Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Samira Nasr Menjadi Editor-in-Chief Harper's Bazaar US

Samira akan mengambil alih pimpinan publikasi yang berbasis di Amerika itu mulai 6 Juli.

Samira Nasr Menjadi Editor-in-Chief Harper's Bazaar US

Hearst Magazines secara resmi menunjuk Samira Nasr menjadi pemimpin redaksi baru untuk Harper's Bazaar Amerika Serikat, mengawasi strategi konten dan pengembangan di seluruh platform cetak maupun digital dari majalah tersebut. Pengumuman ini dibuat oleh presiden dan CEO dari Hearst, Steven R. Swartz dan presiden Hearst Magazines, Troy Young. Samira akan melapor ke chief content officer Hearst Magazine, Kate Lewis dan memulai peran barunya pada 6 Juli. Samira adalah pemimpin redaksi kulit hitam pertama dalam sejarah penerbitan yang sudah berusia 153 tahun itu.

"Fashion dan Bazaar adalah sesuatu yang identik," kata Samira. “Merupakan hak istimewa yang luar biasa bagi saya untuk dipercaya membawa label warisan ini ke era baru — yang penuh warna, inklusif, dan merayakan keindahan mode di setiap platform — sambil membawa tradisi ke arah seni yang lebih inovatif dan gaya lebih hebat yang sangat dicintai oleh pembaca Bazaar. Bagian terindah dari bekerja di majalah ini adalah kerja tim yang luar biasa dan dapat menciptakan sebuah komunitas. Saya tidak sabar untuk memulai perjalanan saya."



Sebelum ini Samira adalah executive fashion director untuk Vanity Fair, di mana ia mengelola dan mengarahkan departemen mode dan semua konten yang berkaitan dengan mode, termasuk sampul ikon styling seperti edisi Hollywood tahunan ke-25, edisi gaya musim semi yang menampilkan bintang sampul Lupita Nyong'o, dan edisi Mei 2019 dengan Nicole Kidman.

"Harper's Bazaar adalah label fashion Amerika terkemuka dengan sudut pandang yang sangat berpengaruh di AS dan di seluruh dunia," kata Troy. "Suara penting Samira akan terus berevolusi di Harper's Bazaar dan membawa warna baru untuk dunia fashion."

Posisi ini menandai kembalinya Samira ke dunia mode, sebelumnya ia pernah menjadi fashion director untuk majalah Elle selama lima tahun. Sebelum itu, ia juga pernah menjadi style director untuk InStyle. Selain bekerja dengan majalah mode papan atas dalam dunia penerbitan, Samira juga merancang kampanye untuk label mode dan kecantikan, termasuk Laura Mercier, Tiffany & Co., Tory Burch, Estée Lauder, L'Oréal, Clarins, dan banyak lagi. Ia memulai karirnya di dunia mode dengan bekerja sebagai asisten untuk Grace Coddington, yang merupakan mantan creative director untuk Vogue, setelah meraih gelar sarjana bidang jurnalisme di New York University.

Bazaar selalu menghadirkan napas baru di dunia mode melalui lensa yang unik — pintar, bersemangat, dan pujaan. Kata-kata itu yang digambarkan bagi seorang Samira Nasr, ia adalah orang yang mengerti dan menyukai dunia mode, tetapi memiliki pandangan yang sepenuhnya modern dan khas, ”kata Kate. “Ia secara alami memahami wanita Bazaar, karena ia adalah wanita Bazaar: mencintai fashion, budaya, dan masalah yang penting saat ini. Saya tahu ia akan membuat sesuatu yang ajaib di sini. "

Lahir di Montreal, Kanada, Samira saat ini tinggal di Brooklyn, New York, bersama putranya.




(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)