
Setiap kali kita berpikir sudah tahu apa yang akan disuguhkan Miuccia Prada dan Raf Simons, mereka justru berbelok arah dan menghadirkan sesuatu yang baru, tak terduga, segar, dan relevan. Itulah yang terjadi pada peragaan busana Prada Spring/Summer 2026 untuk Menswear yang bertajuk “A Change of Tone”. Dalam suhu yang menyentuh 30 derajat di Milan, para tamu termasuk Harris Dickinson, Stormzy, hingga Win Metawin berkumpul di Deposito Fondazione Prada untuk melihat bagaimana rumah mode ini memaknai apa yang dibutuhkan dunia saat ini. Menurut duo kreatif legendaris di balik Prada, kita semua membutuhkan “pergeseran sikap.”
BACA JUGA: 5 Koleksi Tas Prada ‘Days of Summer’ Ini Siap Lengkapi Musim Panas Anda
Miuccia dan Raf menciptakan sebuah lanskap utopis: hamparan karpet bulu berbentuk bunga tersebar di lantai beton luas Fondazione Prada yang diterangi cahaya alami yang menyelinap masuk melalui jendela tinggi. Dari speaker, terdengar suara burung berkicau dan denting lonceng sapi, seolah membawa kita keluar dari ruang industri dan masuk ke dalam sebuah alam imajinasi yang damai.
Koleksi ini memantulkan suasana potret ikonis karya Rineke Dijkstra tahun 1993, yakni seorang remaja lelaki yang berdiri di pantai Odessa, Ukraina mengenakan celana renang marun yang sedikit kebesaran. Ia tampak rapuh, namun juga bermartabat dan penuh harga diri.
“Kami menginginkan perubahan nada,” ujar Miuccia setelah pertunjukkan. “Kebalikan dari agresi, kekuasaan, dan keburukan yang mendominasi dunia saat ini. Kami mencoba memberi kontribusi kecil melalui sesuatu yang tulus dan menyenangkan.”
Visi ini kemudian diterjemahkan ke dalam elemen-elemen desain yang terasa personal dan jujur, seperti celana pendek ultra-mini yang seolah menyambut panasnya bumi, topi jerami yang dibiarkan tertiup oleh angin, hingga motif bunga besar di atas satin yang melembutkan definisi maskulinitas. Berikut sederet item yang terlihat di koleksi Prada Spring/Summer 2026:
1. No Pants in Sights

Prada jelas bersiap menyambut musim panas ekstrem lewat koleksi Spring/Summer 2025. Penampilan pembuka memamerkan kemeja santai dengan motif matahari dan ombak, dipadukan dengan celana pendek supermini, bahkan lebih pendek dari versi celana pendek Prada Spring/Summer 2019 yang terkenal itu. Dengan kantong kargo di bagian depan, potongan ini benar-benar mendorong batas hemline. Dipadukan dengan alas kaki yang vibran dalam nuansa khas Prada seperti baby blue dan hijau zaitun, penampilan ini menangkap esensi musim panas tropis.
2. Statement Headwear

Aksesori kepala selalu menjadi karakter utama di runway Prada, ingat topi renang Fall/Winter 2024 Pria atau topi gaya menunggang kuda di koleksi Wanita Fall/Winter 2024? Kali ini, topi jerami anyaman menjadi elemen penutup dari tema nautikal dan musim panas Prada. Dengan warna-warna cerah dan semangat optimisme, topi-topi ini dirancang dengan anyaman longgar dan detail kulit yang dibiarkan menjuntai, memberi kesan angin laut dan kebebasan tanpa beban.
3. Rumbai, Rajutan, dan Garis-Garis Berani

Salah satu detail yang mencuri perhatian adalah benang-benang putih yang tampak sengaja dibiarkan keluar di kerah sweater rajut yang secara tak langsung menjadi pengingat halus bahwa di Prada, segala hal dirancang dengan tujuan. Rumbai-rumbai rajut juga menghiasi bagian lengan dan sisi pakaian, menciptakan tekstur yang seksi namun terasa alami dan penuh karakter.
Motif garis tampil berani dalam palet warna kontras seperti biru elektrik, merah gelap, dan warna-warna vibran—menginjeksi energi visual ke runway. Seperti jejak "keausan" yang muncul di boots koleksi Fall/Winter 2025, Miuccia dan Raf sekali lagi menghidupkan estetika pre-worn yang seolah membawa cerita dalam setiap lipatan kain. Walau koleksi kali ini mengusung semangat perubahan, kecintaan Prada terhadap siluet usang dan berani yang penuh makna tetap menjadi denyut nadi kreatif mereka.
4. Leather is Not Dead

Jangan kira musim panas menyingkirkan material kulit dari panggung utama. Prada justru menghadirkan jaket kulit dalam berbagai warna, mulai dari merah menyala yang eksentrik, hingga cokelat tua yang lembut. Potongannya bervariasi dari jaket biker bergaya retro hingga model yang lebih minimalis dan tailored, membuktikan bahwa bahan kulit bisa tetap relevan, bahkan di tengah musim panas yang membara.
5. Florals & Satin

Salah satu benang merah koleksi ini adalah pencampuran elemen maskulin dan feminin yang subtil namun kuat. Raf Simons yang dikenal dengan pendekatan gender-fluid-nya, menghadirkan floral print besar di atas busana satin mengilap. Sentuhan bunga ini terasa lebih dari sekadar dekoratif: mereka menjadi simbol keseimbangan, kelembutan, dan perlawanan terhadap stereotip.
BACA JUGA:
Koleksi Debut Duo Raf Simons & Miuccia Prada
Miu Miu Hadirkan Pesona Vintage Baru Lewat Koleksi Upcycled Catherine Martin