- Kim Kardashian West telah mencapai kesepakatan dengan Spotify untuk memproduksi dan menjadi tuan rumah untuk podcast baru yang akan menyoroti mengenai keterlibatannya baru-baru ini dengan reformasi peradilan pidana.
- Acara ini juga akan mengikuti karya coproducer Lori Rothschild Ansaldi, yang telah menyelidiki kasus Kevin Keith, seorang pria di Ohio yang dihukum tiga pembunuhan pada tahun 1994.
- Namun sampai saat ini, syarat terperinci dari kesepakatan antara Kim dan Spotify masih belum jelas.
Spotify telah mencapai kesepakatan dengan Kim Kardashian West untuk membuat podcast baru yang berfokus pada reformasi peradilan pidana.
The Wall Street Journal pertama kali menyampaikan berita tentang kesepakatan tersebut, yang menempatkan Kim dan produser televisi Lori Rothschild Ansaldi sebagai coproducers. Acara ini akan secara eksklusif tayang di platform Spotify.
Podcast ini akan mengikuti karya investigasi milik Lori pada kasus Kevin Keith, seorang pria kulit hitam yang telah menyatakan bahwa ia tidak bersalah setelah dihukum karena pembunuhan tiga kasus pada tahun 1994. Kevin dijatuhi hukuman eksekusi di Ohio, tetapi mantan Gubernur Ted Strickland menjalani hukuman mati di tahun 2010 setelah pengacara mengajukan bukti yang meragukan kesalahannya.
Selama beberapa tahun terakhir, pendiri SKIMS telah melakukan reformasi peradilan pidana, dilaporkan menyelesaikan tahun pertamanya studi hukum Januari lalu. Ia berencana untuk akhirnya mengambil ujian pengacara Negara Bagian California.
Kim menjadi advokat bagi Cyntoia Brown, seorang wanita yang diperdagangkan secara seksual ketika remaja dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh seorang pria berusia 43 tahun yang meminta ia melakukan hubungan seks ketika ia berusia 16 tahun. Setelah 15 tahun di balik jeruji besi, Cyntoia diberikan grasi.
April lalu, Kim juga merilis film dokumenter baru bertajuk Kim Kardashian West: The Justice Project, di Oxygen.
Dalam sebuah cerita sampul dengan CR Fashion Book awal tahun ini, bintang Keeping Up with the Kardashians berbicara tentang ketertarikannya pada sistem peradilan. "Saya membesarkan empat anak kulit hitam di masyarakat ini dan sistem kami sangat diskriminatif terhadap orang kulit hitam dan cokelat. Saya ingin melakukan sebanyak yang saya bisa untuk membuat hidup mereka lebih mudah... Saya tidak pernah tahu banyak tentang sistem negara kita sampai saya mulai menggali," paparnya menurut People, "dan begitu saya belajar dan melihat banyak hal yang salah, saya benar-benar tidak bisa berhenti."
(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)