksi klasik dan elegan seakan menghidupkan kembali pesona abad 20-an pada presentasi ini.
Sebagai finale, Camille Hurel menutup presentasi siang itu dengan sajian wedding gown berpalet putih, berhias pita besar di area bust serta floral rosette sebagai hair piece maupun hiasan pada bagian sleeve juga area dasar gaun bersiluet A-line ini.
(Foto: courtesy of Chanel)