Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

6 Cara untuk Menjadi Wisatawan yang Ramah Lingkungan

Apakah Anda ingin berwisata sekaligus menjaga lingkungan? Begini caranya.

6 Cara untuk Menjadi Wisatawan yang Ramah Lingkungan

Istilah sustainable travel saat ini sering menjadi perbincangan, namun cara berwisata yang satu ini sebenarnya memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar mengikuti tren.

Hampir 4.6 miliar orang diperkirakan bepergian menggunakan pesawat terbang tahun ini (lebih banyak 130 persen dibandingkan tahun 2014). Sementara, sebanyak 86 persen traveller di dunia lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan melakukan aktivitas yang membuahkan manfaat bagi lingkungan tempat mereka tinggal. Dengan demikian, ini adalah saat yang sangat tepat untuk berlibur secara eco-friendly.

Anda mungkin sudah terbayang beragam cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup lingkungan. Kami ingin mengangkat kembali berbagai tip mudah bagi Anda sebagai traveller untuk tetap mampu menjaga bumi di petualangan Anda selanjutnya.

Kami telah mencari cara tentang bagaimana mengurangi jejak karbon Anda selama menjelajah dunia dan berbicara dengan beberapa ahli di dua perusahaan sustainable travel favorit kami, G Adventures dan Intrepid Travel, untuk berbagi saran terkait eco-trip.


1. Hidup layaknya orang lokal


Tip yang satu ini memang sudah sangat jelas, juga sangat penting dan mampu memberikan dampak baik secara positif dan negatif bagi orang yang tinggal di destinasi tujuan Anda. Ketika Anda berbaur dan tinggal di satu tempat, Anda dapat membantu orang yang membutuhkan secara finansial. Selain itu, pengalaman liburan Anda akan terasa lebih otentik.

Aaron Hocking adalah direktur pelaksana Intrepid Travel yang berfokus pada etika berpariwisata. Ia mengatakan, "Anda bisa membantu bisnis lokal di mana pun Anda berada, misalnya seperti hotel, restoran, dan pemandu wisata."

"Pilihlah makanan lokal, juga minuman dan bir buatan lokal. Anda bisa menggunakan transportasi publik, menyewa sepeda, atau berjalan kaki bila memungkinkan. Ini adalah beberapa cara agar Anda dapat bertemu dengan orang-orang lokal dan lebih banyak tahu daerah yang sedang dikunjungi."


2. Menggunakan tabir surya yang aman bagi ekosistem laut

Berwisata ke tempat-tempat dengan pengunjung yang lebih sedikit, menjaga jarak dengan tempat-tempat yang dilindungi, dan memberi timbal balik pada komunitas lokal adalah beberapa panduan dalam eco-travel yang mungkin sudah sering Anda dengar. Namun, penting pula bagi Anda untuk mempertimbangkan hal-hal kecil yang dapat memberi dampak besar bagi lingkungan, misalnya saja produk-produk yang kita bawa.

Kita semua tentu tahu bahwa melindungi kulit dari paparan sinar matahari sangatlah penting. Akan tetapi, bagaimana bila tabir surya andalan Anda ternyata dapat merusak terumbu karang? Untung saja, banyak label skincare yang sudah sadar akan bahaya zat-zat kimia bagi lingkungan laut. 

Ketika membeli krim tabir surya, Anda dapat memilih produk yang lebih natural dan bersahabat dengan terumbu karang, misalnya lotion pelindung sinar matahari scent free dengan SPF 30 dari Green People atau Clean Screen Mineral SPF 30 dari REN. Selain itu, Anda juga bisa membawa aksesori travel yang ramah lingkungan seperti baju renang yang terbuat dari bahan daur ulang. Dengan demikian, Anda dapat menikmati keindahan alam bumi ini sekaligus menjaganya. 


3. Akomodasi eco-friendly


Satu hal yang tentu menjadi pertimbangan Anda ketika ingin melakukan wisata yang ramah lingkungan adalah destinasi, baik itu adalah tempat yang jarang diketahui orang hingga daerah yang ramai, atau suatu wilayah di mana Anda dapat bergabung dalam kegiatan bersama relawan. Di luar hal itu, Anda juga bisa membantu dengan memilih akomodasi eco-friendly.

Dengan demikian, Anda dapat membantu mengurangi jejak karbon selagi bersantai dan tak perlu khawatir soal kemewahan. Sebagai contoh adalah hotel Hilton Seychelles Northolme yang membuka tempat pelestarian terumbu karang guna melindungi kelangsungan ekosistem bawah laut di Seychelles. Anda dapat mengunjunginya dan mengadopsi karangnya untuk mendukung proyek mereka. 


4. Tetap sadar lingkungan

Sadar lingkungan berarti Anda berhati-hati dengan area di sekitar Anda. Gunakan air secukupnya ketika Anda berada di daerah yang mengalami kekeringan. Jika Anda tidak yakin tempat yang akan dikunjungi memiliki fasilitas daur ulang, maka lebih baik meninggalkan barang-barang kemasan di rumah atau membawanya kembali ke rumah saat sedang bepergian. Selain itu, jangan memberi makan satwa liar setempat. 


Menggunakan transportasi lokal, belajar bahasa daerah, dan membeli produk lokal tidak hanya memberikan keuntungan bagi komunitas lokal. Cara-cara demikian juga dapat memperkaya pengalaman Anda selama liburan. 


5. Berwisata menggunakan pesawat terbang secara lebih bertanggung jawab

Sulit rasanya ketika Anda bepergian menuju destinasi yang amat jauh tanpa menggunakan pesawat terbang sebagai transportasi. Namun, masih ada beberapa cara agar Anda bisa menjadi wisatawan yang lebih bertanggung jawab. Pilihlah penerbangan langsung ke tempat tujuan Anda dan kurangi jumlah destinasi. Ada satu hal yang lebih baik lagi, bagaimana dengan berwisata ke tempat-tempat yang dekat dengan rumah untuk agenda liburan selanjutnya?

Country Living menawarkan pilihan untuk menikmati pemandangan alam dataran tinggi di Skotlandia dengan menggunakan kereta uap. Bepergian jarak jauh menggunakan kereta juga membantu Anda menjadi wisatawan yang sadar lingkungan.

Misalnya ketika Anda berkunjung ke Jepang. Naik Shinkansen atau bullet train tidak hanya menjadi salah satu cara yang ramah lingkungan namun juga memberikan pengalaman menakjubkan yang tidak dapat Anda temui di mana pun. 


6. Berinteraksi dengan anak-anak

Bertemu dan bernteraksi dengan anak-anak ketika berpelesir adalah satu hal yang tak mungkin dihindari. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan bagaimana komunikasi dapat mempengaruhi anak-anak. Jamie Sweeting selaku Vice President dari Social Entreprise & Responsible Travel di G Adventures mengatakan, "Kami selalu memulai dengan bertanya, 'apa yang akan Anda lakukan di rumah?' lalu melanjutkannya dengan. 'Jika Anda tak ingin melakukannya di sini, maka jangan melakukannya di mana pun.'"

"Hal ini berkaitan mulai dari berfoto bersama anak-anak hingga memberi hadiah dan mengunjungi kelas-kelas di sekolah. Jika Anda tak ingin bertemu dengan anak-anak di jalan sekitar rumah Anda dan mengambil foto mereka tanpa izin orang tuanya, maka mengapa melakukannya ketika berada di luar kota? 

"Sama halnya ketika Anda ingin memberi hadiah untuk anak-anak saat sedang bepergian, kami menyarankan agar Anda jangan memberikannya kepada anak-anak tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Kedua, sebaiknya Anda menghadiahi sesuatu untuk anak-anak yang memiliki hubungan spesial bagi Anda."

Ia menambahkan, "Misalnya ketika Anda tinggal selama satu minggu bersama satu keluarga, Anda bisa menanyakan kepada orang tuanya mengenai niat Anda untuk memberi hadiah. Pemberian hadiah yang kurang tepat dapat membuat anak-anak akhirnya dipaksa untuk meninggalkan sekolah dan menjadi pengemis. Ini dapat menambah siklus ketergantungan dan kemiskinan."


(Penulis: Roshina Jowaheer; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)