Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Meghan Markle Kembali Lakukan Wawancara untuk Membahas Inspirasi Dibalik Karya Buku Anak Perdananya, The Bench

The Duchess of Sussex berbicara kepada NPR tentang buku anak-anak terlarisnya, The Bench.

Meghan Markle Kembali Lakukan Wawancara untuk Membahas Inspirasi Dibalik Karya Buku Anak Perdananya, The Bench

Meghan Markle berbicara secara terus terang dalam wawancara lain.

Pada Hari Ayah, Duchess of Sussex muncul di NPRWeekend Edition untuk berbicara tentang buku anak-anak terlarisnya dengan judul The Bench, yang terinspirasi oleh suaminya, Pangeran Harry, dan hubungannya dengan putra mereka, Archie Harrison.

Episode lengkapnya pasti layak untuk didengarkan, tetapi berikut adalah beberapa sorotan utama dari wawancara yang menarik untuk Anda ketahui setidaknya sampai akhrinya Anda menemukan waktu luang untuk benar-benar menyaksikan serta menyimak perbincangan lengkapnya. 

HADIAH UNTUK HARI AYAH YANG JADI INSPIRASI BUKU THE BENCH:

Dalam wawancara itu, Meghan mengungkapkan bahwa The Bench terinspirasi langsung oleh hadiah Hari Ayah yang ia beli untuk Pangeran Harry di tahun 2019— sebuah bangku dengan plakat berisi puisi yang ia tulis sendiri: "Ini bangkumu / Di mana kehidupan akan dimulai / Untuk Anda dan putra kami / Bayi kami, keturunan kami."

"Seperti kebanyakan dari kita, Anda tentu pernah merasa kebingungan mengenai apa yang akan Anda dapatkan sebagai hadiah? Dan saya pikir saya hanya menginginkan sesuatu yang sentimental dan dapat menjadi tempat baginya bersama putra kami."

TENTANG KEHIDUPAN IA DAN HARRY YANG AKHIRNYA BERHASIL MASUK KE THE BENCH:

"Saya sering menemukan, dan terutama dalam masa satu tahun terakhir ini, saya pikir ada begitu banyak dari kita yang menyadari banyak hal yang dapat terjadi dalam kesunyian. Dan bagi saya adalah menonton mereka dari luar jendela dan melihat [suami saya] menidurkan bayi kami dalam gendongannya atau, Anda tahu... misalnya dari pengalaman hidup itu, dari pengamatan saya merupakan hal-hal yang saya masukkan dalam puisi ini.... Jadi ini benar-benar hanya tentang tumbuh dengan seseorang dan memiliki hubungan yang dalam sehingga di saat baik maupun buruk, Anda tahu bahwa Anda memiliki orang ini."

INI ALASAN MENGAPA PENTING BAGINYA UNTUK MEMBUAT BUKU INI INKLUSIF:

“Saat tumbuh dewasa, saya sangat ingat bagaimana rasanya tidak melihat diri terwakili. Setiap anak atau keluarga mana pun mudah-mudahan dapat membaca buku ini dan melihat diri mereka di dalamnya, apakah itu melihat mereka dengan kacamata, memiliki freckles,  bentuk tubuh yang berbeda atau etnis serta agama yang berbeda."

(Penulis:Kayleigh Roberts; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)