Kembali menyapa para penonton setianya di acara Brunch with Dave Hendrik yang disiarkan lewat akun Instagram resmi majalah Harper's Bazaar Indonesia (@bazaarindonesia), untuk episode minggu ini, Dave Hendrik kedatangan sosok tamu yang sangat istimewa dan multitalenta, yaitu musisi dan aktris Titi Radjo Padmaja.
Tak hanya dikenal dengan segudang prestasi yang telah ia torehkan dengan karya-karyanya, Titi yang seperti banyak orang kenal memiliki kecintaan yang besar pada warisan budaya Indonesia (terbukti dari acara Tedak Siten yang baru ia gelar untuk putra bungsunya, sebuah upacara yang biasa digelar untuk memberi penghormatan dan pengenalan alam dan bumi kepada anak ketika baru pertama kali mulai menginjakkan kaki) spesial hadir di episode minggu ini untuk berbagi kisah seputar kehidupannya, termasuk perjuangannya agar bisa menggapai impiannya untuk mendalami dunia musik walaupun terhalang restu orang tua.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari simak perbincangan antara Dave dan Titi di bawah ini, termasuk saran yang Titi berikan bagi Anda yang mungkin saat ini sedang berada di antara dilema untuk menemukan passion Anda yang sesungguhnya:
“Kamu tuh berarti memang dari dulu selalu punya cita rasa yang berbeda ya, tidak hanya sekadar dari pakaian, tapi aku baca juga dan dikasih tahu dari Sabrina dari sekolah pun kamu dari dulu juga sudah ‘berbeda’ ya Ti ya, sekolahnya ekonomi tapi balelo belajar drum?” tanya Dave membuka perbincangan.
“Ya, sempat sekolah ekonomi, lalu ambil kuliahnya S1-nya musik, aku Bachelor of Music di Institut Musik Daya Indonesia….” Titi mulai bercerita.
“Nah, Ti sebetulnya siapa yang memengaruhi kamu sehingga akhirnya kamu so into music?” tanya Dave.
“...Aku bertemu dengan seseorang waktu itu yang juga musisi yang juga memengaruhi aku di bidang musik….”
“Ti, yang aku juga ingin tahu, kan sekarang sudah banyak dari adik-adik kita yang sebentar lagi akan lulus SMA dan sedang mencari passion mereka di kuliah, apa yang bisa Titi bagi kepada mereka karena kan seperti kamu kuliahnya ekonomi, namun ternyata menemukan passion kamu di musik, terus putar haluan, what can you share to them to be able to find their truest passion in life or education?”
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dave, Titi pun mulai bercerita mengenai perjuangannya untuk bisa mewujudkan keinginannya untuk bermusik, walaupun sempat ditentang oleh orang tua, “Oke, kita itu kadang-kadang tidak selalu gampang untuk memilih apa yang kita mau. Ada faktor luar seperti dari orang tua, keluarga, kakak-kakak itu kadang-kadang ikut memutuskan hidup kita…Maksudnya mungkin baik, nah, untuk membuktikannya sebenarnya adalah dengan kita harus menunjukkan bahwa kita itu cinta sekali dengan apa yang kita lakukan. Mungkin kadang-kadang orang tua tidak setuju, tapi harus diikuti dengan pertanggungjawaban dari kita bahwa ini yang kita lakukan bukanlah sesuatu yang aneh-aneh. Iya, jadi kan orang tua ku tidak setuju dulu, dan mungkin dulu kan kita tidak paham dengan maksud mereka, tapi aku hanya fokus dengan berkata: ‘Pa, aku benar-benar cinta sama musik, dan paling tidak aku mencintai apa yang aku kerjakan sekarang dan aku buktikan bahwa aku tidak aneh-aneh dan papa mungkin pasti takut ya oh kalau musisi itu pasti pulangnya malam, gaulnya sama siapa, tapi aku bilang enggak pa, aku akan buktiin kalau aku lurus.',
Selama kamu benar-benar yakin bertanggungjawab semua ada jalannya.
"...terus akhirnya aku selesaikan studi, dan orang tuaku melihat bahwa aku banyak perubahan, dan banyak prestasi-prestasi, lama-lama orang tua itu jadi luluh juga, jadi kalau memang aku ingin, kamu harus tunjukkan, tidak hanya berkata this is what I want, I don’t care tapi harus bertanggung jawab. Dan waktu itu aku juga tidak dikasih uang sama papa karena mereka kan tidak setuju aku kuliah musik, jadi aku cari uang sendiri, aku ‘ngamen’ dulu di Starbucks, di restoran-restoran, di hotel untuk bayar uang sekolah. Jadi memang harus ada perjuangan itu biar orang tua melihat bahwa anak memang sungguh-sungguh gitu dan Alhamdulilah kan memang lurus-lurus aja jalannya jadi orang tua juga senang. Selama kamu benar-benar yakin bertanggungjawab semua ada jalannya.”
“Betul banget dengan apa yang dikatakan oleh Titi bahwa hidup kadang-kadang kita selalu mendapat titipan-titipan pesan untuk menyenangkan hati orang tua, menyenangkan keluarga sehingga ketika menentukan keputusan-keputusan major dalam hidup kita, seperti memilih pendidikan itu juga ya kadang-kadang kita tidak melakukannya untuk kebahagian kita sendiri,” imbuh Dave setelah mendengar kisah yang dibagikan oleh Titi. Kemudian, Dave pun masuk lebih jauh dengan bertanya mengenai apa yang berubah dari kehidupan ibu dua anak ini terutama semenjak pandemi terjadi, “Kemudian bicara mengenai adjustment, apakah ada yang Titi rasakan karena pandemi ini?”
“Karena pandemi ini sebenarnya seperti banyak orang rasakan pasti hubungan kekeluargaan lebih dekat ya, karena mostly menghabiskan banyak waktu bersama keluarga di rumah. Terus aku lebih fokus ke diri juga, walaupun anak-anak sudah pasti ya. Tapi untuk diri sendiri aku ternyata bikin studio sendiri di rumah, jadi ternyata aku bermusik kembali dan bulan depan aku ingin keluarkan single (jadi promosi deh), bulan depan show ya pokoknya ini hasil kerja keras aku sendiri, kalau biasa dulu bikin musik selalu ada partner, semua dibantuin, maksudnya dulu kalau tidak berdua, bertiga, but now I did it on my own,” bagi Titi.
Nantikan video perbincangan lengkap Dave Hendrik dengan Titi Radjo Padmaja dalam episode Brunch with Dave Hendrik yang akan tayang segera di kanal YouTube Harper's Bazaar Indonesia.
Baca juga:
(Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia, @titiradjopadmaja)