Di zaman yang serba digital, salah satu kelebihan yang mungkin ditawarkan oleh digitalisasi ini adalah luasnya akses ke informasi. Namun sadarkah Anda dibalik keuntungan ini ada juga dampak negatif yang tak jarang sering dialami oleh masyarakat yaitu terkaman misinformasi.
Belum lagi di era pandemi ini, efek dari berita hoaks memiliki dampak yang sangat luas bagi masyarakat. Seperti yang diutarakan oleh Semuel Abrijani Pangerapan yang merupakan Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo RI, selama setahun terakhir, tepatnya di masa pandemi, Kemkominfo berhasil menemukan ribuan misinformasi atau hoaks yang sangat meresahkan.
Untuk itu sangat penting bagi masyarakat luas agar dapat mengerti dan mengetahui mana berita yang benar adanya dan mana berita yang hanya mengandung hoaks. Berikut Semuel membagikan tiga tips singkat yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat menghindari berita hoaks:
1. Cari tahu sumbernya
Apapun yang Anda baca di dunia maya itu sebenarnya tidak dapat dipercaya sampai Anda percaya sumbernya. Untuk itu kita perlu mengetahui sumbernya dan mengetahui siapa yang menulis dan di website mana.
2. Cari liputan lain dengan topik yang sama
Jangan pernah mengandalkan dari satu sumber saja. Anda perlu memverifikasi informasi yang Anda dapatkan di media-media lain yang dapat dipercaya. Jika misalnya berita yang Anda baca tidak ada di media-media lain yang menceritakan kisah yang serupa, maka di saat inilah Anda perlu mulai curiga akan keabsahan berita tersebut.
3. Cek dengan pemeriksa fakta
Apabila tips pertama dan kedua belum cukup memenuhi, Anda bisa cek melalui Google’s Fact Check Explorer. Saat ini sudah ada 100 ribu lebih verifikasi yang sudah dilakukan oleh Google.
Baca juga:
(Foto: Courtesy of Instagram @hadicahyono)
- Tag:
- internet
- dunia maya
- hoaks