Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Oppo Warnai 7 Foto Hitam Putih Ikonis Dunia Tenis dalam Kampanye Courting The Colour untuk Memperingati Penyelenggaraan Turnamen Wimbledon

Lihat di sini foto-foto legendaris apa saja yang diubah menjadi penuh warna

Oppo Warnai 7 Foto Hitam Putih Ikonis Dunia Tenis dalam Kampanye Courting The Colour untuk Memperingati Penyelenggaraan Turnamen Wimbledon

Setelah sempat dibatalkan di tahun 2020 karena pandemi Covid-19, euforia turnamen tenis Wimbledon akhirnya kembali dapat dirasakan tahun ini. Berlangsung di All England Lawn Tennis and Croquet Club, kejuaraan tenis tertua di dunia tersebut berlangsung mulai tanggal 28 Juni 2021 hingga 11 Juli 2021, menyajikan pertandingan antar pemain unggulan seperti Roger Federer, Novac Djokovic, dan Serena Williams yang akan memperebutkan piala bergengsi turnamen tenis internasional.

Untuk menyemarakkan penyelenggaraan kembali ajang Grand Slam ini, Oppo selaku mitra resmi untuk Wimbledon meluncurkan kampanye Courting the Colour. Di sini perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut berkolaborasi dengan Getty Images untuk menghidupkan kembali momen bersejarah dan ikonis dari dunia tenis. Caranya yakni dengan mengubah foto-foto turnamen tenis tempo dulu yang masih hitam putih menjadi foto-foto berwarna lewat kecanggihan teknologi pencitraan Oppo atas dasar keyakinan bahwa teknologi dapat menyampaikan emosi dari gambar secara jelas.

Pemain tenis legendaris, Greg Rusedski, merupakan salah satu pembicara yang hadir dalam acara virtual launch kampanye dan pameran Oppo Courting the Colour yang diadakan di sebuah workshop di London. Ia menyampaikan, "Penyelenggaraan kembali turnamen Wimbledon harus dirayakan dan salah satu cara yang terbaik adalah menjelajahi berbagai momen ikonis yang telah terjadi dalam sejarah tenis. Pameran Courting the Colour berhasil memberikan warna pada foto-foto tempo dulu yang berusia lebih dari 80 tahun dan menjadikannya tampak seperti baru diambil kemarin, menghadirkan perspektif baru, dan menghidupkan kembali momen tersebut."

Tujuh foto yang diproses sedemikian rupa oleh Getty Images untuk diberi warna itu kemudian ditampilkan pada pameran Courting the Colour. Bukan sembarangan, foto-foto tersebut menampilkan para petenis legendaris beserta momen-momen yang memiliki catatan histori dalam dunia tenis, mulai dari perubahan fashion hingga perubahan stereotip atlet wanita.

Althea Gibson

Pertama adalah Althea Gibson, petenis wanita Afrika-Amerika pertama yang memenangkan turnamen Wimbledon di tahun 1957 usai mengalahkan pemain asal Amerika Serikat, Darlene Hard. Dalam foto ini mereka tampak berjalan berdampingan meninggalkan lapangan.

Arthur Ashe

Selain Althea Gibson, pameran ini juga menampilkan wajah petenis pria Afrika-Amerika pertama yang memenangkan kejuaraan Wimbledon di tahun yang sama yakni Arthur Ashe. Di sini ia tampak berjabat tangan dengan petenis legendaris Amerika, Jimmy Connors.

Helen Jacobs

Ketiga adalah foto Helen Jacobs yang diambil pada tahun 1934 saat ia berada di Roland Garros. Petenis Amerika Serikat tersebut merupakan atlet wanita pertama yang mengenakan celana pendek di Wimbledon dan mempopulerkannya sebagai pakaian bertanding untuk wanita. Aksinya mampu mengubah mode dalam dunia tenis.

Fred Perry

Nama Frederick John Perry tidak hanya dikenal sebagai legenda tenis asal Inggris namun juga penggagas lini pakaian Fred Perry. Dalam foto yang diambil pada tahun 1934 ini, Fred (kiri) yang terlihat mengenakan kemeja yang ia desain sendiri tengah bersalaman dengan John Crawford.

Suzanne Lenglen

Selain populer sebagai bintang tenis wanita non English speaker pertama yang memenangkan turnamen Wimbledon di tahun 1919, Suzanne juga merupakan salah satu pelopor mode. Tidak lagi menggunakan korset, petenis atletis asal Prancis tersebut tampil berbeda dengan mengenakan rok lipit sutra di atas lutut yang dipadukan dengan cardigan sleeveless. Ia juga mengenakan bando dari kain tule yang kemudian dikenal dengan nama Lenglen Bandeau dan sepatu karet yang dinamai Lenglen shoes.


All England Croquet Club

Yang keenam adalah foto para anggota All England Croquet Club yang diambil di luar paviliun Wimbledon pada tahun 1870. Tujuh tahun kemudian setelah turnamen tenis Wimbledon pertama diadakan, klub ini berganti nama menjadi The All England Croquet and Lawn Tennis Club.

Wimbledon pasca Perang Dunia II

Pandemi Covid-19 bukanlah satu-satunya peristiwa yang pernah menghentikan turnamen Wimbledon. Kompetisi ini sempat terhenti karena Perang Dunia II pecah dan kemudian kembali diselenggarakan pada tahun 1946. Foto yang terakhir ini mengabadikan momen Pauline Betz dan John Edward "Budge" Patty di lapangan. Jika Anda perhatikan lebih dekat, terlihat bagian belakang arena yang rusak akibat serangan The Blitz oleh pasukan Jerman terhadap Inggris. 

Munculnya foto-foto yang penuh warna tersebut selaras dengan kecanggihan yang diusung oleh ponsel keluaran baru Oppo yakni Oppo Find X3 Pro, yang mana layarnya dapat menampilkan satu miliar warna sehingga memungkinkan pengguna untuk merasakan dan melihat sesuatu dengan cara yang berbeda. Tidak hanya menerapkan dasar-dasar dalam aspek Colour, Retain, dan Deviation yang dapat meningkatkan akurasi gambar, Oppo juga berambisi dengan menerapkan Full Path Colour Management System untuk pertama kalinya pada Oppo Find X3 Pro. Full Path Colour Management System merupakan sistem manajemen di industri smartphone yang menghadirkan Full DCI-P3 wide gamut dan kedalaman warna 10-bit, mulai dari pengambilan dan penyimpanan gambar hingga saat menampilkannya pada layar.

Courting the Colour merupakan bagian dari serangkaian kegiatan kampanye Oppo Play With Heart yang diselenggarakan untuk membawa penggemar lebih dekat dengan olah raga, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini. Selain menginisiasi kampanye ini, Oppo juga menyediakan akses eksklusif behind the scenes, merilis wallpaper dan ikon smartphone edisi khusus Wimbledon, serta menyajikan rubrik berita khusus turnamen Grand Slam.

(Foto courtesy of Oppo)