Duke dan Duchess of Sussex telah dipilih sebagai bangsawan "paling dihormati", setelah Ratu Elizabeth, oleh kaum muda.
Sebuah survei terhadap anak berusia 13 hingga 25 tahun menunjukkan bahwa Ratu Elizabeth adalah anggota kerajaan yang paling dihormati dengan perolehan angka 26 persen suara, kemudian diikuti oleh Pangeran Harry dan Meghan dengan angka 21 persen. Sedangkan Duke dan Duchess of Cambridge meraup 11 persen suara.
Para responden mengungkapkan bahwa mereka adalah penggemar Harry dan Meghan karena "mereka memiliki sifat yang berani dan tangguh, bahkan ketika ada yang salah, mereka tetap bertahan", lapor The Independent.
Survei ini dipimpin oleh badan amal Stem4, yang berjuang untuk kesehatan mental yang positif pada kaum remaja. Dr Nihara Krause selaku CEO di stem4, menjelaskan dalam sebuah pernyataan: “Untuk mendapatkan rasa hormat dari orang-orang muda saat ini, Anda tidak perlu mencari uang atau memiliki penampilan yang bagus."
“Namun jauh lebih penting bagi Anda untuk menunjukkan keberanian, ketangguhan, dan kasih sayang bagi orang lain dan alam. Dan ini tentu kualitas yang dimiliki oleh Ratu Elizabeth dan beberapa nama lain yang masuk dalam daftar seperti David Attenborough dan Marcus Rashford.”
Duke dan Duchess of Sussex telah menghadapi kritik oleh pers setelah menjauh dari tradisi kerajaan dan mundur dari posisi mereka sebagai anggota senior keluarga kerajaan.
Dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey yang siar awal tahun ini, Meghan berbagi tentang kesehatan mentalnya selama menjadi anggota keluarga kerajaan senior dan bahkan sempat memiliki pikiran untuk bunuh diri ketika mengandung anak pertamanya.
Pada titik terendahnya, ia mengatakan ia "tidak ingin hidup lagi" dan menjelaskan bagaimana keluarga kerajaan dengan tegas melarangnya untuk mencari bantuan psikiater, karena itu "tidak akan baik untuk institusi".
"Saya pergi ke salah satu orang paling senior untuk mendapatkan bantuan," jelas Meghan. "Saya menceritakan ini karena, ada begitu banyak orang yang takut untuk menyuarakan bahwa mereka membutuhkan bantuan, dan saya tahu betapa sulitnya untuk tidak hanya menyuarakannya tetapi juga diberitahu untuk bungkam."
Ia menambahkan bahwa ia merasa malu dengan perasaannya: "Saya benar-benar malu untuk mengatakannya pada saat itu, dan malu untuk mengakuinya kepada Harry, terutama karena saya tahu berapa banyak kerugian yang ia derita."
(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)