Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Miliki Artwork Edisi Terbatas Persembahan Seniman Ternama

Sebagai bagian dari program #BazaarDukungSeniman, Bazaar menyediakan platform untuk para seniman freelance menjual karya saat pandemi.

Miliki Artwork Edisi Terbatas Persembahan Seniman Ternama

Di tengah pandemi ini, seluruh pekerja di berbagai bidang pun turut terpengaruh salah satunya adalah para pekerja kreatif seperti seniman, fotografer, hingga model.

Menyikapi hal ini, dibutuhkan gerakan yang dapat saling mendukung dan menyalurkan semangat kepada para pekerja kreatif terutama para freelancer dan menanggapi hal tersebut, Bazaar kemudian menginisiasikan #BazaarDukungSeniman dengan mengajak tujuh seniman kontemporer Indonesia untuk melakukan apropriasi karya terhadap foto mode bidikan fotografer ternama Tanah Air yang pernah dihadirkan di majalah cetak Harper's Bazaar Indonesia untuk kemudian ditransformasikan menjadi sebuah pajangan art print.

Art print yang diproduksi secara terbatas ini melibatkan seniman-seniman Indonesia seperti Arkiv Vilmansa, Cinanti Astria Johansjah, Nurrachmat Widyasena, Antonio Sebastian Sinaga, Theresia Sitompul, Maharani Mancanegara, dan Rega Ayundya Putri.

Melalui art print buatan mereka, ketujuhnya merespons karya-karya fotografer kecintaan Harper's Bazaar Indonesia yakni Nicoline Patricia Malina, Agung Kurniawan, Hadi Cahyono, Kay Moreno, dan Raja Siregar. Yang seluruhnya pernah berkontribusi dalam menciptakan karya dalam format fashion spread untuk majalah Harper's Bazaar Indonesia.

Sekumpulan fashion spread yang seluruhnya di styling oleh Michael Pondaag, selaku Fashion Director Harper's Bazaar Indonesia tersebut kemudian digubah oleh ketujuh seniman dengan menyiratkan elemen penuh harap, optimisme, dan revolusioner yang menyuarakan identitas mereka sebagai pekerja seni.

Berikut daftar kedelapan karya yang seluruhnya hanya diproduksi sebanyak 10 kopi/karya dan dapat Anda miliki untuk memberikan sentuhan baru di sudut rumah atau ruang kantor Anda yang dapat Anda miliki.

1. Flower in the Window - Arkiv Vilmansa x Kay Moreno

Seniman Arkiv Vilmansa dikenal dengan garis abstrak ekspresionisme di dalam karyanya serta kerap menggunakan rentang warna pop yang vibran layaknya ilustrasi gabungan antara goresan kartun dan efek pop art yang hidup.

Di art print yang merupakan bentuk respons terhadap karya fotografer Kay Moreno produksi tahun 2006 ini, Arkiv ingin mengajak siapapun yang melihatnya agar merenungi masa lalu dan mencoba menjadi lebih di masa depan. Menggunakan simbol bunga dengan warna yang dinamis, Arkiv menjadikan bunga merekah sebagai bentuk ledakan kebaikan penuh warna.

Arkiv Vilmansa merupakan seniman yang lahir pada tahun 1979, dan sudah menekuni dunia seni sejak tahun 2010. Sejak dirinya terjun ke dunia seni rupa, Ia telah berhasil membuat karya-karyanya ditampilan di ekshibisi yang diselenggarakan oleh Mae Gallery Tokyo, Jepang; Young Art Group Show Taipei,Taiwan; dan Vivi Yip ArtRoom Jakarta, Indonesia. Sementara itu, fotografer Kay Moreno sendiri adalah fotografer mode dibawah naungan Moreno photography yang telah lama banyak bekerja sama memproduksi fashion spread maupun cover majalah Harper's Bazaar Indonesia.

Judul: Flower in the Window

Ukuran: 92 x 60 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

2. Homage - Cinanti Astria Johansjah x Hadi Cahyono

Bertajuk Homage, karya yang kaya akan warna dan sangat ekspresif ini menonjolkan alur cerita kehidupan yang sering kali melupakan hal-hal kecil yang sederhana. Imajinasi yang jenaka dan penuh selebrasi di alam pikiran Cinanti Astria Johanshah terkuak saat mengupayakan opresiasi terhadap karya spread bidikan Hadi Cahyono yang menampilkan headpiece rancangan desainer Rinaldy Yunardi.

Nuansa ekletik dengan adanya hewan-hewan sebagai representasi estetika fauna yang indah dan menawan ini, awalnya merupakan potret mode yang diproduksi Harper's Bazaar Indonesia pada tahun 2015. Pulasan warna yang segar dan menyegarkan mata di art print karya sang seniman, dapat berfungsi sebagai unsur penyemangat di dalam suatu ruangan.

Cinanti Astria Johanshah yang akrab dipanggil Keni, adalah seniman wanita dengan latar belakang studi desain grafis di Institut Teknologi Bandung. Identitas karyanya ditampilkan lewat kegemarannya menggunakan cat air sebagai media lukis, lewat karyanya ia kerap menjadikan imajinasi bebas sebagai fokus utama.

Judul: Homage

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

3. Y / B / W / G - Nurrachmat Widyasena x Hadi Cahyono

Mengusung tajuk Y/B/W/G yang merupakan singkatan dari Yellow Blue White Girl, seniman kontemporer Nurrachmat Widyasena mengangkat filosofi wabi-sabi dari Jepang ke dalam art print buatannya.

Dengan mengolah potret bidikan fotografer Hadi Cahyono, Nurrachmat mengungkap visual wabi-sabi versi dirinya dan merepresentasikannya lewat bentuk simetris dan garis subtil yang terpancar dengan selaras di busana yang dikenakan sang model. Kombinasi semburat warna biru muda dan kuning di karyanya, menyingkap aura minimal dan dinamis yang kaya akan suara tanpa berlebihan sehingga art print ini dapat menjadi bumbu penunjang ruangan monokromatis. 

Nurrachmat Widyasena adalah seniman yang berbasis di Bandung, di dalam karya-karyanya ia kerap berfokus di teknik pembuatan print, instalasi, dan lukisan. Unsur jenaka di dalam karya-karyanya adalah caranya berkomunikasi dengan identitasnya sebagai seniman yang gemar menyampaikan unsur realita dan fantasi secara seimbang. Selama kariernya, ia telah terpilih menjadi artist residency untuk Nafas Residency, Yogyakarta dan The Bluecoat, Liverpool, Inggris.

Judul:  Y / B / W / G

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

4. Care for Each Other #2 - Theresia Sitompul x Kay Moreno

Di dalam karya-karya Theresia Sitompul, alam memainkan peranan penting sebagai penujang pesannya untuk para penikmat karya. Ketika menyikapi pandemi, Theresia turut ingin menunjukkan kepada banyak orang betapa alam sering kali dipandang sebelah mata dan terlupakan. Baginya, alam sudah menghadirkan banyak keindahan di hidup kita dan ini saatnya manusia tidak hanya peduli ke sesama manusia namun juga kepada alam sekitar.

Bertajuk Care for Each Other #2, art print ini digarap menggunakan potret editorial bidikan fotografer Kay Moreno yang menampilkan sosok model ternama Tanah Air, Reti Ragil. Napas etnik tradisional khas Indonesia tak lupa diinfusi oleh Theresia di dalam print tersebut dengan menambahkan ilustrasi headpiece tradisional yang megah.

Theresia yang memiliki nama lengkap Theresia Agustina Sitompul merupakan seniman seni kontemporer Indonesia yang menempuh studi seni di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Theresia yang akrab dipanggil Tere, juga pernah mencorengkan prestasi sebagai "Young Artist Award, ArtJog 2013" Yogyakarta (2013). Karyanya pun juga sudah mulai melebar ke mancanegara yang salah satunya di S Bin Art Plus, Singapura; Richard Koh Fine Art, Kuala Lumpur, Malaysia; dan mendapatkan kehormatan sebagai "Guest Country Lessedra 3rd Annual Mini Print" di Sofia, Bulgaria.

Judul:  Care for Each Other #2

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

5. Cloverleaf from Jepara - Maharani Mancanagara x Nicoline Patricia Malina


Aprosiasi terhadap karya bidikan fotografer Nicoline Patricia Malina diangkat oleh seniman Maharani Mancanagara, yang menggabungkan nuansa vintage etnik di editorial dengan ciri khasnya yang kerap mengadopsi unsur sejarah ke dalam karyanya.

Sebagai seorang seniman wanita, karya artwork print bernama Cloverleaf from Jepara ini dapat dikatakan adalah gabungan talenta tiga sosok wanita yakni dirinya, Nicoline Patricia Malina, dan R.A Kartini yang arsip surat tulisannya ia jadikan infusi tak terduga di karyanya kali ini. Lewat sosok R.A Kartini, Maharani ingin menyampaikan betapa generasi kita butuh mengulik masa lalu sebagai bekal di masa depan yang cerah.

Maharani Mancanagara tinggal dan bekerja di Bandung, ia menyukai teknik mixed media dan sketsa saat menyalurkan kreativitasnya di dunia seni rupa. Selain itu, Maharani juga menyukai mengangkat unsur sejarah dan edukasi sebagai pesan utama di karya ciptaannya. Dikarenakan inspirasi dan keahliannya yang unik, Maharani pernah terpilih sebagai 21 perempuan perupa kontemporer yang ditampilkan dalam buku dan pameran Indonesian Women Artists: “Into the Future”.

Sementara itu, Nicoline Patricia Malina adalah fotografer mode yang karya-karyanya juga dikenal secara nasional hingga internasional dan merupakan pendiri agensi NPM Photography. Banyak karya-karyanya pernah menghiasi berbagai halaman maupun cover majalah cetak Harper's Bazaar Indonesia.

Judul: Cloverleaf from Jepara

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

6. In Bloom - Rega Ayundya Putri

Selain harapan, ketika dilanda situasi yang tak menentu seperti pandemi yang kini terjadi dibutuhkan juga momen introspeksi dan meditatif sebagai proses menerima menjalani kehidupan yang penuh gejolak. Dibutuhkan kesabaran dan intimasi saat menghadapi hal seperti sekarang agar dapat menemukan damai dalam diri untuk dapat tumbuh. Filosofi penuh makna diurai oleh seniman Rega Ayundya Putri melalui karyanya yang dinamakan In Bloom dengan latar belakang editorial karya fotografer Raja Siregar untuk Harper's Bazaar Indonesia produksi tahun 2018.

Rega yang awalnya mengekspresikan pendekatan artistiknya melalui karya seni patung, Rega Ayundya Putri kini mendalami seni gambar yang digoreskan dengan teknik pengulangan. Karya-karyanya yang menunjukkan unsur puitis merupakan bentuk obsesi dirinya terhadap ajaran sufi yang mengandalkan relasi spiritual dalam diri dan menyebarkan kedamaian. Sementara itu, Raja Regar yang karyanya disini dijadikan bahan opresiasi oleh Rega Ayundya Putri adalah fotografer industri mode yang karyanya kerap menghiasi berbagai editorial majalah ternama Indonesia terutama Harper's Bazaar Indonesia. Melalui karya-karyanya, Raja identik mengangkat mode dan alam menjadi satu kesatuan yang selaras.


Judul: In Bloom

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

7. Pandemic Doesn’t Care - Antonio S. Sinaga





Aspek humanisme adalah hal terpenting di dalam karya-karya Antonio S. Sinaga, isu sosial dan agama adalah topik yang sering diangkat sang seniman. Ia pun kemudian menyalurkan pendapatnya tentang pandemi yang kini melanda lewat karya art print yang ia buat untuk bentuk opresiasi terhadap editorial bidikan fotografer Hadi Cahyono. Menggunakan kepala burung hantu yang digabungkan dengan badan model, Antonius kemudian membahas isu humanisme lewat ilustrasi papan yang menuliskan pesan "A pandemic doesn't care what your religion is".

Antonio S. Sinaga sendiri sudah tak asing lagi dengan fotografi, dirinya sering kali melibatkan teknik fotografi untuk ia masukkan ke dalam karya-karya miliknya. Selain fotografi, Antonio juga mahir mengolah keramik sebagai medium intrepretasinya terhadap isu sosial dan agama yang sedang melanda. Sepanjang kariernya berkarya menjadi seniman, Antonio sudah berulang kali menggelar beragam solo exhibition di berbagai galeri yang tersebar di Indonesia. Ia juga pernah menyabet penghargaan First Prize, Soemardja Award 2012, Galeri Soemardja, Bandung – Indonesia.

Judul: Pandemic Doesn’t Care

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*

8. Care for Each Other #1 - Theresia Sitompul x Agung Kurniawan

Melalui art print yang bertajuk Care for Each Other #1, Theresia Sitompul masih menggabungkan kecintaannya dengan unsur alam bersamaan dengan editorial mode yang kemudian ia tambahkan ilustrasi aksesori masker di wajah sang model. Lewat karyanya yang satu ini, Theresia menggambarkan harapan di tengah pandemi menggunakan editorial dramatis bidikan fotografer Agung Kurniawan untuk majalah Harper's Bazaar Indonesia tahun 2017.


Theresia yang memiliki nama lengkap Theresia Agustina Sitompul merupakan seniman seni kontemporer Indonesia yang menempuh studi seni di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Theresia yang akrab dipanggil Tere, juga pernah mencorengkan prestasi sebagai "Young Artist Award, ArtJog 2013" Yogyakarta (2013). Karyanya pun juga sudah mulai melebar ke mancanegara yang salah satunya di S Bin Art Plus, Singapura; Richard Koh Fine Art, Kuala Lumpur, Malaysia; dan mendapatkan kehormatan sebagai "Guest Country Lessedra 3rd Annual Mini Print" di Sofia, Bulgaria.

Judul: Care for Each Other #1

Ukuran: 69 x 90 cm

Media: Digital print on canvas

Harga: IDR 1.900.000*
*Seluruh art print di atas hanya diproduksi sebanyak 10 kopi/karya dan setiap karya akan dilengkapi dengan nomor seri sekaligus dibubuhi tanda tangan seniman yang terlibat.

Jadikan karya-karya di atas sebagai bentuk dukungan Anda terhadap talenta yang dimiliki oleh para seniman kontemporer Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini. Jadikan karya-karya dengan jutaan makna yang diciptakan para fotografer, stylist, seniman, dan model yang terlibat sebagai sentuhan karakter spesial di sudut rumah maupun ruang kantor Anda.

Untuk pre order seluruh art print di atas, Anda bisa menghubungi Whatsapp di hotline +62 811 931 2020 atau melalui link http://wa.me/628119312020. 

(FOTO: Courtesy of Hadi Cahyono, Raja Siregar, Nicoline Patricia Malina, Kay Moreno, Katarzyna Białasiewicz©123RF.com, & ismagilov©123RF.com; Layout: Tevia Andriani)