Apakah Anda bertanya-tanya mengapa Anda mengalami sakit kepala? Ada beberapa hal yang dapat memicu kondisi yang kurang mengenakkan ini, di antaranya adalah olah raga, obat pereda rasa sakit, dan bahkan akhir pekan.
Baik rasa sakit ringan maupun berat hingga membuat Anda perlu berbaring di ruangan yang gelap, kami berkonsultasi dengan para ahli dan menyusun daftar singkat tentang berbagai penyebab sakit kepala yang perlu Anda ketahui.
Perlu dicatat bahwa artikel ini hanya sebagai panduan. Bila Anda khawatir dengan sakit kepala yang Anda derita, hubungi dokter Anda terutama ketika gejalanya serius atau muncul secara tiba-tiba.
1. Berolah raga terlalu keras
Olah raga merupakan obat terbaik untuk segala hal, termasuk sakit kepala. Sayangnya, aktivitas ini juga dapat menjadi pemicunya. Sakit kepala yang timbul karena olah raga atau bekerja terlalu keras terasa berdenyut dan dapat mempengaruhi seluruh bagian kepala.
“Sakit kepala ini disebabkan oleh pelepasan zat yang disebut katekolamin,” ucap Peter Goadsby, seorang profesor neurologi di King’s College London. “Namun kami tidak yakin mengapa kondisi ini menimbulkan sakit kepala bagi sebagian orang, sementara yang lain tidak mengalaminya.” Jika dokter Anda sudah mengetahui penyebab bawaan lainnya, artinya sakit kepala ini tidak berbahaya.
“Hal ini biasa terjadi pada orang-orang yang belum terbiasa berolah raga, tetapi jangan berhenti begitu saja,” kata ahli sakit kepala yakni Profesor Anne MacGregor. “Tambah intensitas olah raga Anda secara perlahan serta pastikan Anda tetap terhidrasi dan sudah makan sebelum berolah raga.”
2. Berada dalam kondisi santai
Setelah bekerja keras selama sepekan, akhirnya tiba juga hari Sabtu yang Anda tunggu-tunggu. Saat Anda tengah bersantai, tiba-tiba saja migraine datang menyerang. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa sakit kepala yang umumnya disebut sebagai let-down headache ini muncul karena relaksasi usai berada dalam kondisi penuh tekanan.
Para peneliti yakin bahwa hormon kortisol yang dilepaskan selama stres dan meringankan rasa sakit dapat menyebabkan sakit kepala ketika Anda sedang dalam kondisi rileks.
Makan dengan baik, menjaga pola tidur yang teratur, serta sering melakukan olah raga seperti yoga dan berlari merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa mengonsumsi probiotik juga dapat membantu orang-orang yang mengalami migrain berkala dan kronis.
3. Melakukan hubungan seksual
Ya, aktivitas yang menyenangkan dapat membuat Anda menderita sakit kepala. Sex headaches umumnya terasa seperti rasa sakit yang tumpul di bagian belakang kepala dan semakin meningkat ketika Anda mencapai tahap orgasme. Sakit kepala yang semakin intens saat orgasme dikenal dengan sebutan thunderclap headache.
“Tekanan di dalam tulang tengkorak meningkat selama Anda melakukan hubungan seksual dan hal ini dapat menyebabkan sakit kepala yang muncul secara perlahan bagi sebagian orang,’ jelas dokter Gerlis. “Pelepasan hormon-hormon saat orgasme secara tiba-tiba diperkirakan menjadi penyebab thunderclap headache.”
Kondisi ini biasanya tidak mengkhawatirkan, namun Anda sebaiknya segera menemui dokter ketika Anda merasakannya dan tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Begitu penyebab sakit kepala diketahui, kami dapat membantu mengobati pasien sehingga mereka bisa melakukan hubungan seksual tanpa gangguan,” kata dokter Gerlis. “Terapi seks juga dapat membantu dengan mengajarkan cara-cara baru untuk menikmati aktivitasnya, termasuk di antaranya adalah menjadi si pasif di ranjang.”
4. Mengonsumsi terlalu banyak obat-obatan
Salah satu cara pengobatan yang Anda lakukan untuk mengurangi rasa sakit dapat menjadi dalang di balik sakit kepala yang Anda rasakan. Disebut sebagai sakit kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan atau medication-overuse headache, kondisi ini sangatlah umum terjadi.
“Ketika Anda mengonsumsi obat pereda sakit kepala, bahannya bekerja dengan zat kimia alami tubuh yang juga berperan untuk mengurangi rasa sakit,’ jelas Profesor MacGregor. “Tetapi ketika Anda mulai meminumnya secara rutin, tubuh mulai menghentikan produksi zat kimia tersebut karena menganggap bahwa Anda sudah tidak membutuhkannya. Anda kemudian mulai lebih sering merasakan sakit di kepala, lalu minum obat pereda sakit kembali, dan mengalami sakit yang sama ketika Anda tidak mengonsumsinya sebentar saja. Siklus ini pun terus berlanjut.
“Jika Anda minum obat pereda sakit kepala pada umumnya atau triptan (obat yang ditujukan untuk mengatasi migrain sesuai dengan resep) lebih dari tiga atau empat kali dalam seminggu, segera hubungi dokter Anda,” kata dokter Gerlis. “Dengan bantuan dan dukungan, Anda harus berhenti mengonsumsi obat-obatan. Sakit kepala memang akan terasa semakin memburuk tanpa obat, namun Anda tidak akan merasakan sakitnya lagi dalam beberapa minggu.
5. Menggertakkan gigi
Apakah Anda pernah merasakan sakit kepala di sekitar telinga saat bangun tidur, dan mungkin disertai dengan sakit rahang atau pelipis? Jika demikian, Anda mungkin menggertakkan gigi saat sedang tidur.
“Disebut juga dengan istilah bruxism, kondisi ini kerap menjadi gejala stres yang dialami seharian atau kecemasan,” kata dokter Laurence Gerlis, seorang dokter umum di samedaydoctor.org. Anda perlu mengobatinya sebelum rasa sakitnya semakin kronis.
“Relaksan otot dapat menghentikan bruxism, namun Anda sebaiknya juga mengatasi stres dengan mengikuti terapi holistik seperti konseling atau yoga,” ujarnya. “Atau konsultasikan dengan dokter gigi Anda tentang penggunaan mouthguard atau pelindung gigi ketika tidur.
6. Marah
Kita semua tahu bahwa menahan emosi bukanlah tindakan yang baik. Sebuah penelitian di St. Louis University School of Medicine di Amerika Serikat menunjukkan bahwa menahan amarah dapat membuat Anda berisiko mengalami sakit kepala.
Jika kesulitan untuk mengontrol amarah, Anda bisa mencoba mengikuti terapi perilaku kognitif (kunjungi situs babcp.com) atau British Association of Anger Management (angermanage.co.uk) yang menawarkan bimbingan untuk mengatasi rasa marah secara sehat.
7. Latte yang Anda minum di pagi hari
Apakah Anda minum tingga hingga empat gelas kopi selama satu hari? Jika ya, maka sebaiknya pikirkan kembali kapan saat Anda meminumnya.
“Orang-orang biasanyya minum kopi di pagi hari sebelum berangkat bekerja atau setibanya mereka di kantor,” ucap Peter Goadsby, Profesor Neurologi di King’s College London.
“Namun sakit kepala yang dialami di akhir pekan adalah hal yang biasa terjadi, sebab jika Anda berbaring selama beberapa jam maka Anda akan mengalami sakit kepala akibat jeda konsumsi kafein, terkadang diperparah dengan gula darah yang rendah karena terlambat sarapan,” jelasnya. Cobalah untuk minum kopi di waktu yang sama setiap harinya, terutama di pagi hari.
8. Duduk terlalu membungkuk di meja
Merasa bersalah karena Anda terbiasa duduk membungkuk di meja? “Itulah yang dirasakan oleh sebagian besar dari kita,” ujar seorang guru Pilates, Lynne Robinson. “Postur bahu dan punggung yang membungkuk dengan memangku tangan dan leher tertekan dapat menimbulkan sakit kepala tegang karena Anda membuat otot yang menopang kepala menyusut dan menegang. Nyatanya, postur tubuh yang buruk termasuk punggung bagian bawah yang lemah dapat mempengaruhi tulang belakan dang menyebabkan sakit kepala.”
Untuk jangka waktu yang panjang, Pilates adalah cara yang sempurna untuk membentuk postur tubuh yang lebih kuat. Akan tetapi untuk meringankan ketegangan di punggung bagian atas dan leher, cobalah shoulder drops,” kata Lynne.
Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menginjak matras. Angkat kedua lengan Anda ke atas dengan telapak tangan saling berhadapan sembari menarik napas. Bahu Anda akan terangkat. Hembuskan napas saat menurunkan kembali lengan Anda. Lakukan ini secara berulang selama 10 kali untuk meringankan ketegangan.
(Penulis: Lisa Buckingham; Artikel ini disadur dari: Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto courtesy of: Bazaar UK )
- Tag:
- kesehatan
- sakit kepala