
Di balik gemerlap fashion show dan spotlight runway, arti kemewahan sedang berubah. Tidak lagi cuma soal bahan mahal atau desain rumit, tapi juga soal kesadaran: dari mana pakaian kita berasal dan ke mana perginya nanti. Di sinilah konsep upcycling kembali jadi sorotan, sebuah praktik lama yang sekarang bangkit sebagai bagian dari masa depan fashion. Lebih dari sekadar tren, ini adalah bentuk kepedulian dan kreativitas yang tidak kalah keren.
BACA JUGA: Perjalanan 25 Tahun Harper’s Bazaar Indonesia dalam Menyuarakan Gaya Lintas Generasi

Di Paris, Maison Margiela Artisanal lewat tangan John Galliano memperlihatkan bagaimana pakaian lama bisa diubah jadi karya haute couture yang emosional dan nyaris surealis. Koleksi MM6 Pre-Fall 2025 juga menawarkan reinterpretasi jas dan kemeja klasik agar lebih relevan dengan gaya hidup sekarang. Marine Serre tidak ketinggalan, dengan gaun dari 500 tali jam tangan bekas yang dipakai Hailey Bieber, membuktikan bahwa barang bekas pun bisa jadi super stylish.
Di Jepang, Chitose Abe dari Sacai memakai potongan deadstock dari koleksi lama untuk menciptakan siluet hybrid khasnya. Sementara Balenciaga, walau tidak secara eksplisit menyebut bahan daur ulang, tetap menunjukkan arah desain yang lebih regeneratif. Intinya: makin banyak desainer yang melihat ulang bahan-bahan lama dan memberinya arti baru.

Label independen juga ikut ambil bagian. Marni tampil dengan koleksi dari bahan pre-loved dan Collina Strada dari New York terus bereksperimen dengan tekstil daur ulang yang fun dan berani.
Di Indonesia, semangat ini juga hidup. Toton Januar lewat koleksi Puing Ingatan memadukan batik, tenun, dan material daur ulang jadi busana modern yang sarat makna. Sementara Sejauh Mata Memandang hadir dengan koleksi Republik Sebelah Mata yang memadukan seni, budaya, dan fashion lewat bahan deadstock dan teknik pewarnaan alami.

Upcycling kini bukan cuma soal etika, tapi juga jadi cara baru bercerita. Karena dalam setiap sisa, ada potensi. Dalam setiap kain lama, ada kesempatan untuk lahir kembali.
BACA JUGA:
Memaknai Gegap Gemipta Perayaan Seperempat Abad Harper's Bazaar Indonesia
Membenah Tubuh, Pikiran, dan Emosi Lewat Beragam Metode Detoks