Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Meryl Streep, Anne Hathaway, dan Para Pemeran The Devil Wears Prada Reunian untuk Berbincang Tentang Film Ikonis Tersebut

Dalam reuni yang diselenggarakan oleh Entertainment Weekly, para bintang berbagi pengalaman syuting mereka dan merenungkan pesan budaya abadi dari film hits tersebut.

Meryl Streep, Anne Hathaway, dan Para Pemeran The Devil Wears Prada Reunian untuk Berbincang Tentang Film Ikonis Tersebut

Reuni karyawan kerja resmi berlangsung di majalah Runway.

Pemeran dan kru dari film ikonis yang rilis di tahun 2006 dengan judul The Devil Wears Prada kembali bersatu "dalam satu ruangan" menjelang peringatan 15 tahun film tersebut untuk edisi Juli dari media Entertainment Weekly. Sepanjang pertemuan yang dilangsungkan secara jarak jauh, sutradara David Frankel dan bintang-bintang seperti Meryl Streep, Anne Hathaway, Emily Blunt, Stanley Tucci, dan lainnya berbagi pengalaman paling berkesan mereka saat syuting dan juga membahas relevansi sosial drama hits tersebut dengan kehidupan hari ini.

"Kencangkan pinggangmu!" tulis media tersebut di Instagram. "#DevilWearsPrada yang dibintangi oleh Meryl Streep, Anne Hathaway, Emily Blunt, Stanley Tucci, dan masih banyak lagi telah kembali bertemu untuk sesi obrolan dalam rangka memperingati 15 tahun sejak pertama kali film tersebut dirilis serta akhir alternatif film, pertemuan dengan Anna Wintour, dan masih banyak lagi."

Para pemeran, kru, dan moderator Joey Nolfi mengenang kembali tema abadi dari film tersebut yang membahas hal seputar kapitalisme dan hubungan tidak sehat yang bisa kita semua miliki dengan pekerjaan kita. Mereka juga membahas bagaimana film tersebut menggambarkan standar ganda bagi perempuan dalam posisi dominan, yang secara simbolis tercermin dalam karakter pemenang Golden Globe, Meryl Streep yang berperan sebagai pemimpin redaksi majalah Runway yang tangguh, Miranda Priestly.

"Penting bahwa ia tidak hanya menjadi bos yang sulit untuk dihadapi, tetapi juga ia merupakan penggambarkan sosokyang biasanya dilayani dan untuk tujuan yang lebih besar," ungkap penulis skenario Aline Brosh McKenna ketika menggambarkan tentang karakter Miranda. "Ia benar-benar menghormati mode dan majalah, dan itu semacam 'hal yang suci' untuknya."


The Devil Wears Prada
amazon.com
4,99 dolar (72.355 rupiah)

"Saya pikir alasan mengapa (film) ini dibuat dan dirilis adalah karena itu terjadi pada saat tertentu—ketidaknyamanan dengan kenyataan bahwa wanita yang menjadi bos mereka," ungkap Meryl. "Ini adalah film pertama yang pernah saya mainkan ... yang memperlihatkan bahwa pria yang mendatangi saya dan berkata, 'Saya tahu bagaimana perasaan Anda.'"

Emily yang turut bergabung dalam proyek ini juga turut menambahkan, "Ia memang memberi kita karakter yang banyak dijadikan inspirasi, untuk bisa tidak kompromi, tangguh, apa adanya, jujur, tanpa basa-basi untuk menyampaikan apa maksud Anda tanpa menyakiti siapa pun, atau menyinggung siapa pun, yang menurut saya adalah sesuatu yang lebih mudah dilakukan oleh para pria."

Film ini juga memainkan peran penting dalam diskusi yang sedang berlangsung saat ini seputar kebencian terhadap wanita yang terinternalisasi di tempat kerja yang kerap kali menjadi sasaran. "Masyarakat kita telah dikondisikan untuk melihat dunia melalui mata laki-laki," ungkap Stanley. "Namun sekara ini, khususnya di bioskop, sastra dan (film) mulai membuat perubahan."

(Penulis: Sabrina Park; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)