Sejak ditunjuk menjadi Creative Director label Loewe yang berusia lebih dari satu abad, Jonathan Anderson menunjukkan arahan kreatif yang lebih fun. Ia mengajak pencinta fashion untuk melihat kemewahan dari berbagai sudut yang berbeda. Dan bahwa tidak perlu ada aturan dalam menikmatinya.
Bazaar berkesempatan bertemu dengan desainer muda ini beberapa waktu lalu di Hong Kong. Berikut petikan perbincangannya:
Harper's Bazaar (HB) : Seperti apa isi lemari Anda?
Jonathan Anderson (JA): Jeans, kaus putih, hitam, biru, kaus kaki hitam dan putih, cashmere sweaters biru, hitam dan abu-abu. Dan total look Loewe, mulai dari jaket kulit, sepatu, hingga semua knitwear dan tuxedo. Ada juga beberapa benda yang saya beli namun tidak pernah saya kenakan.
HB : Benda apa yang baru saja Anda beli?
JA : Sejumlah piring dengan pohon bonsai di atasnya dari tahun 1.700. Saya membelinya di Jepang, dan saya sedang terobsesi dengan pohon bonsai.
HB : Musik apa yang ada di iPod Anda?
JA : Bermacam-macam dari Chopin, Rihanna, Philip Glass, Mariah Carey, sampai soundtrack Donnie Darko.
HB : Guilty pleasure?
JA : Buku. Saya memiliki masalah dengan membeli banyak sekali buku. Selain literatur Irlandia karena saya dari sana, saya juga memiliki banyak sekali trashy novels.
HB : Jelaskan diri Anda dalam tiga kata?
JA : Kompulsif, obsesif, dan bahagia.
Simak percakapan selengkapnya di majalah Bazaar Indonesia edisi Juni 2015.
(Stella Mailoa. Foto: Courtesy of Loewe)